Waspada COVID-19 Arcturus, Mahfud Md Minta Masyarakat Tak Abai Protokol Kesehatan Saat Mudik Lebaran 2023

Varian baru COVID-19, Arcturus terdeteksi di Indonesia. Menko Polhukam Mahfud Md pun meminta masyarakat tak abai protokol kesehatan saat mudik Lebaran 2023.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 18 Apr 2023, 14:19 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2023, 14:18 WIB
Menko Polhukam Mahfud Md Tanggapi Vonis Ringan Richard Eliezer di Kasus Brigadir J
Menkopolhukam, Mahfud MD mengimbau, masyarakat yang akan melakukan mudik untuk tak abai dengan protokol kesehatan (prokes), menyusul adanya varian baru COVID-19 Arcturus dan peningkatan kasus positif. (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud Md mengimbau, masyarakat yang akan melakukan mudik untuk tak abai dengan protokol kesehatan (prokes), menyusul adanya varian baru COVID-19 Arcturus dan peningkatan kasus positif.

"Saya rasa terkait (kewajiban) vaksin sudah diberi tahu KAI lewat aplikasinya (dan media sosial). Saya mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam minggu terakhir ini mengingat di berbagai negara kasus COVID-19 meningkat lagi walaupun tidak membahayakan. Jangan lupa untuk beristirahat cukup, minum vitamin," kata Mahfud dilansir dari Antara, Selasa (18/4/2023).

Lebih lanjut, Mahfud juga melepas keberangkatan KA Bangunkarta dengan tujuan ke Jombang, Jawa Timur. Ia sebelumnya juga meninjau kesiapan dan pelayanan PT Kereta Api Indonesia (KAI) jelang puncak arus mudik.

"Hari ini saya ikut berdiskusi dan melihat kegiatan (PT KAI) dari 14 April sampai 2 Mei, dan saya melihat pelayanan untuk mudik lebaran dengan kereta api sudah baik. Saya melihat bagaimana pelayanan kelas ekonomi, bisnis dan eksekutif sudah nyaman, standar aman dan nyaman terjamin," papar Mahfud.

"Saya masuk di tiga gerbong dan saya nilai semuanya antisipatif dengan apa yang akan terjadi," ujarnya menambahkan.

Selain itu, pada kesempatan ini, Menteri BUMN Erick Thohir juga hadir di Stasiun Pasar Senen meninjau pelayanan kereta api jarak jauh di H-4 Hari Raya Idul Fitri.

Menteri Erick juga mengingatkan masyarakat untuk melengkapi vaksin sebelum pulang kampung, dan senantiasa menerapkan protokol kesehatan di ruang dan transportasi publik.

"Soal vaksin, saya rasa pemerintah telah melakukan dua hal. Satu, kalau di tempat atau kendaraan umum kita kerahkan untuk memakai masker, sementara kalau di ruang terbuka tidak masalah," kata Erick.

"Kita lihat sekarang kondisi varian baru di luar negeri juga harus diantisipasi. Tentu pemerintah mendorong bagi mereka yang belum vaksin atau yang baru (vaksin) dua kali, kita harapkan vaksin. Success story kita adalah ketika masyarakat dan pemerintah berkolaborasi untuk melawan COVID. Kondisi sekarang sudah membaik tapi kita harus terus waspada dengan memakai prokes," imbuhnya.

Sementara itu, aturan lengkap terkait vaksin untuk penumpang kereta api jarak jauh (KAJJ) dapat disimak pada Surat Edaran Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kesehatan.

Kasus Covid-19 di Indonesia Naik Lagi, Waspada Varian Arcturus

Ilustrasi virus corona COVID-19, omicron
Ilustrasi virus corona COVID-19, omicron. (Photo by starline on Freepik)

Sebelumnya, naiknya kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan virus berbahaya tersebut masih ada dan masih terus berpotensi menginfeksi siapa pun, meski pandemi sudah terkendali. Hal itu diungkapkan Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama.

"Kita tidak perlu menjadi panik karena memang pada dasarnya, Covid-19 masih ada. Bahkan (status) pandemi belum dicabut," kata Prof Tjandra, Rabu (12/4/2023).

Data Covid-19 di Indonesia per Rabu, 12 April 2023, menunjukkan ada kenaikan sebanyak 987 kasus positif dalam sehari, sementara angka kesembuhan hanya 346 orang, dan yang meninggal karena Covid-19 tefcatat ada 11 orang. Padahal untuk beberapa waktu lalu, Indonesia berhasil mempertahankan kasus positif harian di bawah 200 kasus. 

Namun saat ini tren kembali bergerak naik dari yang semula 300-an kasus per hari menjadi nyaris mendekati 1.000 kasus dalam satu hari. Angka kematian harian yang juga sudah lama di bawah lima kasus kematian ikut berada di atas 10 kasus dan kembali memberikan duka yang mendalam. 

Hal ini menjadi pengingat, katanya, meski terkendali atau pandemi akan dicabut nantinya, Covid-19 masih akan ada. Penambahan pasien yang sakit ataupun meninggal akibat Covid-19 juga masih akan ada, sama seperti kematian akibat penyakit menular lainnya. 

"Hanya saja kalau sudah tidak pandemi, maka angka kasus dan kematian akan terkontrol jauh lebih baik," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya