Liputan6.com, Jakarta - Kota Blitar memiliki magnet tersendiri dalam hal literasi, mengingat di tempat inilah sosok manusia Indonesia yang sangat literat lahir: Bung Karno. Hal itu setidaknya diungkapkan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) E Aminudin Aziz saat acara Gebyar Literasi Peresmian Gedung Layanan Perpustakaan Kota Blitar yang digelar di Kota Blitar, Jawa Timur, pada Kamis (30/1/2025).
Advertisement
Gedung Layanan Perpustakaan Kota Blitar sendiri dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan Daerah Tahun Anggaran 2024 dengan pagu sebesar Rp10 miliar. Selain itu, diberikan bantuan sarana prasarana meliputi menu perabot Rp500 juta dan menu TIK Rp300 juta.
Advertisement
"Bung Karno di usia yang sangat muda sudah membaca dan menulis banyak buku. Beliau juga tampil sebagai sosok pemimpin yang sangat dihormati dan diandalkan, serta tampil sebagai seorang proklamator bangsa," ujarnya.
Amin menambahkan, hubungan antara perpustakaan dan budaya baca adalah perpustakaan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan, kreativitas, dan ruang untuk mengonfirmasi kegalauan berpikir bagi masyarakat.
"Melalui pemikiran tadi, maka saya katakan perpustakaan harus hadir demi martabat bangsa karena sebuah bangsa hanya dapat dibangun dengan tingkat literasi tinggi," urainya.
Dia menjelaskan 50 persen anak Indonesia dapat membaca, tetapi tidak mengerti isi yang terkandung dalam bacaan tersebut. Selain itu, dua per tiga anak Indonesia tidak dapat memahami masalah numerasi.
"Bohong kalau pembangunan literasi dapat berjalan dengan optimal saat keberadaan perpustakaan ditelantarkan dan dinomor sekian kan. Sehingga, perpustakaan yang dibangun melalui DAK, saya harapkan bisa menjadi pusat untuk kegiatan belajar masyarakat," harapnya.
Menurutnya, keteladanan yang telah dicontohkan Bung Karno dalam hal membaca dapat membangkitkan semangat kebudayaan membaca sehingga tingkat literasi Indonesia meningkat.
Harapan Hadirnya Perpustakaan
Sementara itu, Wali Kota Blitar Santoso menyatakan mengacu pada Programme for International Student Assessment (PISA), skor Indonesia masih sangat memprihatinkan. Dia berharap kehadiran gedung perpustakaan baru dapat memotivasi dan mendorong masyarakat, khususnya anak-anak, agar gemar membaca.
"Perpustakaan akan membuka jendela dunia dan wawasan anak-anak kita agar mereka betul-betul memiliki pengetahuan serta wawasan yang ada di dunia, sebagaimana yang telah diwariskan oleh Bung Karno melalui buku-bukunya," ucapnya.
Dia optimis literasi anak dan masyarakat, khususnya di Kota Blitar, dapat meningkat karena gedung perpustakaan baru tidak hanya menyediakan buku, namun dilengkapi infrastruktur pendukung modern.
Peresmian gedung ditandai dengan pemotongan pita dan penandatangan prasasti yang diikuti dengan pembunyian sirine oleh Kepala Perpusnas dan Wali Kota Blitar. Kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan ruangan yang terdiri dari ruang audiovisual, TIK, siniar, mini teater, ruang pertemuan, referensi, ruang literasi ceria, ruang disabilitas, ruang baca outdoor, serta kunjungan stand pameran pelaku Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).
Advertisement