Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma merealisasi program Indonesia Melihat, Mendengar dan Melangkah di Provinsi Bali.
Menurut dia, program ini adalah wujud konkret pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas yang terus diwujudkan oleh kementeriannya.
Advertisement
Baca Juga
Risma merinci, sebanyak 256 penyandang disabilitas di Provinsi Bali telah menerima alat bantu aksesibilitas.
Diketahui, bantuan tersebut memiliki nilai total sebesar Rp. 742.490.000 dan telah diserahkan secara simbolis oleh Kepala Sentra Mahatmiya Bali, Sumarno R. Wibowo bersama anggota Komisi VIII DPR RI, IGN Kesuma Kelakan di Sentra Mahatmiya Bali sebagai UPT Kemensos.
"Ya, penyerahan bantuan ini dalam rangkaian acara Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) juga. Ini merupakan bagian dari program Kementerian Sosial untuk merealisasikan hak-hak penyandang disabilitas," kata Sumarno saat menerima bantuan terkait, Selasa (20/12/2022).
Dia menyatakan, bantuan Program Indonesia Mendengar terdiri dari 34 alat bantu dengar. Sedangkan Program Indonesia Melangkah terdiri dari 46 kursi roda, 10 kursi roda adaptif, 7 walker, 5 tongkat ketiak, 3 motor roda tiga, 27 protese (kaki dan tangan palsu).
Kemudian Program Indonesia Melihat terdiri dari 17 penerima manfaat untuk operasi katarak gratis dan 107 tongkat adaptif.
“Bantuan ini diserahkan sebagai bagian dari rangkaian HKSN yang puncaknya digelar hari ini di Kabupaten Klungkung, Bali,” jelas dia.
Komitmen Bersama
Senada dengan itu, IGN Kesuma Kelakan memastikan bahwa perhatian bagi kelompok rentan menjadi komitmen bersama antara pemerintah dan DPR RI.
Dia memastikan, Kemensos dan DPR saling bertukar informasi terhadap temuan di lapangan demi pemenuhan hak penyandang disabilitas.
"Ini pekerjaan rumah pemerintah. Kami akan terus upayakan. Kita data dan kita tanggulangi bersama," kata Kelakan.
Advertisement
Manfaat Bantuan Dirasakan Disabilitas
Salah satu penyandang disabilitas, Anak Agung Gede Suryawan mengaku sudah merasakan manfaat bantuan yang diberikan Kementerian Sosial.
Warga Desa Denbantas, Tabanan, Bali ini, mengaku memiliki punya semangat baru untuk menata hidup sejak mendapat bantuan prostesis (kaki palsu).
Melalui bantuan itu, dia mengaku berencana membuka usaha kuliner, setelah sebelumnya sempat berhenti di sektor pariwisata.
“Saya sangat terima kasih atas bantuan dan dukungan yang luar biasa dari Kemensos. Lewat bantuan ini, saya nantinya bisa kembali beraktivitas dengan baik,” ucap dia.