Ribuan Jemaah Gelar Salat Idul Adha di Pekarangan PP Muhammadiyah

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Salat Idul Adha 1444 Hijriah di halaman Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/6/2023).

oleh Winda Nelfira diperbarui 28 Jun 2023, 15:22 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2023, 07:48 WIB
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Salat Idul Adha 1444 Hijriah di halaman Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/6/2023).
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Salat Idul Adha 1444 Hijriah di halaman Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/6/2023). (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Salat Idul Adha 1444 Hijriah di halaman Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/6/2023).

Pantauan Liputan6.com, salat dimulai sekitar pukul 06.40 WIB. Pukul 06.00 WIB ribuan jemaah sudah memenuhi shaf. Anggota jemaah terlihat membeludak hingga sisi Jalan Menteng Raya digunakan sebagai lokasi salat.

Adapun yang bertugas sebagai khatib atau imam Salat Idul Adha 1444 Hijriah pagi ini adalah KH Endang Mintardja, selaku Wakil Sekretaris Majelis Tarjih PP Muhammadiyah. Sementara khutbah yang disampaikan adalah "Model Beragama Nabi Ibrahim Alaihissalam".

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Muhadjir Effendy, turut hadir melangsungkan ibadah Salat Idul Adha 1444 Hijriah di PP Muhammadiyah.

Muhadjir mengatakan bahwa dirinya lebih memilih untuk menjadi jemaah ketimbang menjadi khatib lantaran dia ingin lebih khusyuk mendengar ceramah.

Berharap Tak Ada Perpecahan Antar-Umat

Menko PMK Muhadjir Effendy
Menko PMK Muhadjir Effendy pada konferensi pers di Kantor Kemenko PMK, Jakarta pada Kamis, 22 Juni 2023. (Dok Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI)

Lebih lanjut, Muhadjir berharap tidak ada perpecahan antar umat muslim lantaran pelaksanaan ibadah antara jemaah Muhammadiyah dan pemerintah.

"Kita sudah terbiasa untuk bertoleransi dengan perbedaan dan masing-masing punya argumen, baik secara syariah dan ilmiah," kada Muhadjir.

"Sehingga tidak perlu dipertentangkan, yang penting mari terus kita pupuk tali persaudaraan, ukhuwah islamiah, ukhuwah watoniah sebagai sebangsa dan setanah air, itu yang penting," sambung dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya