Cak Imin Bantah Akronim AMIN Sebagai Politik Identitas

Dalam pertemuan dengan tokoh agama di Kelenteng Kong Miao, Cak Imin menyampaikan bahwa seharusnya dalam demokrasi yang sehat tidak ada konflik terkait SARA.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Sep 2023, 17:44 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2023, 17:44 WIB
Kemesraan Bacapres dan Bacawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar
Bakal Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar bersama istri, Rustini Murtadho dan Bakal Calon Presiden Anies Baswedan bersama istri, Fery Farhati Ganis (dari kiri ke kanan) saat program Pemilu stasiun televisi SCTV “Kita Indonesia” di kawasan Gelora Bung Karno Jakarta, Selasa (12/9/2023). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Bakal Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar membantah menggunakan politisasi agama dalam nama pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Amin atau Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Ketua Umum PKB ini menegaskan tidak ada politisasi agama dalam nama Amin. Apalagi pasangan calon presiden ini juga tidak menggunakan masjid untuk politisasi.

"Politisasi apa, politisasi Mesjid? Kami tidak pernah mempolitisasi Mesjid. Tapi enggak tahu di Mesjid kok banyak Amin," kata Cak Imin di TMII, Jakarta, Kamis (14/9/2023).

Dalam pertemuan dengan tokoh agama di Kelenteng Kong Miao, Cak Imin menyampaikan bahwa seharusnya dalam demokrasi yang sehat tidak ada konflik terkait SARA. Sayangnya adu domba dengan ujaran SARA masih sering muncul di media sosial.

"Demokrasi harus semakin tumbuh sehat, tidak ada konflik SARA, atau adu domba SARA yang masih muncul di sosial media," kata Cak Imin.

Cak Imin mengajak seluruh pihak termasuk para timses calon presiden untuk menghentikan politisasi SARA di Pemilu 2024.

Sudah seharusnya dibangun pertarungan politik demokrasi yang sehat.

"Kita hentikan semuanya. Saya minta semua pihak, termasuk tim koalisi manapun untuk menghentikan eksploitasi SARA di dalam kompetisi pemilu 2024 sehingga demokrasi kita demokrasi yang sehat," ujar wakil ketua DPR RI ini.

 


PKS Tentutan Sikap Besok

Cak Imin dan jajaran DPP PKB menyambangi Kantor DPP Partai PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (12/9/2023).
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan jajaran DPP PKB menyambangi Kantor DPP Partai PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (12/9/2023). (Liputan6.com/ Winda Nelfira)(Liputan6.com/ Winda Nelfira)

Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) menyatakan, pihaknya akan menggelar rapat membahas sikap partai terkait pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Pemilu 2024.

Diketahui, PKS memastikan tetap mendukung Anies, namun sikap resmi terhadap Cak Imin belum diputuskan Majelis Syuro.

"Insyaallah abis Jumat, jam 2 Insyaallah di DPP PKS,” kata HNW di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (14/9/2023).

Dia juga menjelaskan alasan pihaknya tidak bergabung dalam rapat pembentukan tim pemenangan antara NasDem dan PKB.

"Karena memang kan proses formalnya kan memang PKS menyelesaikan dulu semuanya dan mereka juga pasti memahami proses ini," ungkap HNW.

Menurut dia, sejauh ini hubungan dengan PKB dan NasDem berjalan lancar dan memberikan sinyal positif PKS tetap bersama Koalisi Perubahan.

"Proses yang sedang berjalan danpositif yang diberikan oleh Pak Anies maupun juga oleh Cak Imin untuk bergabung dan untuk bisa diterima disetujui sebagai cawapres bagi Pak Anies," jelas HNW.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Infografis Ragam Tanggapan Geger Kabar Duet Anies-Cak Imin dan Tudingan Khianat. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Geger Kabar Duet Anies-Cak Imin dan Tudingan Khianat. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya