Pameran Design Matters Lab, Tampilkan Inovasi Kreatif dari Limbah Kopi hingga Kulit Ceker Ayam

Pameran Design Matters Lab menyoroti kreasi inovatif yang dibuat dari limbah dan material berbasis hayati, seperti puntung rokok, kotoran sapi, miselium, kaki ayam, dan ampas kopi.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori Diperbarui 28 Feb 2025, 08:00 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2025, 08:00 WIB
Pameran Design Matters Lab, Tampilkan Inovasi Kreatif dari Limbah Kopi hingga Kulit Ceker Ayam
Pameran Design Matters Lab, Tampilkan Inovasi Kreatif dari Limbah Kopi hingga Kulit Ceker Ayam, Jakarta (27/2/2024). Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai limbah dapat diolah menjadi barang bernilai jual di tangan para desainer Indonesia dan Eropa.

Para desainer itu berkolaborasi menciptakan produk unik dan hasil karyanya dipamerkan dalam pameran bertajuk Design Matters Lab.

Pameran ini digelar oleh EUNIC Indonesia Cluster di Erasmus Huis, Jakarta Selatan pada 27 Februari dan berlangsung hingga 3 Mei 2025.

Pameran ini menyoroti kreasi inovatif yang dibuat dari limbah dan material berbasis hayati, seperti puntung rokok, kotoran sapi, miselium, ceker ayam, dan ampas kopi. Melalui kolaborasi lintas budaya, para desainer ini mengubah limbah menjadi sumber daya berharga, membuktikan bagaimana desain dapat menjadi solusi berkelanjutan terhadap tantangan lingkungan yang mendesak.

Lima desainer Indonesia dipasangkan dengan rekan dari Inggris, Prancis, Belanda, Jerman, dan Irlandia untuk mengikuti bootcamp daring selama satu bulan. Diikuti dengan residensi selama 14 hari di Bandung pada Desember 2024.

Bertempat di lima micro-factory lokal, residensi ini memberikan pengalaman kolaboratif langsung di mana para desainer bekerja sama dengan pakar industri. Mereka mencari material alternatif, bereksperimen dengan desain, melakukan uji coba, dan mengembangkan prototipe—mewujudkan produk inovatif mereka.

Program ini tidak hanya menampilkan desain yang menantang konsep estetika dan fungsionalitas konvensional. Namun, juga mendorong pemahaman bersama melalui pertukaran budaya, berbagi pengetahuan, dan visi bersama menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

 

Promosi 1

Ubah Limbah Jadi Peluang

pameran Design Matters Lab
Co-President EUNIC Indonesia Cluster dan Country Director British Council Indonesia, Summer Xia (tengah) dalam pembukaan pameran Design Matters Lab di Jakarta, Kamis (27/2/2025). Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.... Selengkapnya

Pameran ini dibuat untuk menunjukkan kepada publik bahwa limbah dapat diubah menjadi peluang.

“Design Matters Lab membuktikan apa yang bisa dihasilkan dari pertemuan antara kreativitas dan kolaborasi. Dengan mempertemukan desainer dari Indonesia dan Eropa, kita tidak hanya bertukar ide—kita ikut menciptakan solusi yang mengubah limbah menjadi peluang,” kata Co-President EUNIC Indonesia Cluster dan Country Director British Council Indonesia, Summer Xia dalam pembukaan pameran di Jakarta, Kamis (27/2/2025).

“Proyek ini membuktikan bahwa desain memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan yang mampu menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan krisis limbah. Melalui berbagi pengetahuan, pertukaran budaya, dan inovasi yang berani, kita sedang membangun masa depan yang lebih berkelanjutan—di mana kreativitas dapat menghasilkan dampak nyata,” tambahnya.

 

Kolaborasi Lintas Budaya

Design Matters Lab
Pameran Design Matters Lab, Tampilkan Inovasi Kreatif dari Limbah Kopi hingga Kulit Ceker Ayam, Jakarta (27/2/2024). Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.... Selengkapnya

Dalam keterangan tertulisnya, Kepala Departemen Budaya dan Komunikasi Kedutaan Besar Belanda, Nicolaas de Regt, mengatakan bahwa ini merupakan kolaborasi lintas budaya.

“Yang membuat Design Matters Lab begitu menarik adalah fokusnya pada kolaborasi lintas budaya, mendorong dialog kreatif antara perspektif Indonesia dan Eropa untuk menciptakan desain yang berdampak,” kata Nicolaas de Regt.

“Kami percaya bahwa mempertemukan para desainer ini akan menginspirasi audiens untuk turut serta dalam membangun masa depan yang lebih berkelanjutan,” tambahnya.

 

Proyek Kolaborasi yang Ditampilkan

Design Matters Lab
Pameran Design Matters Lab, Tampilkan Inovasi Kreatif dari Limbah Kopi hingga Kulit Ceker Ayam, Jakarta (27/2/2024). Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.... Selengkapnya

Proyek-proyek yang ditampilkan dalam pameran ini meliputi TAC_tiles oleh Chloe Xingyu Tao (Inggris), Fariz Fadhlillah (Indonesia), dan Conture Concrete Lab (Indonesia). Ini adalah inovasi pembuatan guiding block atau blok pemandu bagi penyandang disabilitas netra.

Blok-blok dibuat dengan limbah, seperti limbah bangunan, puntung rokok, pecahan kaca, dan lain-lain. Blok pun dibuat sedemikian rupa agar kuat dan mudah diakses.

Karya kedua adalah Hylume oleh Leïla Bouyssou (Prancis), Bani Muhammad (Indonesia), dan MYCL (Indonesia). Ini adalah inovasi dari mycelium yang dihasilkan oleh jamur untuk peredam bising di ruangan.

Karya ketiga yakni Lampoep oleh Ratna Djuwita (Indonesia), Pim van Baarsen (Belanda), dan Cowka (Indonesia). Ini adalah inovasi pembuatan lampu meja dari kotoran sapi, limbah tahu tempe, dan bambu.

Keempat yakni Cuir Mache oleh Rininta Isdyani (Indonesia), Alve Lagercrantz (Jerman), dan Hirka (Indonesia). Ini adalah pemanfaatan limbah kulit ceker ayam yang diolah menjadi bahan kulit untuk pembuatan tas.

Kelima adalah ESPRESSO oleh Cokorda Gde Bagus (Indonesia), Ciana Martin (Irlandia), dan Bell Living Lab (Indonesia). Ini adalah inovasi pemanfaatan limbah kulit kopi (kaskara) yang diolah menjadi bahan pembuatan kursi unik yang cocok digunakan di berbagai tempat termasuk kafe.

Infografis Sampah Elektronik
Pelanggaran Pengelolaan Limbah Elektronik. (Abdillah/Liputan6.com)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya