Kapolri Listyo Sigit Teken Kerja Sama Pencegahan Kejahatan dengan 6 Negara ASEAN

MoU antara Indonesia dengan 6 negara ASEAN ini terkait kerja sama pencegahan dan penegakan hukum terhadap kejahatan lintas-negara atau transnational crime.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 22 Agu 2023, 17:26 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2023, 17:26 WIB
Kapolri Listyo Sigit Teken Kerja Sama Pencegahan Kejahatan dengan 6 Negara ASEAN
Kapolri Listyo Sigit Prabowo meneken MoU dengan 6 negara ASEAN yakni Laos, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Malaysia. MoU pencegahan kejahatan ini dilakukan dalam forum AMMTC ke-17 di Labuan Bajo, NTT. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sekaligus Ketua ASEAN Ministerial Meeting On Transnational Crime (AMMTC) meneken Memorandum of Understanding (Mou) atau nota kesepahaman dengan enam negara.

Nota kesepahaman diteken dalam AMMTC ke-17 yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (21/8/2023).

Adapun keenam negara yang melakukan penandatanganan MoU yakni Laos, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Malaysia. MoU berkaitan dengan kerja sama soal pencegahan dan penegakan hukum terhadap kejahatan lintas-negara atau transnational crime.

Selain itu, penandatangan MoU juga meneken terkait peningkatan pembangunan kapasitas antar-negara.

Kapolri Sigit saat memimpin sidang menekankan pembahasan AMMTC harus mengedepankan keamanan dan stabilitas kawasan demi mewujudkan kemakmuran di Asean.

"Dalam jalannya diskusi, kita harus selalu mengingat bahwa keamanan rakyat dan stabilitas kawasan menjadi prioritas utama demi mewujudkan kemakmuran bagi Asean," ujar Sigit dalam sidang AMMTC di Ballroom Hotel Meruorah, Labuan Bajo, NTT pada Senin, 21 Agustus 2023.

Menurut Sigit, karena memiliki kedekatan geografis, negara di Asean saat ini sama-sama menghadapi musuh bersama yakni kejahatan lintas negara yang tidak mengenal batas negara, kedaulatan negara, dan hukum yang berlaku.

"Kita telah menyaksikan, bahwa kejahatan lintas negara telah merubah modus operandinya, termasuk mengambil keuntungan dari celah yang ada dan perkembangan teknologi," kata Sigit.

Untuk mencegah dan memberangus praktik kejahatan lintas negara, Sigit menyebut, setiap negara harus bekerja sama dan berkolaborasi dalam penegakan hukum.

"Guna memperkuat komitmen untuk memberantas dan menanggulangi kejahatan transnasional, kita harus berpikir dan bertindak sebagai satu komunitas, dengan tetap menghargai hukum dan aturan yang berlaku di masing-masing negara," ucap Listyo Sigit Prabowo.

 

ASEAN Harus Jadi Kawasan yang Damai

Menurut Sigit, Presiden Joko Widodo alias Jokowi selalu menekankan bahwa, ASEAN harus menjadi kawasan yang stabil dan damai, serta jangkar bagi stabilitas dunia. Tak hanya itu, Asean juga harus konsisten menjunjung tinggi hukum internasional dan tidak bertindak sebagai proxy bagi siapa pun.

"Harus memperkuat diri untuk menjadi kawasan ekonomi yang tumbuh cepat, inklusif dan berkelanjutan," tutur Sigit.

Sebab itu, Sigit meyakini, pertemuan AMMTC ini akan menjadi sarana dan mekanisme yang berarti. Kuatnya komitmen antar-negara akan menghasilkan pencapaian dan upaya konkret yang akan bermanfaat bagi kepentingan di dalam dan di luar kawasan.

"Dalam rapat yang terhormat ini, izinkan saya menegaskan kembali pentingnya komunikasi dan kerja sama menjaga stabilitas, keamanan, dan perdamaian di kawasan. Dukungan, ide, dan kontribusi berharga anda dalam pertemuan ini akan bermanfaat bagi hasil pertemuan ini," Sigit menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya