Liputan6.com, Jakarta - Pada akhir pekan, Sabtu (13/1/2024), lindu menggetarkan beberapa wilayah di Indonesia. Hingga pukul 19.45 WIB, ada enam kali gempa hari ini terjadi di Bumi Pertiwi.
Lindu pertama pada hari ini terjadi dini hari tadi pukul 01:50:30 WIB di wilayah Lasusua, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya www.bmkg.go.id.
Baca Juga
Episenter gempa berada pada koordinat titik 3.56 Lintang Selatan (LS) dan 120.8 Bujur Timur (BT). Lindu dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II-III di Lasusua.
Advertisement
"Pusat gempa berada di laut 10.5 kilometer barat daya Lasusua," terang BMKG.
Lindu tersebut memiliki kekuatan magnitudo 2,4 dengan kedalaman 11 kilometer.
Di pagi hari pukul 07:55:31 WIB, gempa bumi menggetarkan wilayah Kota Jayapura, Provinsi Papua. Pusat lindu berada di darat 3 kilometer barat laut Kota Jayapura.
Gempa yang terjadi berkekuatan magnitudo 2,5 dengan kedalaman 10 kilometer. Episenter lindu berada pada koordinat titik 2.54 Lintang Selatan (LS) dan 140.69 Bujur Timur (BT).
"Gempa dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II di Jayapura," kata BMKG.
Kemudian pada pukul 09:24:58 WIB, lindu terjadi di wilayah Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Pusat gempa berada di darat 32 kilometer barat laut Luwu Timur.
Episenter lindu berada pada koordinat titik 2.41 Lintang Selatan (LS) dan 120.94 Bujur Timur (BT). Gempa tersebut memiliki kekuatan magnitudo 4,3 dengan kedalaman 6 kilometer.
Lindu dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II di Malili dan MMI III di Tomoni.
Â
Gempa Selanjutnya
Menyusul gempa bumi terjadi pada pukul 10:26:17 WIB di Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Lindu yang menggetarkan itu bermagnitudo 4,2 dengan kedalaman 28 kilometer.
Pusat gempa berada di darat 41 kilometer timur laut Ruteng, Manggarai. Lindu dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) III di Ruteng. Episenter lindu berada pada koordinat titik 8.28 Lintang Selatan (LS) dan 120.64 Bujur Timur (BT).
Pada malam ini pukul 18:56:20 WIB, gempa membuat wilayah Namrole, Kabupaten Buru Selatan, Provinsi Maluku bergetar. Pusat lindu berada di laut 16 kilometer timur Namrole, Buru Selatan.
Episenter gempa berada pada koordinat titik 3.87 Lintang Selatan (LS) dan 126.88 Bujur Timur (BT). Lindu dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) III di Namrole. Gempa tersebut berkekuatan magnitudo 3,8 dengan kedalaman 5 kilometer.
Lalu, lindu menggetarkan pada pukul 19:22:55 WIB di wilayah Sinabang, Provinsi Aceh. Pusat gempa berada di laut 30 kilometer barat daya Sinabang.
Episenter lindu berada pada koordinat titik 2.22 Lintang Utara (LU) dan 96.25 Bujur Timur (BT). Gempa yang terjadi memiliki kekuatan magnitudo 3,9 dengan kedalaman 20 kilometer.
Lindu dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II-III di Sinabang.
Advertisement
Apa Itu dan Tanggap Bencana Gempa Bumi
Apa Itu Gempa Bumi?
Untuk diketahui, gempa bumi adalah bencana alam yang bersifat merusak. Fenomena ini bisa terjadi setiap saat dan berlangsung dalam waktu singkat. Dan Indonesia termasuk wilayah rawan akan bencana gempa.
Gempa bumi adalah bencana yang bisa menyebabkan kerugian nyawa dan materil.
Menurut WHO, secara global gempa bumi menyebabkan 750 ribu kematian selama kurun 1998-2017. Lebih dari 125 juta orang terkena dampak gempa bumi selama periode ini.
Tanggap Bencana Gempa Bumi
Meski tak bisa dicegah, gempa bumi adalah bencana yang bisa dihadapi. Salah satu cara menghadapi gempa bumi adalah tanggap akan bencana gempa bumi.
Contoh tanggap gempa bumi adalah mengetahui prosedur evakuasi dan mematuhi pedoman keselamatan ketika bencana ini datang.
Menurut BNPB, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.
Menurut BMKG, gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
Menurut WHO, gempa bumi adalah guncangan hebat dan tiba-tiba dari tanah, yang disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi. Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran dan tsunami.
Antisipasi Gempa Bumi Sebelum Terjadi
Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Sebelum Terjadi Gempa
- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.
- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.
- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.
- Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi.
- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Advertisement
Saat dan Setelah Terjadi Gempa Bumi
Saat Terjadi Gempa
- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa
- Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
- Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa.