Kemnaker Sebut Penyediaan Lapangan Kerja Masih Jadi Tantangan Indonesia

Karakteristik pertumbuhan ekonomi Indonesia terus mengalami perubahan, di mana industri Indonesia lebih banyak didominasi Industri padat modal dibandingkan padat karya.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 19 Sep 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2023, 17:17 WIB
Kemnaker Sebut Penyediaan Lapangan Kerja Masih Jadi Tantangan Indonesia
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi di acara Job Fair and Higher Education Expo 2023 yang digelar oleh Ikatan Alumni (IKA) Universitas Negeri Malang, Jawa Timur, Jumat (8/9/2023).

Liputan6.com, Malang Salah satu tantangan bagi perekonomian Indonesia dalam memanfaatkan bonus demografi adalah rendahnya kualitas pertumbuhan ekonomi, terutama penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat.

Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi ketika memberikan sambutan pada acara penutupan Job Fair and Higher Education Expo 2023 yang digelar oleh Ikatan Alumni (IKA) Universitas Negeri Malang, Jawa Timur, Jumat (8/9/2023).

Sekjen Anwar menyebut karakteristik pertumbuhan ekonomi Indonesia terus mengalami perubahan, di mana industri Indonesia lebih banyak didominasi Industri padat modal dibandingkan padat karya. 

"Akibat banyaknya industri padat modal, angka pengangguran semakin terbuka, dan kemiskinan masih menghimpit sebagian penduduk," kata Anwar Sanusi 

Sekjen Anwar menjabarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2023 mencapai 5,45 persen, yang mengalami penurunan sebesar 0,38 persen dibandingkan Februari 2022.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Job Fair

Kemnaker: Indonesia Hadapi Tantangan Kurang Tersedianya Lapangan Kerja
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi di acara Job Fair and Higher Education Expo 2023 yang digelar oleh Ikatan Alumni (IKA) Universitas Negeri Malang, Jawa Timur, Jumat (8/9/2023).

Menurut data BPS, perekonomian Indonesia pada Triwulan I Tahun 2023, mampu tumbuh sebesar 5,03 persen, jika dibandingkan  Triwulan IV Tahun 2022, yang terkontraksi sebesar 0,92 persen.

"Meskipun begitu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pasca pandemi belum menyerap tambahan tenaga kerja baru dan mengurangi kemiskinan secara substansial," ungkap Anwar.

Sekjen Anwar menekankan, adanya job fair merupakan upaya yang sangat bermanfaat terhadap penciptaan peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan.

"Melalui job fair juga, perusahaan dapat memperoleh kandidat tenaga kerja berkualitas sesuai jabatan yang ditawarkan," katanya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya