Erick Thohir: Vietnam Ingin Bikin Food Estate Seperti Indonesia

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut Vietnam ingin membuat food estate atau lumbung pangan, seperti yang dilakukan Indonesia.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 03 Feb 2024, 19:03 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2024, 19:03 WIB
Ketua Umum PSSI Erick Thohir
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (Liputan6.com/Melinda Indrasari)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut Vietnam ingin membuat food estate atau lumbung pangan, seperti yang dilakukan Indonesia. Erick mengungkapkan hal ini disampaikan pemerintah Vietnam kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Saya kemarin baru dari Vietnam bersama Bapak Jokowi. Vietnam bilang, 'Pak Jokowi, saya ingin mengikuti Indonesia bikin food estate'," kata Erick dalam acara 'Memilih Masa Depan' di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (3/2/2024).

Kendati begitu, dia menuturkan food estate yang ingin dikerjakan Vietnam berbeda sebab mereka sudah mencapai swasembada pangan. Erick menyampaikan Vietnam akan membuka 1 juta hektare lahan untuk ditanami padi.

"Tapi mereka beda, kita bilangkan 'kan sudah swasembada'. Enggak, kita tetap mau bikin 1 juta hektare padi bersih. Padi bersih, artinya apa? Padi yang dimana airnya tidak ada chemical, pengairannya. Energinya hijau, pupuknya organik, dia bilang ini buat pasaran Eropa dan Amerika. Mereka sudah berfikir sampai kesana," tuturnya.

Erick menegaskan food estate merupakan suatu keharusan. Hal ini mengingat jumlah masyarakat Indonesia yang semakin banyak dan tingkat ekonomi yang melonjak sehingga kebutuhan terhadap pangan meningkat.

"Food estate adalah sebuah keseharusan, apakah nanti padi, gula, jagung, karena itu adalah bagian dari ketahanan dari pada ekonomi kita juga. Ini yang kita mau, kita juga harus berkaca dengan negara lain. Mereka bisa, kita harus bisa," ujar Erick.

Solusi Ancaman Krisis Pangan

Sebelumnya, Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto menegaskan proyek lumbung pangan atau Food Estate merupakan keharusan. Dia pun menyinggung pihak-pihak yang menolak pembangunan atau mempertanyakan pentingnya Food Estate.

Prabowo bilang, Food Estate bisa menjadi solusi atas ancaman krisis pangan. Diketahui, proyek ini menyasar sejumlah komoditas pangan andalan agar bisa disuplai dengan jumlah yang besar. Dia membeberkan ada 2 kemungkinan bagi orang yang mempertanyakan Food Estate.

"Food estate adalah keharusan, kalau ada tokoh-tokoh nasional yang mempertanyakan Food Estate, menurut saya, hanya 2 kemungkinan: dia tidak paham atau dia tidak mau paham, dan dua-duanya nya itu tidak baik," ucap Prabowo Subianto dalam Trimegah Political and Economic Outlook 2024, di Ritz-Carlton Pasific Place, Jakarta, Rabu (31/1/2024).

Kendati bernada sindiran, Prabowo tak mengungkap siapa yang dimaksud tokoh nasional yang mempertanyakan Food Estate. Namun, dalam beberapa kesempatan, proyek lumbung pangan itu disoroti oleh Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Prabowo menegaskan, inisiasi lumbung pangan nasional itu sudah ada sejak zaman pemerintahan Presiden pertama RI, Soekarno. Bahkan, secara konsepnya sudah ada sejak zaman Belanda.

"Food Estate sudah pemikiran strategis dari Bung Karno dan bahkan sebelum ya dari Belanda, sudah ada rencana-rencana yang lama kita tinggal buka. Tapi intinya adalah masa depan kita juga sangat cerah," urainya.

Menurutnya, Food Estate juga bisa menjadi jawaban atas masalah krisis kekurangan air sebagai lanjutan dari badai kering El Nino. Salah satunya, mengubah lahan rawa menjadi sawah.

"Saudara-saudara, kita punya rawa 22 juta hektar, rawa, ternyata rawa itu ada 2 macam para ahli mengatakan, istilah ilmiahnya saya kurang menguasai, tapi intinya dari 22 juta, 11 juta rawa itu yang bisa diubah menjadi sawah, menjadi lumbung padi, menjadi Food Estate," kata dia.

Infografis Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya