Rumah Singgah Bung Karno Di Sumatera Barat Dirobohkan, Tuai Kritikan

Sebuah rumah yang pernah ditempati oleh Proklamator Indonesia Sukarno alias Bung Karno selama beberapa bulan di tahun 1942 di Padang, Sumatera Barat, dirobohkan. Hal ini menuai kritik.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Feb 2023, 21:34 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2023, 12:06 WIB
FOTO: Melihat Patung Presiden Pertama RI Soekarno
Patung Presiden ke-1 RI Soekarno terpajang di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, Minggu (6/6/2021). Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meresmikan patung Soekarno atau Bung Karno di Gedung Kementerian Pertahanan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah rumah yang pernah ditempati oleh Proklamator Indonesia Sukarno alias Bung Karno selama beberapa bulan di tahun 1942 di Padang, Sumatera Barat, dirobohkan. Hal ini menuai kritik.

Budayawan Sumatera Barat, Edy Utama mengatakan, tempat tersebut sudah menjadi cagar budaya.

"Di Kota Padang, Sumatera Barat, kediaman Sukarno dengan segala sejarah yang pernah melingkupinya, malah dibiarkan runtuh. Salah satu magnet wisata itu kini dibiarkan tak berbekas," kata dia dalam keterangannya, Kamis (16/2/2023).

Menurut Edy ini sebuah tragedi. Pasalnya, rumah singgah Bung Karno itu bisa menjadi daya tarik wisatawan. Terlebih bagi para Soekarnoisme.

Selain itu, itu rumah simbol bahwa persatuan, lantaran sosok Bung Karno kala itu, diterima dengan baik oleh masyarakat Minang.

"Ini sebuah tragedi bagi sebuah daerah yang telah mencanangkan tahun kunjungan wisatawan," jelas Edy.

"Tentunya, mereka (Soekarnoisme) adalah pasar potensial kita dalam konteks industri pariwisata. Sayang, salah satu magnetnya dibuang begitu saja di Sumatera Barat," sambungnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dikecam DPR

Senada, Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan mengecam keras pembongkaran rumah tersebut.

Politikus PDIP ini mengkritisi sikap Pemerintah Kota Padang, yang seolah membiarkan peristiwa pembongkaran rumah bersejarah itu terjadi.

"Saya mengecam akan aksi pembongkaran rumah sejarah Bung Karno dan saya juga mengkritisi sikap Pemerintah kota Padang yang tidak menjalankan tugasnya (pengawasan)," kata Putra.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya