Liputan6.com, Jakarta Putri almarhum mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik, Annisa Yusyda, mengungkapkan awal mula penyakit kanker paru sang ayah. Pada pertengahan tahun lalu, kata Annisa, sang ayah mengeluh sakit pinggang usai bermain golf.
"Papa sakit pinggang, Juni 2022 habis main golf. Kemudian diperiksa dan perjalanan sakitnya dimulai," kata Annisa di rumah duka, Pondok Ranggon Jakarta Timur, Kamis (4/5/2023).
Annisa melanjutkan, usai sakit pinggang dan berobat ke dokter, kaki sang ayah bengkak. Sehingga dokter menyarankan agar M Taufik dites Magnetic Resonance Imaging (MRI). Berdasarkan hasil MRI, dokter melihat ada sel kanker yang menjalar dan meminta untuk pemeriksaan lebih dalam.
Advertisement
"Dokter bilang harus MRI, ternyata ada masalah. Masalahnya ada seperti kayak bubur di kaki bergerak massanya ikut. Dicek, kalau memang ganas harus test scan, untuk periksa massa yang lainnya," cerita Annisa.
Hasilnya, lanjut Annisa, pusat dari sel kankernya ada di paru-paru namun sudah menjalar ke bagian tubuh, khususnya di tulang.
"Ternyata dicek ada di paru dan utamanya di paru tapi penyebarannya ke tulang. Diperparah Papa punya stroke dan diperparah fisik melemah," jelas Annisa.
Usai berjibaku melawan kanker, akhirnya M Taufik meninggal dunia pada Rabu malam (3/5/2023) pukul 21.45 WIB. Jenazah M Taufik akan langsung dikembumikan hari ini, Kamis (4/5/2023) pada pukul 12.00 WIB di Karawang, Jawa Barat.
M Taufik Meninggal Akibat Kanker Paru Stadium 4 dan Sempat Dirawat di Singapura
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif mengungkapkan M Taufik menderita penyakit kanker paru stadium 4. M Taufik sempat berobat ke Singapura sebelum akhirnya meninggal dunia di RS Siloam.
"Pak Taufik cukup lama dirawat ya, sejak awal Oktober itu sudah ada hasil pemeriksaan scan, macam-macam lah. Di akhir Oktober itu baru dirawat inap di Mount Elisabeth Singapura. Tindakannya kemo satu, dua, tiga, empat, lima, enam," kata Syarif kepada wartawan di Jakarta Timur, Kamis (4/5/2023).
Setelah itu, menjelang Hari Raya Idulfitri kemarin, dokter mengizinkan M Taufik untuk pulang ke Indonesia. Kemudian pengobatan dilanjutkan di Siloam Semanggi.
"Terus lanjut karena cuti sudah selesai juga. Tiga hari setelah lebaran, ke Siloam. Kemo sekali lagi, yang ke-8 tidak bisa diterima. Badannya sudah tidak sanggup, jadi dua minggu di Siloam Semanggi," jelas Syarif.
Advertisement