Menakar Efek Elektoral PDIP dan Ganjar saat Hubungan dengan Jokowi Kian Retak

Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago melihat, tidak hadirnya Jokowi di acara HUT ke-51 PDIP memperlihatkan bahwa hubungannya dengan partai tidak baik-baik saja. Apalagi Jokowi yang tidak hadir karena tengah kunker ke luar negeri juga tidak membuat ucapan selamat kepada PDIP.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 11 Jan 2024, 13:34 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2024, 13:34 WIB
Joko Widodo atau Jokowi bersama Megawati dan Ganjar Pranowo
Presiden Jokowi menyampaikan pidato politik saat acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan (PDIP) hari ini, Selasa (6/6/2023). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Keretakan hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan partainya semakin jelas usai mantan Wali Kota Solo itu tidak menghadiri acara peringatan Hari Ulang Tahun ke-51 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (HUT PDIP) pada Rabu (10/1/2024) kemarin.

Jokowi juga tidak merasa diundang untuk menghadiri puncak acara HUT PDIP tersebut. Ayah cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka ini juga tidak memberikan video ucapan selamat ulang tahun untuk partai yang membesarkan namanya.

Terkait hal ini, Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago membaca bahwa situasi tersebut pertanda hubungan Jokowi dan PDIP tidak baik-baik saja. Keduanya sudah tidak lagi harmonis seperti sebelummya.

“Ini momentum bagi PDIP untuk memperlihatkan bahwa kemenangan di berbagai pemilu tidak terpengaruh dengan elite dan presiden. Secara kelembagaan, Pemilu 2024 bakal menjadi perbandingan hasil pileg PDIP dengan Pileg 2014 dan 2019, saat bersama dan berjauhan dengan Jokowi,” kata Arifki seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (10/1/2024).

Arifki meyakini, tegasnya sikap PDIP terhadap keretakan hubungan dengan Jokowi menjadi peluang pembuktian untuk melepaskan ketergantungan partai dengan seorang figur Joko Widodo.

Partai berlambang banteng moncong putih ini wajib menang, demi pembuktian ke publik bahwa tanpa Jokowi, suara partai tetap mendominasi. 

Meski menjadi ajang pembuktian elektoral bagi PDIP, Arifki justru khawatir hal berkebalikan terjadi bagi capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

 

Menarik Pemilih yang Tidak Puas Kinerja Jokowi

Puan Maharani, Ma'ruf Amin, Megawati Soekarno Putri, Ganjar Pranowo, Prananda Prabowo Salam 3 Jari,
Ketua DPR RI Puan Maharani, Wapres RI Ma'ruf Amin, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo, dan Ketua PDIP Prananda Prabowo menunjukkan salam 3 jari usai potong tumpeng HUT ke-51 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agungg, Jakarta Selatan, Rabu 10 Januari 2024. (Foto: Tangkapan Layar Youtube)

Pecahnya suara untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 karena efek retak hubungan dengan Jokowi bisa merugikan Ganjar. 

Maka dari itu, salah satu cara untuk mempertahankan suara, Ganjar perlu memaksimalkan narasi untuk menarik pemilih yang tidak puas dengan pemerintahan Jokowi. Namun hal itu tidak mudah, sebab narasi kontra Jokowi sudah melekat dengan Anies Baswedan.

“Kue isu harus dibagi dua dengan Anies Baswedan. Itu pun jika formasinya dibagi dua, beda cerita jika ini menjadi ranah pertarungan “positioning”, Anies perubahan dan Prabowo keberlanjutan,” ucap Arifki menandaskan.

Sebagai informasi, ketidakhadiran Jokowi di HUT ke-51 PDIP selain merasa tidak ada undangan, presiden juga tengah melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.

Tercatat, Jokowi tengah mengunjungi Filipina. Selain itu Jokowi juga dijadwalkan untuk melawat ke Brunei Darusaalam menghadiri royal wedding pernikahan Pangeran Mateen.

Kata Ganjar Soal Isu Jokowi dan PDIP Pecah Kongsi

HUT PDIP
Dalam sambutannya, calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku telah menyerap aspirasi rakyat di sejumlah wilayah Indonesia. Dia menyebut bahwa PDIP menjadi harapan rakyat kecil untuk memperjuangkan perubahan ke arah yang lebih baik dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ini. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo angkat bicara soal absennya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-51 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Saat ditanya soal apakah PDIP dan Jokowi sudah resmi pecah kongsi, Ganjar hanya menjawab bahwa Presiden berada di luar negeri.

"Kecuali beliau ada di Indonesia, enggak hadir. Kan beliau ada di luar negeri," ujar Ganjar di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu (10/1/2024).

Sebelumnya, Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut komunikasi Jokowi dengan PDIP baik. Ia menyebut Jokowi tetap menjalin berkomunikasi dengan semua tokoh.

"Komunikasi bagus lah, tetap dengan semua tokoh politik, dengan semua tokoh partai komunikasi Presiden bagus sekali," ujar Ari.

Ari berharap komunikasi politik dapat terjaga agar membuat suasana politik tetap sejuk dan sehat.

"Kita harap ini juga bisa menjaga suasananya ya, kita harap suasana dengan komunikasi yang baik, suasana politik kita tetap sehat ya," ujarnya. "Elitenya aja berkomunikasi dengan baik rakyatnya pasti komunikasinya jauh lebih baik," sambung Ari.

PDIP Tak Permasalahkan Jokowi Absen di Acara HUT

Politikus PDIP Chico Hakim menyebut tak masalah jika Presiden Jokowi tak hadiri HUT ke-51 PDIP. (Merdeka).
Politikus PDIP Chico Hakim menyebut tak masalah jika Presiden Jokowi tak hadiri HUT ke-51 PDIP. (Merdeka).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak menghadiri Hari Ulang Tahun ke-51 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (HUT ke-51 PDIP). Namun, Politikus PDIP Chico Hakim mengatakan, partainya tidak masalah jika Jokowi tak menghadiri acara tersebut.

"Enggak masalah (Jokowi tidak datang) karena kita sampaikan tadi, kalau kita menghormati apa yang telah menjadi agenda Presiden Jokowi untuk bangsa dan negara ini. Dan itu yang lebih tinggi daripada segalanya," kata Chico kepada wartawan di Sekolah Partai di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2023).

Ia menegaskan, pihaknya biasa saja dengan tidak hadirnya Jokowi pada HUT kali ini. Apalagi, Jokowi tengah melakukan kegiatan kenegaraan di luar negeri.

"Kita biasa aja, karena gini, seperti diketahui PDI Perjuangan ini hari lahir yang ke 51. PDIP bukan lahir karena salah satu tokoh atau dua tokoh saja, apalagi tokoh yang baru bergabung sekian puluh tahun dan lain-lain," tegasnya.

"Jadi PDIP ini seperti dikatakan Seno tadi, bahwa kita ini membersamai rakyat, itu yang paling penting bagi kita bahwa rakyat merayakannya bersama kita dan kita tetap lanjut terus," sambungnya.

Infografis Curhat PDIP Ditinggal Jokowi dan Keluarga
Infografis Curhat PDIP Ditinggal Jokowi dan Keluarga (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya