Liputan6.com, Jakarta - Polisi memutuskan menaikan kasus tewasnya empat bocah yang ditemukan dalam kamar mandi kontrakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, ke tahap penyidikan.
"Kami sudah meningkatkan penyelidikan kasus ini ke tahap penyidikan,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (7/12/2023).
Keputusan itu diambil, setelah serangkaian proses penyelidikan dilakukan. Dengan penyidik yang telah mendapatkan adanya unsur pidana dalam tewasnya empat bocah inisial VN berusia 6 tahun, S 4 tahun, A 3 tahun, dan A 1 tahun.
Advertisement
“Kami menemukan dugaan tindak pidana dari peristiwa yang terjadi," kata dia.
Sementara untuk kasus dugaan KDRT yang dilakukan Panca (40) ayah dari keempat anak terhadap istrinya D selaku korban masih dalam tahap penyelidikan. Sebab, D sampai saat ini belum bisa diminta keterangan, karena masih dirawat di RS Pasar Minggu.
"Yang penemuan mayat sudah naik. (kasus KDRT) belum (naik tahap penyidikan) karena korban belum bisa diambil keterangan," ujarnya.
Adapun dalam kasus ini penyidik telah memeriksa sebanyak lima orang saksi. Termasuk dari pihak keluarga Panca, keluarga D, hingga tetangga sekitar rumah kontrakan.
Polisi Bakal Periksa Kejiwaan Sang Ayah
Sebelumnya. Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) memutuskan untuk merujuk Panca (40) ayah terduga pembunuhan empat anak di Jagakarsa ke Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Nanti kita akan lakukan pemeriksaan terhadap saudara P. Sekarang masih di RS Kramat Jati kan,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam Indardi kepada wartawan, Kamis (7/12).
Ade Ary menjelaskan alasan merujuk Panca ke rumah sakit, agar yang bersangkutan mendapatkan perawatan dari tim medis. Sebab, terdapat banyak luka goresan di tubuh Panca yang sebelumnya ditemukan tergeletak di kamar mandi.
“Ya (dibawa) ke rumah sakit itu rumah sakit ya kondisinya kan luka-luka di tangannya,” ujarnya.
Advertisement
Kondisi Terkini Ayah Diduga Pelaku Pembunuh 4 Anaknya
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Ary Syam Indardi menjelaskan alasan merujuk Panca ke rumah sakit, yakni agar mendapatkan perawatan dari tim medis. Sebab, terdapat banyak luka goresan di tubuh Panca yang sebelumnya ditemukan tergeletak di kamar mandi.
"Ya (dibawa) ke rumah sakit itu rumah sakit ya kondisinya kan luka-luka di tangannya," ujar dia Kamis (7/12/2023).
Ade Ary belum memastikan apakah luka tersebut memiliki kaitan dengan dugaan upaya bunuh diri. Dia mengatakan, saat penyidik menemukan Panca, terdapat sebilah pisau yang ada di dekatnya.
"Tangan kanan kiri nya terluka berdarah dan ada pisau di situ. (Penyebab luka) Ya itu masih kami dalami. (Soal bunuh diri) Sedang kami dalami," tuturnya.
Sejalan memberikan perawatan, lanjut Ade Ary, penyidik juga masih berupaya memeriksa Panca. Kondisinya yang masih dapat diajak berbicara selama dirawat di RS Polri.
"Masih bisa diajak bicara. Masih bisa diajak bicara," tuturnya.
Atas kejadian ini, Ade Ary pun berjanji akan mengungkap kasus secara transparan dengan sesuai prosedur. Oleh karena itu, ia meminta waktu untuk tim melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Kami turut prihatin atas kejadian ini dan kami akan melakukan penyelidikan dan penyidikan sesuai SOP secara proporsional dan profesional mohon waktu pendalaman masih kami lakukan," tutur dia.
Detik-detik 4 Bocah di Jagakarsa Ditemukan Tewas Mengenaskan
Seorang ayah bernama Panca (40) diduga membiarkan keempat anaknya tewas membusuk di kamar mandi sebuah kontrakan, Gang Roman, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Peristiwa itu terungkap setelah busuk menyengat tersebar hingga tercium warga.
Tetangga korban, Irwan, mengaku mencium bau bangkai di dekat rumahnya sejak Senin kemarin (4/12/2023). Bau busuk yang menyengat itu pun tidak dicurigai bersumber dari lokasi kejadian.
"Bau bangkai sampai bongkar plafon, enggak ketemu. Terus tadi pagi tetangga nelepon saya, dia bilang 'Pak Irwan tolong ada bangke sebelah Pak Panca. Tolong bersihin bangke di kamar mandi ada bau enggak enak'," cerita Irwan kepada wartawan, Rabu (6/12/2023).
Namun setelah dilakukan pembongkaran, bau busuk itu pun tetap tidak jelas sumber dan lokasinya. Hingga akhirnya timbul rasa curiga bau busuk itu bersumber dari dalam rumah Panca.
Akhirnya, para tetangga mencoba memaksa masuk ke dalam rumah Panca. Saat itu warga bersama pengurus lingkungan berusaha masuk ke dalam rumah Panca. "Warga, termasuk Pak RT dibantu sama adiknya istri," ucap Irwan.
Ia mengaku tidak tahu jelas kondisi mayat 4 bocah bersama istri dan Panca ditemukan. Tapi yang ia tahu pasti, terduga pelaku sempat cekcok dengan istrinya sebelum penemuan mayat ini.
"Yang saya tahu KDRT aja. Setelah itu saya enggak tahu selanjutnya sebelumnya hari Minggu. Minggu sore masih lihat gendong anak," kata Irwan.
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka.com
Advertisement