Liputan6.com, Jakarta - Polsek Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, sudah mendapat laporan terkait informasi rumah mantan Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal yang diduga disewa oleh sindikat penipuan secara daring (online).
Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol David Y Kanitero mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan rumah tersebut benar-benar dijadikan markas sindikat penipuan online atau tidak.
Advertisement
Baca Juga
"Dari pihak Polsek atau dari Kepolisian tidak bisa memastikan bahwa itu adalah (dijadikan tempat) penipuan online," kata David dilansir dari Antara, Selasa (29/8/2023).
David menjelaskan, pihaknya telah menindaklanjuti laporan tersebut dan telah mengecek tempat kejadian perkara (TKP).
"Intinya bahwa dari pihak Kepolisian melalui Polsek Mampang sudah merespons dengan cepat laporan warga, dalam hal ini Pak Dino (Patti Djalal). Kita sudah datang ke TKP, kemudian melakukan pengecekan bahwa tidak ditemukan barang yang diambil," tutur dia.
David hanya menduga penyewa rumah Dino melakukan tindakan terkait pemalsuan KTP. Karena itu, Polsek Mampang membuat laporan informasi yang kemudian dikirim ke Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Selatan untuk ditindaklanjuti.
"Hanya saja dugaan untuk pemalsuan KTP ada. Karena saat KTP itu diserahkan ke kita, cuma foto doang, dugaan pemalsuan itu ada," ucap dia.
Sebelumnya, mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal baru-baru ini mengalami kejadian mengegerkan karena rumahnya diduga menjadi markas sindikat penipuan online. Rumah tersebut diketahui disewakan dan berlokasi di daerah Kemang, Jakarta Selatan.
Dino bahkan turut membagikan kisah buruk tersebut di media sosial Instagram pribadinya pada Senin (28/8/2023). Ia menceritakan salah satu rumah keluarganya yang disewakan ternyata dijadikan tempat operasi penipuan online.
"Keluarga kami mengalami kejadian buruk. Salah satu rumah keluarga yang disewakan ternyata dijadikan tempat operasi sindikat penipuan online,"Â ujarnya dikutip pada Selasa (29/8/2023).
Dino juga menjelaskan rumah yang disewakannya tersebut ditinggali oleh sekitar 30 orang berdasarkan dari jumlah tempat tidurnya. Adapun seluruh jendela serta dinding rumahnya turut ditutupi oleh busa kedap suara.
"Dari jumlah tempat tidur yang terlihat, rumah ditinggali sekitar 30 orang. Seluruh jendela dan dinding ditutup busa kedap suara, dan menurut penjaga rumah sebelah, mereka tidak pernah keluar rumah (kecuali 3 orang),"Â kata dia.
Dino juga mengungkapkan ada beberapa produk yang tertinggal di rumah tersebut. Berdasarkan hal tersebut, ia menduga jika pelakunya adalah imigran gelap yang berbahasa Mandarin.
"Dari bukti produk2 yg tertinggal di rumah, para pelakunya nampaknya imigran dari luar negeri yang berhasa Mandarin,"Â ucapnya.
Penyewa Rumah Dino Patti Djalal Diduga Kabur 3 Bulan Lalu
Dino Patti menjelaskan para penjahat tersebut telah meninggalkan rumah dalam keadaan kosong dan rusak. Diduga para pelaku tersebut telah kabur tiga bulan yang lalu dan pihaknya baru mengetahui hal tersebut setelah adanya tagihan listrik.
"Para penjahat ini semuanya sudah kabur, dan rumah sudah kosong, ditinggal dalam keadaan rusak. Diperkirakan mereka kabur 3 bulan lalu. Kami baru tahu karena adanya tagihan listrik yang tidak dibayar,"Â jelasnya.
Pihaknya juga menjelaskan setelah diperiksa polisi, nama penyewa rumah tersebut ternyata menggunakan KTP palsu. Sehingga karena peristiwa tersebut saat ini kasus telah dilaporkan ke Kapolres Jakarta Selatan.
"Penyewa rumah yang namanya ada dalam kontrak sewa (seorang WNI yg digunakan sebagai front) setelah dicek polisi ternyata menggunakan KTP palsu,"Â kata Dino.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat bisa berhati-hati saat ini kepolisian juga menduga jika beberapa rumah di Kemang mengalami aksi kejahatan yang sama. Dino juga berharap agar Dirjen Imigrasi bisa mengejar dan menangkap sindikat serupa.
Pada akhir unggahannya, mantan wakil menlu ini juga mengingatkan untuk terus memeriksa siapa pun orang yang hendak menyewa rumah. Terutama untuk memeriksa dengan teliti dari nomor rekening, validitas kantor, dan memeriksa kondisi rumah secara rutin.
"Pelajaran bagi yang lain: kalau ada yang datang mau sewa rumah anda, agar dicek dan ricek dengan teliti profil penyewanya; mintakan nomor rekening bank; cek validitas kantor kerjanya dan selalu cek kondisi rumah secara rutin apakah digunakan sesuai perjanjian,"Â tuturnya.
Advertisement