Cuaca Hari Ini Jumat 17 Maret 2023: Langit Pagi Jabodetabek Berawan dan Cerah Berawan

Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pagi ini diprediksi berawan dan cerah berawan, berdasarkan laporan cuaca hari ini, Jumat (17/3/2023).

oleh Devira Prastiwi diperbarui 17 Mar 2023, 15:49 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2023, 06:15 WIB
Langit Biru Hiasi Jakarta
Pejalan kaki berjalan saat cuaca cerah di Jakarta, Selasa (1/12/2020). Kota Jakarta dengan langit biru menambah keindahan hutan beton. BMKG bahwa kualitas udara Jakarta jadi baik dalam dua minggu ini, Jakarta mengalami hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Langit pagi wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) jelang akhir pekan, Jumat (17/3/2023) bakal berawan dan cerah berawan, begitulah prakiraan cuaca hari ini.

Namun berbeda pada siang hari nanti. Wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur diprediksi turun hujan ringan, sisanya cerah berawan, berdasarkan laporan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat di wilayah Jaksel dan Jaktim pada sore hari," papar BMKG.

Cuaca cerah berawan diprakirakan kembali akan menghiasi seluruh langit Jakarta pada malam hari nanti.

Untuk wilayah penyangga Jakarta, yaitu Bekasi, Depok, dan Kota Bogor, Jawa Barat, pada siang hingga malam hari nanti diprediksi diguyur hujan dengan intensitas ringan.

"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan terjadinya angin kencang pada rentang waktu antara menjelang siang hingga malam hari di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta," terang BMKG.

Tak jauh berbeda, di Kota Tangerang, Banten, hujan berintensitas ringan diprakirakan turun pada siang hari, malam nantinya kembali berawan.

Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jabodetabek selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang   Malam 
 Jakarta Barat  Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Pusat   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Selatan   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Jakarta Timur   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Jakarta Utara   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Kepulauan Seribu   Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Bekasi   Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Depok   Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Kota Bogor   Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Tangerang  Berawan  Hujan Ringan  Berawan

BMKG Ungkap Musim Kemarau 2023 Masuk Lebih Awal

FOTO: Warga Manfaatkan Aliran Sungai Cipamingkis
Warga mandi di Sungai Cipamingkis, Desa Jagaita, Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/7/2021). BMKG menjelaskan, saat ini 70 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau, 30 persen lainnya masih dalam musim peralihan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa awal musim kemarau 2023 akan terjadi lebih awal, yakni pada April.

Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, kondisi musim kemarau lebih awal itu hanya terjadi di sejumlah wilayah tertentu.

"Jadi musim kemarau 2023 umumnya akan tiba lebih awal dibandingkan biasanya. Curah hujan yang turun pada periode musim kemarau 2023 diprediksi akan normal hingga lebih kering dibandingkan biasanya," kata Dwikorita dalam konferensi pers secara daring, Senin 6 Maret 2023.

Dia menjelaskan, awal musim kemarau umumnya berkaitan erat dengan peralihan angin daratan atau Monsun Asia, yaitu angin yang bertiup dari arah Benua Asia menuju ke Benua Australia melintasi wilayah kepulauan Indonesia.

"Kemudian BMKG memprediksi awal musim kemarau terjadi seiiring aktifnya Monsun Australia pada April 2023. Yang akan dimulai dari wilayah Nusa Tenggara dan Bali pada April 2023," papar Dwikorita. 

Zona Musim di Indonesia

FOTO: Musim Kemarau, Air Tanah di Bekasi Berwarna Hitam
Warga memanfaatkan air yang menghitam di Desa Sukaringin, Sukawangi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (10/9/2021). Menurut warga, saat musim kemarau kualitas air tanah berwarna hitam dan sudah berlangsung selama delapan bulan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Dwikorita membeberkan, dari total 699 zona musim di Indonesia, sebanyak 119 zona musim atau 17 persen diprediksi akan memasuki musim kemarau pada April 2023 meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan sebagian besar Jawa Timur.

Selanjutnya, sambung Dwikorita, sebanyak 156 zona musim atau 22,3 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Mei 2023, meliputi sebagian besar Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian besar Jawa Barat, dan sebagian besar Banten.

"Sementara itu sebanyak 155 zom atau 22,2 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Juni 2023," kata Dwikorita.

Kemudian menurut Dwikorita, wilayah yang akan memasuki musim kemarau pada Juni 2023 antara lain Jakarta, sebagian kecil Pulau Jawa, sebagian besar Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan sebagian besar Riau.

Lalu di sebagian besar Sumatera Barat, sebagian Pulau Kalimantan bagian selatan, dan sebagian besar Pulau Sulawesi bagian utara.

"Sedangkan sejumlah 113 zom atau zona musim atau 16 persen dari zona musim lainnya merupakan daerah yang memiliki musim hujan atau musim kemarau sepanjang tahun. Jadi hanya punya satu musim, musim hujan saja atau musim kemarau sepanjang tahun," ucap dia. 

Indonesia Sudah Terbiasa dan Puncak Musim Kemarau

Panen Garam
Petani memanen garam di Sidoarjo, Jawa Timur, 16 September 2019. Menurut petani, meningkatnya produksi garam saat musim kemarau dari lima ton menjadi delapan ton per minggu, mengakibatkan harga garam di tingkat petani tradisional untuk kualitas nomor satu menurun. (Juni Kriswanto/AFP)

Dwikorita menyebut, selama tiga tahun berturut-turut terakhir yaitu 2020 hingga 2022, Indonesia sudah mulai terbiasa dengan musim kemarau yang basah di atas normal.

Namun, kata dia, pada 2023 ini, musim kemarau bakal kembali normal hingga diprediksi lebih kering dari tiga tahun terakhir.

"Sekarang kita mengalami normal lagi, artinya sudah biasa ada hujan di musim kemarau saat ini kembali ke normal bahkan ada potensi El Nino artinya ada potensi lebih kering terutama dibandingkan tiga tahun terkahir," terang Dwikorita.

Lebih lanjut, Dwikorita menyampaikan bahwa pada umumnya atau 45,95 persen wilayah di Indonesia diprakirakan akan memasuki puncak kemarau pada Agustus 2023.

"Meliputi Sumatera Selatan bagian Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, sebagian Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, sebagian Pulau Sulawesi, sebagian Papua," jelas dia.

Infografis Pencegahan dan Bahaya Mengintai Akibat Cuaca Panas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pencegahan dan Bahaya Mengintai Akibat Cuaca Panas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya