Isu Reshuffle Kabinet, Nasdem Tegaskan Tak Akan Berhenti Dukung Jokowi

Apabila benar nantinya menteri NasDem yang direshuffle maka Johnny G Plate memastikan tetap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 08 Jan 2023, 19:33 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2023, 19:33 WIB
Sekjen Partai NasDemJohnny Plate menyebut bakal cawapres pendamping Anies Baswedan harus seorang tokoh yang juga memiliki elektabilitas yang tinggi.
Sekjen Partai NasDem Johnny Plate menyebut bakal cawapres pendamping Anies Baswedan harus seorang tokoh yang juga memiliki elektabilitas yang tinggi. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate menegaskan, reshuffle dalam Kabinet Indonesia Maju sepenuhnya adalah hak Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Untuk itu, Plate yang juga Menkominfo itu menyebut pihaknya tidak mau berandai-andai menteri mana yang akan dicopot. 

"Saya tentu tidak bisa mengandai-andai menteri mana (reshuffle), kapan akan dilakukan reshuffle oleh Presiden karena itu ada pada hak Presiden," kata Plate di Hotel Dharmawangsa Minggu (8/1/2023).

Namun demikian, apabila benar nantinya menteri dari Nasdem yang direshuffle maka ia memastikan tetap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. 

"Ketua Umum Nasdem menyampaikan bahwa untuk periode 2024-2029 akan teguh menjaga konsistensi pembangunan nasional yang sudah dirintis oleh kabinet saat ini. Satu yang harus dicatat, the winner never quit and the quitter never win," kata dia. 

Menurut Plate, pihaknya juga tidak akan mundur sukarela dari kabinet, sebab, pemenang tidak mungkin keluar atau kabur. 

"Nasdem itu the winner, Nasdem will never quit di dalam mengawal pembangunan nasional. Nah kita tidak akan (keluar) karena keberhasilan kabinet begitu pentingnya bagi bangsa dan negara di situasi yang sulit," pungkas Plate.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Nasdem soal Reshuffle Kabinet: Kami Sudah Siap

Reshuffle kabinet Jokowi
Presiden Jokowi telah melakukan reshuffle kabinet sebanyak tiga kali selama pemerintahannya.

Ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choirie atau Gus Choi membenarkan memang ada kabar reshuffle kabinet di internal partainya. Meski demikian, dia mengungkapkan hal tersebut tak masalah.

"Bagi Nasdem enggak ada masalah, di Nasdem ya kabar itu kabar bukan kabar angin, memang kabar beneran," kata Gus Choi di kawasan Pakubuwono, Jakarta Selatan, Sabtu (7/1/2023).

Menurut dia, Nasdem sudah siap jika kadernya dicopot dari kabinet. Gus Choi berkata, partainya sudah memikirkan untung dan ruginya.

"Kita sudah siap semua, kita diajak siap setiap mengambil keputusan, itu kita sudah memikirkan risikonya, keuntungannya, itu sudah, sudah dihitung plus minusnya jadi enggak masalah," ucapnya.

Lebih lanjut, Nasdem tak merasa sakit hati bila menterinya dicopot. Namun, Gus Choi menilai cara itu kurang dewasa dalam berpolitik.

"Enggak perlu sakit hati, enggak perlu baper, biasa aja hanya meskipun biasa saja tetap ada catatan 'oh begini cara berpolitiknya' 'oh ini kurang dewasa' jadi tetap ada penilaian tapi kesiapan mah tetap harus ada," jelas dia.

Diketahui, tiga menteri Nasdem yang berada di kabinet Indonesia Maju adalah Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya.


Disindir PDIP

Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga menyindir Partai Nasdem yang tidak berani keluar dari kabinet. Eriko berbicara soal etika Nasdem sudah mendukung Anies Baswedan sebagai capres dan dinilai menjadi antitesa Jokowi.

"Kalau soal dikatakan antitesa itu kan sebenarnya itu kan etika. Kalau kita sudah misalnya mau mengambil sesuatu yang berlawanan antitesa ya," kata Eriko di kawasan Pakubuwono, Jakarta, Sabtu (7/1/2023).

Eriko mengungkit ketika PDIP menjadi oposisi kala rezim Susilo Bambang Yudhoyono berkuasa. Menurutnya, menjadi oposisi juga bisa bermanfaat untuk rakyat.

"Etikanya sebenernya kami dulu juga pernah menjadi oposisi, enggak ada masalah juga kan, kalau di luar pemerintahan kan sah sah saja. Kita hidup kan pilihan, kami pernah menjadi di luar pemerintahan ternyata juga bermanfaat," ucap dia.

"Lebih bisa mengakomodir kepentingan rakyat dan pada akhirnya kami bersyukur kehadirat Tuhan kami memenangkan (pemilu 2014 dan 2019)," tambahnya.

Infografis Kejengkelan Jokowi dan Ancaman Reshuffle Kabinet. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kejengkelan Jokowi dan Ancaman Reshuffle Kabinet. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya