Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di Bandara Internasional San Francisco, Amerika Serikat, pada Selasa, 14 November 2023, sekitar pukul 18.35 waktu setempat (WS) atau Rabu, 15 November 2023 pukul 09.35 WIB.
Diketahui sebelumnya, Jokowi bertolak dari Washingtong DC dengan menempung lama penerbangan selama 5 jam.
Baca Juga
Berdasarkan dokumentasi visual diterima, tampak menyambut kedatangan Jokowi di bawah tangga pesawat yakni DCM KBRI Washington DC Sade Bimantara dan Atase Pertahanan KBRI Washington DC Marsma TNI Tjahya Elang Migdiawan.
Advertisement
“Dari pihak Amerika Serikat turut menyambut yaitu Asisten Kepala Protokol Urusan Diplomatik Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Nan Kenelly,” tulis siaran pers dari Sekretariat Presiden, Rabu (15/11/2023).
Jokowi dan rombongan kemudian dijadwalkan melanjutkan perjalanan menuju hotel tempatnya bermalam selama di San Fransisco dan akan memulai agenda kerja pada esok hari.
Setibanya di hotel, tampak menyambut Jokowi di lobi hotel yaitu Konsul Jenderal RI San Fransisco Prasetyo Hadi beserta Istri. Tampak juga sejumlah menteri yang telah tiba sebelumnya.
“Para menteri turut menyambut kehadiran Presiden yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono,” ungkap siaran pers.
Sebagai informasi, di San Francisco Presiden Jokowi akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC serta menggelar sejumlah pertemuan bilateral dengan para pemimpin negara anggota APEC lainnya.
“Presiden Jokowi juga diagendakan untuk memberikan kuliah umum di Stanford University,” tutup siaran pers.
Jokowi: Status Kemitraan Indonesia-AS Meningkat Jadi CSP
Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang digelar di Gedung Putih, Washington DC, AS, Senin (13/11/2023).
Dalam pertemuan itu, Jokowi menyambut baik kesepakatan meningkatkannya status kemitraan Indonesia-Amerika Serikat menjadi Comprehensive Strategic Partnership atau CSP.
“Saya senang, kita telah sepakat untuk tingkatkan status kemitraan menjadi Comprehensive Strategic Partnership dan penting untuk pastikan CSP Indonesia dan Amerika Serikat bermanfaat bagi rakyat dan berkontribusi bagi kawasan dan dunia,” ucap Jokowi kepada Presiden Biden seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (15/11/2023).
Jokowi kemudian memaparkan sejumlah CSP yang akan dilakukan antarkedua negara dalam sejumlah bidang, salah satunya adalah dalam kerja sama perdagangan.
Advertisement
Ciptakan Pembaharuan
Jokowi menilai, kedua negara perlu menciptakan pembaharuan untuk meningkatkan perdagangan antarkedua negara, salah satunya melalui perpanjangan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) kepada Indonesia.
“Ini penting bagi rantai pasok dan kurangi ketergantungan Amerika Serikat terhadap impor RRT, mohon dukungan Presiden Biden untuk terus dorong Kongres AS percepat pengesahan GSP,” ungkap Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga menekankan kembali mengenai pentingnya akses pasar yang lebih luas dan inklusif melalui Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). Harapannya, IPEF dapat memfasilitasi kepentingan negara-negara berkembang seperti Indonesia.
“Saya harap IPEF dapat mengakomodir kepentingan negara berkembang termasuk pemanfaatan subsidi hijau dari inflation Reduction Act,” tutur Presiden Jokowi.