Anggota F-PDIP DPRD DKI Tolak Usulan soal Kenaikan Tarif Transjakarta Rp5 Ribu di Jam Sibuk

Anggota Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta Manuara Siahaan menolak rencana kenaikan tarif Transjakarta menjadi Rp5 ribu di jam sibuk. Menurut Manuara, kenaikan tarif Transjakarta harus mempunyai argumentasi yang kuat.

oleh Winda Nelfira diperbarui 11 Apr 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2023, 11:00 WIB
Bus Transjakarta Kembali Beroperasi 24 Jam
Bus Transjakarta saat pemberhentian di Halte Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022). Mulai hari ini jam operasional reguler Transjakarta dimulai pukul 05.00-22.00 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan layanan angkutan malam hari (Amari) mulai pukul 22.00- 05.00 WIB. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta Manuara Siahaan menolak rencana kenaikan tarif Transjakarta menjadi Rp5 ribu di jam sibuk. Menurut Manuara, kenaikan tarif Transjakarta harus mempunyai argumentasi yang kuat.

"Kenaikan tarif itu tentu harus ada argumentasi yang kuat, variabel apa, kenapa harus naik," kata Manuara kepada wartawan, dikutip Selasa (11/4/2023).

Selain itu, anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta ini menilai menaikkan tarif Transjakarta di kondisi ekonomi warga yang masih sulit pasca Pandemi Covid-19 tidak tepat.

"Kedua, ini suasana ekonomi masih susah, kenapa harus naik, tidak setuju kita," ungkap Manuara.

Lebih lanjut, Manuara berpendapat standar pelayanan minimal Transjakarta bahkan juga belum teruji. Oleh sebab itu, Manuara menegaskan bakal menolak usulan kenaikan tarif Transjakarta.

"Itu standar pelayanan minimal belum teruji, belum baik, gak setuju kita. Saya akan tolak. Enggak benar itu," ujar dia.

Manuara justru mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggratiskan warga Ibu Kota naik moda transportasi seperti Transjakarta ketimbang menaikkan tarif.

"Itu alasan yang keempat, sedangkan digratiskan aja. Ini mau dinaikkan," ucapnya.


Survei Kenaikan Tarif Transjakarta

Tarif integrasi transportasi umum di jakarta masih di kaji pemprov DKI
Bus Transjakarta bersiap berhenti di halte kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (31/1/2023). Dishub DKI Jakarta menyatakan saat ini manfaat tarif integrasi hanya bisa dirasakan oleh masyarakat yang menggunakan minimal dua moda transportasi umum. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) tengah menggelar survei penyesuaian tarif untuk Transjakarta dan Mikrotrans. Tarif diusulkan naik di jam sibuk warga Ibu Kota.

Disebutkan usulan kenaikan tarif berasal dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ). Melalui akun Instagram resminya @pt_transjakarta, masyarakat diimbau turut mengikuti survei.

"Adanya usulan penyesuaian tarif Transjakarta dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menjadi Rp4.000 dan Rp5.000 pada waktu sibuk (07:01-10:00 dan 16:01-21:00)," demikian tulis Transjakarta, dikutip Selasa (11/4/2023).

Dilihat Liputan6.com, survei itu diberi tajuk suara pelanggan Transjakarta #Vol-3 2023. Survei dilaksanakan hingga Kamis, 13 April 2023 mendatang.

Bagi pelanggan yang hendak berpartisipasi dalam survei, dapat mengaksesnya dengan melakukan scan pada kode batang dan link yang disediakan di akun media soal Transjakarta.

Liputan6.com, mencoba mengakses laman https://bit.ly/TarifTJ yang tertera. Di laman awal link itu, pelanggan diminta memulai survei dengan mengisi sejumlah pertanyaan dasar.


Laman Survei

Tarif integrasi transportasi umum di jakarta masih di kaji pemprov DKI
Bus Transjakarta menaikkan penumpang di halte kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (31/1/2023). Dinas Perhubungan (Dishub) DKI masih melakukan evaluasi tarif integrasi transportasi di Jakarta yakni Transjakarta, MRT, dan LRT. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pertanyaan itu, meliputi usia, jenis kelamin, penilaian terhadap Transjakarta, hingga kategori layanan Transjakarta yang digunakan. Setiap pertanyaan, sudah terdapat pilihan jawaban.

Kemudian, pada laman berikutnya pelanggan ditanyai bagaimana jika layanan Transjakarta reguler naik menjadi Rp 5 ribu, hingga pertanyaan jika tarif Transjakarta reguler naik menjadi Rp 5 ribu, apakah akan tetap menggunakan Transjakarta.

Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta juga menggelar survei di akun media sosialnya tentang rencana kenaikan tarif bus Transjakarta.

Diketahui, sejak 2007 silam hingga kini, tarif bus Transjakarta masih berkisar Rp 3.500 per penumpang alias tidak pernah naik selama 16 tahun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya