Sinyal Kuat PPP Dukung Erick Thohir di Pilpres 2024

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memberikan sinyal untuk mengusung Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjadi calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres) pada 2024.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Nov 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2022, 20:00 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjadi di acara Seminar Nasional dan Temu Tokoh Perempuan WPP di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat. (Winda Nelfira/Liputan6.com)
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjadi di acara Seminar Nasional dan Temu Tokoh Perempuan WPP di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat. (Winda Nelfira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memberikan sinyal untuk mengusung Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjadi calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres) pada 2024.

Dukungan ini disampaikan langsung oleh Waketum PPP Arsul Sani dalam acara Seminar Nasional & Temu Tokoh Perempuan Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) di Kantor DPP PPP, Jakarta, Senin (31/10/2022).

"Pak Erick merupakan salah satu nama yang kami di DPP terima aspirasi dari sejumlah daerah. Proses penjaringan PPP terhadap sosok yang akan diusulkan itu kan memang melalui proses dari bawah," ujar Arsul.

Arsul menyebut usulan terhadap Erick Thohir datang dari sejumlah pengurus PPP di daerah, mulai dari Jawa Timur, Sulawesi Tengah, hingga Riau. Arsul menyampaikan deklarasi paslon yang diusung PPP nantinya akan diajukan kepada partai koalisi.

"PPP kan tidak bisa sendirian, nanti kita koordinasikan dengan partai koalisi. PPP akan mengadakan Mukernas. Bisa saja kami tidak keluarkan satu nama capres dan cawaprws karena harus dibawa ke koalisi, perlu beberapa nama supaya ruang musyawarah terbuka lebar," lanjutnya.

Saat menjadi narasumber acara tersebut, Arsul berulangkali melempar kode untuk mengusung Erick. Hal ini mendapatkan tanggapan positif dari para kader partai. Menurut Arsul, kinerja Erick dalam membenahi BUMN menjadi bukti nyata kepemimpinan yang bai untuk Indonesia ke depan.

"Yang terhormat, Mas Menteri BUMN, Mas Erick Thohir. Kalau dari apa yang tadi disampaikan singkat padat ini saya kira cocok jadi capres atau cawapres ini," ucap Arsul disambut dukungan para kader di lokasi.

Bahkan, Arsul juga menanyakan kesiapan Erick apabila benar diusung PPP jadi capres yang disambut teriakan setuju para kader partai.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Respons Erick Thohir

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan dirinya hanya salah satu, bukan satu-satunya kandidat yang akan diajukan PPP. Erick menilai hal ini merupakan hal lumrah dalam era demokrasi.

"Kalau capres dan cawapres yang menentukan Allah SWT. Kalau dari partai-partai itu kan terbuka, siapa saya. Jangan geer (gede rasa), jumlahnya banyak," ujar Erick.

Erick mengatakan kehadirannya di acara Seminar Nasional & Temu Tokoh Perempuan Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) erat kaitannya dengan ekonomi dan BUMN. Erick menyampaikan BUMN memiliki kewajiban penuh dalam menjaga perekonomian Indonesia di tengah prediksi situasi yang penuh ketidakpastian pada tahun depan.

"Suasana ekonomi tahun depan akan lebih gelap, jangan sampai kita lengah. Kita selalu bicara politik, tapi ekonomi kita tergerus. Ingat tidak mungkin politik kita stabil, kalau ekonomi kita sangat turun," ucap dia.


Waspada Dampak Resesi Negara Eropa

Erick mengatakan negara-negara sudah menyatakan resesi. Indonesia, lanjut Erick, harus mewaspadai dampak resesi Eropa kepada perekonomian nasional.

"Ingat 65,4 juta jumlah UMKM kita, saya konsisten kalau jadi salah satu itu opsional dari masing-masing partai, tapi kalau saya tetap fokus dalam kendala di ekonomi dan BUMN," kata Erick.

Infografis Sahabat Jadi Saingan, Erick Thohir Vs Sandiaga Uno
Infografis Sahabat Jadi Saingan, Erick Thohir Vs Sandiaga Uno. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya