Liputan6.com, Jakarta - Ahli tafsir dan pengasuh pesantren yang memiliki kemampuan luar biasa dalam memahami dan menjelaskan Al-Qur'an KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih dikenal sebagai Gus Baha mengingatkan pentingnya menata ulang niat saat hendak menuntut ilmu agama. Menurutnya, banyak orang yang salah dalam memahami tujuan utama dari ngaji.
Dalam sebuah ceramah, Gus Baha menjelaskan bahwa banyak orang yang mengikuti pengajian dengan tujuan memperoleh barokah, padahal seharusnya tujuan utama adalah mencari ilmu.
Advertisement
"Ngaji kok cari barokah, ngaji ya cari ilmu. Cari barokah ya ikut manaqiban," ujar Gus Baha dalam ceramahnya.
Advertisement
Menurutnya, ada perbedaan antara acara pengajian dan acara keagamaan lain seperti istighosah atau manaqiban. Ngaji adalah proses menuntut ilmu, sedangkan acara seperti istighosah memang lebih menekankan pada keberkahan.
Kesalahan niat dalam menuntut ilmu ini, kata Gus Baha, harus segera diluruskan agar manfaat yang didapatkan bisa lebih besar. Ilmu yang benar akan membawa pemahaman yang lebih baik tentang agama.
Gus Baha juga menegaskan bahwa dirinya tidak akan ridho jika ada santri yang datang kepadanya hanya untuk mencari barokah, bukan untuk belajar.
"Ngaji sama saya, ya saya gak ridho, ngaji kok cari barokah. Harus diingat, hukum halal haram itu. Ngaji kok masih cari barokah, ngaji ya cari ilmu," ucapnya, dalam sebuah video yang dikutip dari kanal YouTube @masnawir.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Begini Argumen Gus Baha
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa konsep barokah memiliki tempatnya sendiri dalam ajaran Islam. Namun, tidak seharusnya dijadikan tujuan utama dalam menuntut ilmu agama.
Sebagai penguat argumennya, Gus Baha mengutip ayat Al-Qur'an dalam surat At-Thaha ayat 114 yang berbunyi:
rabbi zidnî ‘ilmâ
"Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku."
Menurutnya, dalam ayat tersebut, yang diminta kepada Allah adalah ilmu, bukan barokah. Hal ini menunjukkan bahwa ilmu harus menjadi prioritas utama dalam proses belajar.
"Robbi zidni ‘ilma. Tidak ada ngaji kok ‘Robbi zidni barokah.’ Tidak ada," tegasnya.
Menurutnya, doa meminta barokah memiliki tempatnya sendiri, tetapi bukan dalam konteks menuntut ilmu.
Ia juga mengingatkan bahwa ilmu yang benar akan membawa keberkahan dengan sendirinya. Jika seseorang fokus dalam mencari ilmu, maka barokah akan mengikuti.
Sebaliknya, jika seseorang hanya mencari barokah tanpa memahami ilmunya, maka ia tidak akan mendapatkan pemahaman yang benar tentang agama.
Advertisement
Jangan Terjebak dalam Niat saat Mencari Ilmu
Pesan ini penting bagi para santri dan umat Islam secara umum agar tidak terjebak dalam pemahaman yang salah tentang tujuan menuntut ilmu.
Menurutnya, banyak orang yang akhirnya hanya sekadar hadir di pengajian tanpa benar-benar berusaha memahami isi kajian yang disampaikan.
Ia juga menekankan bahwa Islam sangat menghargai ilmu. Rasulullah sendiri dalam banyak hadis selalu menekankan pentingnya mencari ilmu sebagai bagian dari ibadah.
Dalam Islam, ilmu menjadi kunci untuk memahami halal dan haram, serta menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Maka, jika seseorang memiliki niat yang benar dalam menuntut ilmu, hasilnya akan lebih berkah dan bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat.
Dengan memahami hal ini, Gus Baha berharap umat Islam bisa lebih fokus dalam mencari ilmu dan mengamalkannya dengan baik.
Ia juga mengajak para santri untuk lebih giat dalam belajar agar bisa memahami ajaran Islam secara lebih mendalam.
Melalui ceramahnya, Gus Baha menegaskan bahwa ngaji adalah tentang mencari ilmu, bukan sekadar mencari barokah. Sebab, ilmu yang benar akan membawa keberkahan bagi siapa saja yang mengamalkannya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
