Perajin Rusunawa Rawa Bebek Hadirkan Batik Khas Jakarta yang Terjangkau

Perajin Batik Marunda Rusunawa Rawa Bebek meluncurkan jenama Narabe di Alun-Alun Indonesia, Mall Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (17/6/2023).

oleh Fachrur Rozie diperbarui 18 Jun 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2023, 11:00 WIB
Perajin Batik Marunda Rusunawa Rawa Bebek meluncurkan jenama Narabe di Alun-Alun Indonesia.
Perajin Batik Marunda Rusunawa Rawa Bebek meluncurkan jenama Narabe di Alun-Alun Indonesia, Mall Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (17/6/2023). (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta Perajin Batik Marunda Rusunawa Rawa Bebek meluncurkan jenama Narabe di Alun-Alun Indonesia, Mall Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (17/6/2023).

Narabe merupakan akronim dari Rusunawa Rawa Bebek ini merupakan produk lini kedua dari Batik Marunda yang merupakan hasil karya perajin di Rusunawa Rawa Bebek.

Pembina Batik Marunda, Irma Sinurat mengatakan, Narabe hadir dengan harga terjangkau dan menyasar anak-anak muda.

"Ini adalah pemberdayaan ibu-ibu Rusunawa Rawa Bebek yang sudah kami lakukan tujuh tahun lalu yang kemudian sudah berkembang menjadi Batik Marunda. Putri saya mendorong saya untuk mengembangkan batik yang lebih terjangkau secara harga dan pasar," ungkap Irma dalam keterangannya, Minggu (18/6/2023).

Irma menjelaskan, produk Narabe saat ini fokus pada busana ready to wear, baju kasual maupun formal, termasuk aksesoris. Harga yang ditawarkan berkisar dari Rp 350 ribu sampai Rp 1 juta.

“Untuk celana belum, karena kita masih fokus untuk atasan,” ucap Irma.

Dia menyampaikan, Batik Marunda akan bekerjasama dengan Dekranasda DKI Jakarta dan Alun Alun Indonesia untuk memasarkan produk-produk Narabe.

“Kita kerja sama dengan Alun Alun Indonesia, mereka memberikan tempat dan fasilitas untuk kita mengadakan launching. Nanti kami mengalami proses kurasi dulu untuk bisa masuk ke Alun-alun Indonesia,” kata Irma.

Irma berharap, hadirnya Narabe merupakan apresiasi atas karya para perajin Batik Marunda serta memberikan semangat kepada para perajin Jakarta untuk terus berkarya menggapai sukses Jakarta untuk Indonesia.

“Kami juga fair ekonomi. Nanti mereka kita kasih modal kain, kemudian mereka yang mencanting. Nanti saya nanya ini berapa untuk upah yang kalian minta. Kita warga Jakarta, masa kita tidak balikin lagi ke warga Jakarta. Kalau orang Jakarta pakailah batik motif Jakarta,” ucap Irma.

 

Harga Murah

Pengelola Narabe, Giggsy menilai, harga batik tulis tergolong mahal karena proses pembuatannya yang memakan waktu lama dan butuh keahlian.

Menurutnya, batik bukan hanya untuk kalangan orang tua, tapi dapat dikenakan anak-anak muda apabila dikemas dengan motif dan model yang sesuai selera.

“Mungkin untuk seumuran aku 20 tahun ke atas suka lebih prefer baju yang lebih casual dan murah. Bagaimana caranya tetap bisa pakai batik tapi masuk ke selera anak muda dan harga terjangkau. Maka kita cetuskan dan launching Narabe,” kata Giggsy.

Giggsy menambahkan, dengan hadirnya Narabe masyarakat sadar batik diperjuangkan para pendahulu bahkan dinobatkan sebagai Warisan Budaya Takbenda di UNESCO, terlebih sekarang menjadi budaya masyarakat Betawi.

“Ke depannya batik itu bukan cuma menjadi pakaian yang formal tapi bisa juga dipakai untuk ketemu teman-teman atau mungkin beribadah juga bisa. Tidak cuma untuk orang tua, tapi sebenernya seumuran kita anak muda bisa pakai batik,” tandas Giggsy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya