Modus Kejahatan Smising Mulai Marak, BRI Imbau Nasabah Lebih Waspada dan Jaga Data Pribadi

Smishing merupakan teknik kejahatan digital yang digunakan pelaku untuk mencuri data perbankan dengan mengirim pesan singkat yang menyerupai komunikasi resmi dari pihak perbankan.

oleh Gilar Ramdhani pada 19 Mar 2025, 14:46 WIB
Diperbarui 19 Mar 2025, 14:46 WIB
Modus Kejahatan Smising Mulai Marak, BRI Imbau Nasabah Lebih Waspada dan Jaga Data Pribadi
Dok. BRI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Modus kejahatan digital masih terjadi dan salah satu yang mulai marak adalah smising, modus penipuan berbasis SMS. Oleh karena itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengimbau nasabah untuk lebih waspada terhadap smishing.

Smishing merupakan teknik kejahatan digital yang digunakan pelaku untuk mencuri data perbankan dengan mengirim pesan singkat yang menyerupai komunikasi resmi dari pihak perbankan. Dalam beberapa kasus, pelaku bahkan menggunakan nomor pengirim yang menyerupai layanan pelanggan bank untuk meyakinkan korban.

Atas maraknya modus penipuan Smising, BRI pun meminta nasabah untuk selalu berhati-hati terhadap pesan yang menginformasikan transaksi mencurigakan, meminta verifikasi akun, atau menjanjikan hadiah tertentu. Pesan semacam ini umumnya mengandung tautan yang jika diklik, akan mengarahkan korban ke situs palsu yang dirancang menyerupai laman resmi perbankan.

Situs tersebut akan meminta informasi seperti nomor kartu, PIN, kode OTP, masa berlaku kartu, CVC/CVV, user ID, dan password, yang dapat digunakan pelaku untuk mengakses rekening nasabah. Jika data tersebut diberikan, akan membuka ruang untuk pelaku kejahatan dapat mengakses rekening nasabah dan melakukan transaksi.

Promosi 1
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha. (Dok. BRI)... Selengkapnya

Terkait maraknya modus penipuan, Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha, menegaskan bahwa kejahatan siber terus berkembang dengan pola yang semakin kompleks, sehingga kewaspadaan dan literasi digital menjadi faktor utama dalam melindungi keamanan perbankan.

"BRI terus meningkatkan sistem keamanan untuk menghadapi berbagai ancaman siber yang terus berkembang. Kami juga mendorong nasabah untuk lebih berhati-hati dalam menerima pesan yang mencurigakan dan memastikan bahwa setiap transaksi hanya dilakukan melalui kanal resmi BRI," ujar Arga.

Jangan Tanggapi Pesan Mencurigakan

Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha. (Dok. BRI)... Selengkapnya

Jika menerima pesan mencurigakan yang mengatasnamakan BRI, nasabah disarankan untuk tidak menanggapi atau meng-klik tautan yang disertakan dan selalu mengaktifkan notifikasi transaksi melalui aplikasi BRImo, SMS, ataupun Whatsapp Resmi BRI agar dapat langsung mendeteksi aktivitas mencurigakan.

Selain itu, nasabah diharapkan untuk lebih waspada terhadap berbagai bentuk modus penipuan digital dan tidak memberikan informasi perbankan kepada pihak yang tidak dapat diverifikasi kebenarannya. Segera lakukan perubahan password atau PIN BRImo serta ATM apabila terdapat indikasi bahwa informasi perbankan tersebut telah dibagikan kepada pihak yang tidak terverifikasi.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan BRI, nasabah dapat menghubungi Contact BRI di 1500017 atau melalui WhatsApp Sabrina di 08121214017.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya