Jokowi Sebut Pabrik Baterai Mobil Listrik di Karawang Mulai Produksi Awal 2024

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power yang berada di Kabupaten Karawang, Jawa Barat siap memproduksi 30 juta baterai sel pada awal 2024.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 14 Sep 2023, 17:56 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2023, 17:55 WIB
Presiden Jokowi meninjau langsung pabrik baterai mobil listrik PT Hyundai LG Industry Green Power di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, Kamis (14/9/2023).
Presiden Jokowi meninjau langsung pabrik baterai mobil listrik PT Hyundai LG Industry Green Power di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, Kamis (14/9/2023). (Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power yang berada di Kabupaten Karawang, Jawa Barat siap memproduksi 30 juta baterai sel pada awal 2024. Nantinya, kata Jokowi, baterai tersebut dapat digunakan untuk memproduksi kurang lebih 180 ribu mobil listrik.

Hal ini disampaikan Jokowi saat meninjau langsung pabrik baterai mobil listrik PT Hyundai LG Industry Green Power di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, Kamis (14/9/2023).

Pabrik tersebut merupakan pabrik sel baterai pertama dan terbesar di Asia Tenggara yang akan mulai berproduksi pada awal tahun depan.

"Ya tadi yang PT HLI Green Power itu nanti mulai awal tahun akan sudah memproduksi 30 juta baterai sel yang itu akan bisa digunakan untuk memproduksi kurang lebih 180 ribu mobil, itu terbesar di Asia Tenggara. Pertama di Asia Tenggara dan terbesar di Asia Tenggara saat ini," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Kamis (14/9/2023).

Menurut dia, pabrik tersebut merupakan bagian dari pembangunan ekosistem besar kendaraan listrik (EV) yang digaungkan pemerintah. Dengan terbangunnya ekosistem besar tersebut, diharapkan Indonesia bisa masuk ke rantai pasok global kendaraan listrik.

"Rantai pasok global bisa kita masuki di situlah nantinya ketergantungan negara lain terhadap baterai sel kita, ketergantungan negara lain terhadap EV baterai kita di situ," ujarnya

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang turut mendampingi Jokowi mengatakan bahwa pabrik tersebut kini mulai melakukan uji coba produksi sejak dilakukan pencanangan pembangunan (groundbreaking) tepat dua tahun yang lalu.

"Alhamdulillah dua tahun yang lalu--tepatnya hari ini--kita melakukan groundbreaking terhadap pembangunan baterai mobil, sel baterai, dan dua tahun kemudian ini sudah jadi. Sekarang produknya sudah ada, sekarang sedang terjadi trail and error, mungkin bulan Maret tahun depan sudah berproduksi," tutur Bahlil.

Pabrik Terapkan Teknologi Terbaru

Presiden Jokowi meninjau langsung pabrik baterai mobil listrik PT Hyundai LG Industry Green Power di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, Kamis (14/9/2023).
Presiden Jokowi meninjau langsung pabrik baterai mobil listrik PT Hyundai LG Industry Green Power di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, Kamis (14/9/2023). (Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Bahlil menyebut, pabrik tersebut telah menerapkan teknologi terbaru dari LG dalam produksinya. Dari lima pabrik milik LG di dunia, pabrik yang menggunakan teknologi terbaru adalah pabrik di Indonesia.

Dia juga menjelaskan, kunjungan Presiden Jokowi dilakukan untuk meninjau tahap kedua ekspansi produksi pabrik tersebut sebesar 20 GWh. Jika pabrik tersebut telah terbangun, kata Bahlil, kapasitas produksinya menjadi sebesar 30 GWh.

"Jadi nanti LG-nya akan membangun 30 Giga, dan ini adalah komitmen investasi yang kami sudah bicarakan selama ini, yang sering kita ngomong soal produksi baterai mobil, dan alhamdulillah sekarang sudah muncul," ungkap dia.

"Inilah yang menjadi cita-cita Bapak Presiden yang diarahkan selalu kepada kami menterinya untuk membangun hilirisasi. Jadi apa yang disampaikan Bapak Presiden selama ini, itu bukan hanya omongan-omongan tapi ini adalah bukti nyata dan ini adalah betul-betul memakai teknologi tinggi. Dan nanti yang akan mengoperasikan anak-anak Indonesia karena sudah dikirim mereka--100 orang lebih--ke Korea untuk mereka belajar di situ," sambung Bahlil.

Saat melakukan peninjauan, Jokowi melihat sejumlah area pabrik, antara lain lini elektroda, lini perakitan, hingga lini pembentukan.

Dalam peninjauan ini, Jokowi didampingi Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Lee Sang Deok dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya