Pendamping Keluarga Korban Kanjuruhan Sebut PSSI Ingkar Janji Soal Posko Trauma Healing

Sekjen Federasi KontraS, Andy Irfan selaku pendamping korban Kanjuruhan menyebut jika PSSI ingkar janji soal membuat posko trauma healing bagi korban Tragedi Kemanusian Kanjuruhan.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Nov 2022, 21:40 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2022, 21:40 WIB
Tragedi Kanjuruhan
Syal Arema FC dan Persebaya Surabaya diletakkan di atas tumpukan bunga duka cita di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jumat (7/7/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Federasi KontraS, Andy Irfan selaku pendamping korban Kanjuruhan menyebut jika Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) ingkar janji soal membuat posko trauma healing bagi korban Tragedi Kemanusian Kanjuruhan.

"Retorika saja Itu. Tidak ada," kata Andy saat konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Menteng Jakarta Pusat, Kamis (17/11/2022).

Menurutnya, komitmen PSSI hanya retorika belaka. Karena, selama ini trauma healing bagi para korban diberikan mereka selaku pendamping. Terhadap keluarga dari 135 korban meninggal.

Padahal, selama ini masih menyisakan duka mendalam bagi para korban dan keluarga dengan perasaan trauma dengan peristiwa tersebut. Namun, hal itu dirasa tidak mendapatkan perhatian yang serius oleh PSSI.

"Ada banyak korban yang masih mengalami trauma secara psikologis. Dan juga belum mendapatkan perhatian yang cukup dari pemerintah," kata Andy.

Sebelumnya, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan bertanggung jawab atas insiden tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang memakan ratusan korban jiwa.

Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Sonhadji mengatakan, bentuk tanggung jawab pihaknya adalah peninjauan langsung Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule sehari setelah kejadian Sabtu 1 Oktober 2022.

"Sebenarnya PSSI sangat bertanggung jawab, tanggung jawab itu dalam bentuk apa? Satu hari itu begitu kejadian, pagi Ketum sudah terbang ke Malang, ini sebagai salah satu bentuk tanggung jawab," katanya kepada wartawan, Kamis (13/10).

"Dan beliau selama delapan hari penuh di Malang menghadapi ini mengatur semuanya menurunkan tim investigasi dan segala macam, mendatangi rumah-rumah korban kemudian yang lain," tambah Sonhadji.

Pertanggungjawaban PSSI

Ratusan Aremania menyurati Jokowi terkait kasus hukum Tragedi Kanjuruhan. (Zainul/Liputan6.com)
Ratusan Aremania menyurati Jokowi terkait kasus hukum Tragedi Kanjuruhan. (Zainul/Liputan6.com)

Menurutnya, tindakan terjun langsung ke lokasi itu dan menyampaikan duka adalah bentuk pertanggungjawaban moral sebagai ketua umum PSSI.

"Hasilnya mendatangi rumah-rumah korban ya itu salah satu bentuk tanggung jawab moral sebagai Ketum, dengan timnya itu loh. saya kira yang dilakukan Ketum sudah banyak gitu," ujarnya.

Di samping itu, Sonhadji menyampaikan, pihaknya telah berencana untuk membangun posko trauma healing bagi korban yang terdampak akibat tragedi Kanjuruhan, sebagaimana saran dari Komnas HAM.

"Termasuk atensi dari Komnas HAM tentang adanya trauma healing. Ini yang digaris bawahi oleh Komnas HAM dan respons dari PSSI insyaallah Senin depan akan dibuat posko trauma healing di Malang yg akan menangani masyarakat yang terdampak, sampai dengan tenaga medis," tutupnya.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

Infografis Ragam Tanggapan Kisah Dramatis dan Kesaksian Pilu Tragedi Kanjuruhan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ragam Tanggapan Kisah Dramatis dan Kesaksian Pilu Tragedi Kanjuruhan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya