Prabowo Sebut Ada Negara Lain Minta RI Larang Nelayan Tangkap Tuna Berlebihan

Prabowo Subianto mengungkapkan ada negara lain yang meminta Indonesia melarang nelayannya menangkap ikan tuna berlebihan.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 13 Jul 2023, 19:52 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2023, 19:52 WIB
Prabowo Daftarkan Partai Gerindra ke KPU
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan keterangan saat mendaftarkan partai politiknya sebagai calon peserta Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Senin (8/8/2022). Pada hari kedelapan ini, KPU menerima pendaftaran empat partai politik di antaranya Partai Republiku Indonesia, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Gerindra, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkapkan ada negara lain yang meminta Indonesia melarang nelayannya menangkap ikan tuna berlebihan.

Hal ini diungkapkan Prabowo saat menjadi pembicara di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kota Se-Indonesia (Apeksi) di Makassar, Sulawesi Selatan pada Kamis (13/7/2023).

Menurut Prabowo, cerita ini didapatnya dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Trenggono. Ketika itu, Trenggono ingin berkunjung ke suatu negara.

Namun, menteri kelautan negara tersebut meminta Trenggono untuk melarang nelayan Indonesia menangkap tuna berlebihan di laut Indonesia.

"Memberi saran kepada Menteri KKP kita, boleh anda berkunjung ke saya, tapi saya minta dulu kau larang nelayan-nelayan Indonesia untuk tidak terlalu banyak ambil ikan tuna di Indonesia. Kan aneh, laut Indonesia, nelayan Indonesia, tunanya ada di Indonesia, harus kita kurangi nelayan kita untuk ambil ikan," ungkap Prabowo.

Menteri Pertahanan RI itu enggan mengungkap negara yang dimaksud. Sebab, dikhawatirkan bakal mengganggu hubungan bilateral antara Indonesia dengan negara tersebut.

"Saya enggak sebut negara mana, enggak enak nanti hubungan diplomasi kita enggak bener," ucap Prabowo.

Prabowo mengungkapkan, alasan negara tersebut melarang nelayan Indonesia menangkap ikan tuna berlebihan di Indonesia. Menurutnya, mereka takut pasokan ikan tuna akan habis.

"Alasannya kalau ikan terlalu banyak diambil di Indonesia, dia enggak kebagian ikan," kata Prabowo.

Prabowo pun menyayangkan sikap dari negara tersebut yang tidak menghormati kedaulatan Indonesia.

"Untuk ketemu saja kok kasih saran. Ini adalah kenyataan, sekarang ini persaingannya keras, persaingan ekonomi," tambah dia.


Ganjar, Prabowo, dan Anies Hadir di Rakernas XVI Apeksi

Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan
3 Tokoh yang menyatakan bakal maju menjadi calon presiden pada Pemilu 2024, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Sebelumnya, Ketua Dewan Pengurus Apeksi yang juga merupakan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menyebutkan bahwa tiga sosok pemimpin nasional bakal hadir dalam Rakernas Apeksi untuk adu gagasan.

Mereka adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

"Insyaallah besok akan hadir tiga sosok pemimpin nasional, ada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, ada Gubernur Jawa Tengah, Mas Ganjar Pranowo dan masih menunggu konfirmasi," ujar Ketua Dewan Pengurus Apeksi Bima Arya Sugiarto, Rabu 12 Juli 2023.

Ketiga bakal capres tersebut akhirnya datang dan menghadiri Rakernas XVI Apeksi di Makassar, Sulawesi Selatan pada Kamis (13/7/2023).

Ketiganya diundang untuk bicara soal gagasan guna memajukan kota di Indonesia. Ketiga bakal calon presiden diberi waktu di sesi yang berbeda untuk memaparkan pandangannya dan rencana ke depan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya