Hari Disabilitas Internasional Jadi Momentum Pontianak Makin Inklusif

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Sabtu mengatakan sekolah inklusi bagi anak-anak disabilitas menjadi satu diantara upaya dalam mewujudkan Pontianak ramah disabilitas.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Des 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 19 Des 2022, 13:00 WIB
Tugu Khatulistiwa Pontianak
Seusai Solat Iduladha, meski masih dalam naungan kabut asap, masyarakat Pontianak menyempatkan diri berselfie di Tugu Khatulistiwa.

Liputan6.com, Jakarta Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) menjadi momentum Pemerintah Kota Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen sebagai kota ramah disabilitas dengan semaksimal mungkin, melalui berbagai programnya.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Sabtu mengatakan sekolah inklusi bagi anak-anak disabilitas menjadi satu diantara upaya dalam mewujudkan Pontianak ramah disabilitas.

Sekolah inklusi merupakan sistem layanan pendidikan yang mengatur agar difabel dapat dilayani di sekolah terdekat, di kelas reguler bersama-sama teman seusianya. Tanpa harus dikhususkan kelasnya, siswa dapat belajar bersama dengan aksesibilitas yang mendukung untuk semua siswa tanpa terkecuali difabel. Hal itu sebagai bagian mendorong pemenuhan hak-hak disabilitas terutama di sektor pendidikan, disamping itu, Pemkot Pontianak juga sudah memiliki Autis Center,. katanya.

"Pendidikan inklusi ini tidak terbatas oleh waktu tapi dilakukan secara terus menerus. Perlu komitmen bersama dan kerja sama dari semua pihak untuk menanganinya," katanya, dikutip Antaranews, Senin (19/12/2022).

Meski sejauh ini memang belum seluruh sekolah siap menjadi sekolah inklusi dalam mengakomodir anak berkebutuhan khusus, namun pihaknya terus berupaya memperluas layanan sekolah inklusi di Kota Pontianak. Saat ini sekolah yang sudah ditetapkan sebagai sekolah inklusi sebanyak 42 sekolah yang terdiri dari SD dan SMP Negeri se-Kota Pontianak dengan jumlah 128 Peserta Didik Penyandang Disabilitas (PDPD).

"Setiap anak di Kota Pontianak memiliki hak yang sama untuk mengenyam pendidikan, tidak terkecuali dengan penyandang disabilitas," kata Edi.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Program Lainnya

Tidak hanya itu, program lainnya yang digagas Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pontianak dalam membantu memperluas akses difabel terhadap ilmu pengetahuan adalah lewat inovasi antar pinjaman buku pilihan secara berkala pada yayasan disabilitas dan panti asuhan (APBB-DPA). Difabel Kota Pontianak kini pun lebih mudah membaca koleksi buku braille milik Perpustakaan Kota Pontianak.

"Tujuannya guna memudahkan masyarakat khususnya yang memiliki keterbatasan seperti penghuni panti asuhan dan anak asuh pada Yayasan Disabilitas tetap mendapat kesempatan membaca seluas-luasnya," ungkapnya.

 


Jumlah Penyandang Disabilitas di Pontianak

Edi menyebutkan, saat ini tercatat ada sebanyak 1.161 orang penyandang disabilitas di Kota Pontianak, 808 orang diantaranya merupakan usia produktif. Untuk itu, ia berkeinginan agar penyandang disabilitas di Pontianak punya kesempatan yang sama untuk berkreativitas dan berinovasi dengan hasil karya yang dibuatnya meskipun terkendala fisik.

Lewat berbagai pelatihan keterampilan bagi penyandang disabilitas yang digelar Pemkot Pontianak maupun TP PKK Kota Pontianak, menjadikan mereka semakin mandiri sehingga tidak hanya bantuan secara finansial tetapi mereka juga bisa melakukan pekerjaan apapun sesuai dengan kondisi fisiknya masing-masing.

"Penyandang disabilitas pada hakikatnya mampu berdaya dan berkarya setara dengan orang pada umumnya jika memiliki ilmu dan keterampilan," katanya.

 


Solidaritas Masyarakat

Kaitan dengan HKSN, Edi menilai kesetiakawanan erat kaitannya dengan solidaritas. Solidaritas ini mencakup rasa saling tolong menolong antar sesama, adanya rasa peduli terhadap sesama, terjaganya rasa persaudaraan dan terjalinnya kekompakan.

"Momentum peringatan HKSN ini, saya mengajak seluruh masyarakat untuk memperkokoh pengamalan nilai-nilai solidaritas dan membangkitkan semangat bergotong royong dalam kehidupan sehari-hari," katanya.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya