Diduga Tercemar Limbah, Ikan di Sungai Cileungsi Bogor Mati Mendadak

Ikan-ikan di Sungai Cileungsi Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mati mendadak diduga akibat tercemar limbah B3.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 08 Apr 2023, 03:21 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2023, 03:21 WIB
Ikan-ikan di Sungai Cileungsi Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mati mendadak
Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) menyebut ikan mulai terdampar di tepian sungai pada Kamis (6/4/2023) dinihari hingga Jumat (7/4/2023) pagi.

Liputan6.com, Jakarta Ikan-ikan di Sungai Cileungsi Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mati mendadak diduga akibat tercemar limbah B3.

Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) menyebut ikan mulai terdampar di tepian sungai pada Kamis (6/4/2023) dinihari hingga Jumat (7/4/2023) pagi.

Ketua KP2C, Puarman mengungkapkan di sekitar Jembatan Leuwikaret Klapanunggal, pada Rabu (5/4/2023) kemarin tidak ditemukan ikan mati.

Namun esok harinya di Jembatan Wika, Tlajung Udik, masyarakat menemukan banyak ikan mati.

"Tapi hari ini tidak lagi ditemukan ikan yang mati," ujar Puarman.

Begitu pula di Jembatan Cikuda, Wanaherang, terpantau pada Rabu (5/4/2023), pukul 23.00 WIB, kualitas air sungai dalam kondisi normal dan tidak ditemukan ikan mati.

Esok harinya pukul 02.00 WIB, ditemukan banyak ikan mabuk dan mati mengambang di permukaan air.

Kemudian di Perumahan Bumi Mutiara Blok Ji, Kab. Bogor, pada Kamis, pukul 11.00 WIB, ditemukan banyak ikan mati. Hari berikutnya Jumat, pukul 10.00, juga demikian. Ikan banyak yang mati dan mengambang.

Laporan warga menyebutkan, di Jembatan Vila Nusa Indah - Bantar Gebang, Pangkalan 1, pada Kamis sore banyak ikan mati. Hari Jumat pukul 10.00 tetap banyak ikan mati.

"Kondisi serupa juga terjadi di area Curug Parigi, Kelurahan Cikiwul, Bantar Gebang, Kota Bekasi. Selama dua hari ini banyak ikan mati," ungkap Puarman.

 

Minta Pihak Pemerintah Menyelidikinya

Puarman menduga sumber pencemaran limbah cair di Sungai Cileungsi terjadi antara jembatan Leuwikaret, Klapanunggal dengan jembatan Wika, Tlajung Udik.

"Kami meminta pemerintah segera menyelidiki penyebabnya. Sebab, aliran sungai yang membawa ikan mati ini sudah berlangsung lebih dari 24 jam," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya