KSP dan Pijar Foundation Bangun Rencana Aksi Pangan dan Nutrisi dengan 21 Tokoh Muda

Acara ini bertujuan membahas strategi dan aksi kebijakan guna memperkuat ketahanan pangan dan kualitas nutrisi Indonesia, sekaligus mempromosikan kolaborasi lintas sektor.

oleh Tim News diperbarui 02 Agu 2024, 06:58 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2024, 06:19 WIB
moeldoko
Kepala Staf Presiden, Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko Bersama 21 tokoh muda membahas terobosan aksi dan kebijakan demi mewujudkan ketahanan pangan dan kualitas nutrisi nasional di Kantor Staf Presiden, Jakarta. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Ketahanan pangan menjadi isu krusial bagi Indonesia seiring bertambahnya jumlah penduduk dan tantangan perubahan iklim. Tanpa langkah konkret, Indonesia mengalami risiko kelaparan, malnutrisi, dan instabilitas ekonomi.

Untuk menjawab tantangan ini, Kantor Staf Presiden (KSP) bersama Pijar Foundation, berkolaborasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (KemenPPN/Bappenas), Perkumpulan Warga Muda, menyelenggarakan Indonesia Future Network (IFN) dengan tema Future Food and Nutrition.

Acara ini bertujuan membahas strategi dan aksi kebijakan guna memperkuat ketahanan pangan dan kualitas nutrisi Indonesia, sekaligus mempromosikan kolaborasi lintas sektor.

Bertempat di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, IFN Future Food and Nutrition mengumpulkan 21 tokoh muda dari sektor privat, pemerintahan, dan lembaga swadaya masyarakat serta akademisi untuk membahas terobosan aksi dan kebijakan demi mewujudkan ketahanan pangan dan kualitas nutrisi nasional.

IFN Future Food and Nutrition dibuka oleh Kepala Staf Presiden, Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko yang menyampaikan bahwa persoalan pangan adalah isu global yang harus ditangani serius.

"Kita perlu ekstensifikasi lahan, intensifikasi hasil pangan, dan diversifikasi dari beras ke bahan lain. Regenerasi pertanian juga menjadi isu penting mengingat banyak anak muda tidak mau lagi bekerja di sektor pertanian," ujar Moeldoko.

Senada dengan Kepala Staf Presiden, Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, turut memberikan pandangan dalam acara ini.

"Transformasi pertanian tradisional ke pertanian modern, serta penyediaan makanan bergizi dan minum susu bagi 82,9 juta orang Indonesia pada 2029 menjadi beberapa prioritas yang akan didorong. Untuk mewujudkan hal ini, kita perlu mengantisipasi beberapa tantangan, seperti kemarau dan El Nino," jelas dia.

Sementara Cazadira F. Tamzil selaku Direktur Kebijakan Publik Pijar Foundation, menekankan pentingnya ekosistem kolaborasi antara pemuda dan Pemerintah untuk mendorong ketahanan pangan dan kualitas nutrisi.

"IFN Future Food and Nutrition menghasilkan hasil konkret yakni rencana aksi kolaborasi yang disampaikan langsung ke Pemerintah. Pasca IFN, kami berkomitmen terus mendorong implementasi Rencana Aksi Kolaborasi tersebut," tegas dia.

Sedangkan Muhammad ichsan karim, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden dan penyelenggara Indonesia Future Network, berharap IFN jadi forum inovasi sektor-sektor krusial yang jadi tantangan masa depan.

"Inovasi dan kolaborasi jadi kebutuhan saat ini, sehingga tantangan ketidakpastian yang bisa muncul mendadak mampu diatasi," harap Ichsan Karim.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Rencana Aksi Kolaborasi

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko memberikan sambutan dalam rangkaian Liputan6.com Awards yang digelar Liputan6.com dan Fimela di Jakarta, Rabu (31/7/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

IFN Future Food and Nutrition ditutup dengan presentasi Rencana Aksi Kolaborasi yang telah disusun peserta di hadapan para pimpinan KSP. IFN digelar secara rutin mulai bulan Februari hingga Oktober 2024, mengumpulkan praktisi muda terpilih dari multi-sektor dan mengangkat berbagai isu strategis. IFN adalah kolaborasi antara KSP, Kemenpora, KemenPPN/Bappenas, Pijar Foundation, dan Perkumpulan Warga Muda.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya