Rasakan Manfaat Nyata dari Program JKN, Ini Cerita Kepala Puskesmas Talu

Setiap elemen masyarakat Indonesia sudah merasakan dampak positif dari adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

oleh Fachri pada 28 Feb 2024, 10:55 WIB
Diperbarui 28 Feb 2024, 10:55 WIB
BPJS Kesehatan.
Peserta JKN, Rafki yang juga merupakan seorang Kepala Puskesmas Talu. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Pasaman Barat Setiap elemen masyarakat Indonesia sudah merasakan dampak positif dari adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Salah satu yang merasakan dampak itu adalah Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Talu, Rafki.

Dirinya merupakan salah satu peserta JKN yang berhasil sembuh dari penyakit yang diidap sejak beberapa tahun silam. Selain itu, Rafki juga mendapatkan perawatan dan dukungan dari Program JKN secara maksimal.

“Program JKN sangat bermanfaat sekali bagi saya dan keluarga, terutama ketika membutuhkan pelayanan kesehatan,” ucap Rafki.

Ia pun menuturkan bagaimana pengalaman dirawat di salah satu RS mitra BPJS Kesehatan dan mendapatkan perawatan serta pelayanan yang maksimal selama proses penyembuhan di RS.

“Saya dulu pernah dirawat di RSI Yarsi Pasaman Barat dan selama dirawat di sana Alhamdulillah saya dilayani sama seperti dengan pasien lainnya yang berasal dari jalur umum, tidak ada pembeda atau diskriminasi. Ini menjadi salah satu dukungan dalam proses pengobatan saya,” tutur Rafki.

Dirinya juga menjelaskan bagaimana JKN tidak hanya memberikan akses yang lebih mudah terhadap layanan kesehatan, tetapi juga memberikan dukungan finansial yang signifikan.

"Saya sangat bersyukur bisa mendapatkan perawatan yang dibutuhkan tanpa harus mengkhawatirkan biaya lagi. Berkat Program JKN, memberi saya kedamaian pikiran akan biaya yang timbul saat menjalani perawatan," jelas Rafki.

"Keluarga saya merasa aman dan terlindungi. JKN memberikan perlindungan finansial bagi kami semua," imbuhnya.

Ciptakan Perubahan Positif

Iuran BPJS Kesehatan Naik
Petugas BPJS Kesehatan melayani warga di kawasan Matraman, Jakarta, Rabu (28/8/2019). Menkeu Sri Mulyani mengusulkan iuran peserta kelas I BPJS Kesehatan naik 2 kali lipat yang semula Rp 80.000 jadi Rp 160.000 per bulan untuk JKN kelas II naik dari Rp 51.000 menjadi Rp110.000 per bulan. (merdeka.com

Cerita Rafki bukan hanya tentang kesembuhan fisik, tetapi juga tentang bagaimana JKN menciptakan perubahan positif dalam kesejahteraan dan ketenangan pikiran.

Program JKN terus membuktikan perannya sebagai program kesehatan yang mengubah hidup, memberikan harapan, dan dukungan bagi ribuan pesertanya. Program JKN terus menjadi pilar kesehatan masyarakat Indonesia, memberikan bukti bahwa akses kesehatan berkualitas dan terjangkau adalah hak bagi semua.

"Saya juga aktif dalam memberikan informasi terkait kanal layanan yang ada di BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara Program JKN, dan salah satunya mengenai Aplikasi Mobile JKN," ujar Rafki.

Ia mengatakan, di Puskesmas Talu telah menggunakan Aplikasi Mobile JKN khusus faskes yang terhubung dengan Aplikasi Mobile JKN milik peserta.

"Fiturnya melimpah, terdapat pendaftaran peserta, berinteraksi langsung dengan dokter di FKTP tempat peserta JKN terdaftar, dan perubahan data peserta," kata Rafki.

"Untuk fitur interaksi dengan dokter ini tentunya bisa digunakan oleh peserta untuk menjawab konsultasi peserta JKN agar lebih mudah,” jelasnya.

Terbantu Aplikasi Mobile JKN

Pelayanan Faskes Tingkat 1 BPJS Kesehatan
Petugas memeriksa tekanan darah pasien BPJS Kesehatan yang berobat di Faskes Tingkat 1 Klinik Kesehatan Prima Husada di Depok, Jawa Barat, Senin (23/5/20222). Sejumlah terobosan saat ini dilakukan paramedis di Faskes Tingkat 1, diantaranya penilaian peserta program JKN melalui fitur Kessan (Kesan Pesan Peserta Setelah Layanan) dalam aplikasi Mobile JKN. (merdeka.com/Arie Basuki)

Rafki mengungkapkan bahwa selama ini sudah banyak peserta JKN yang terbantu berkat hadirnya Aplikasi Mobile JKN ini. Ia menyebut, sebagian masyarakat pun sudah mengetahui fitur konsul dokter secara online melalu Aplikasi Mobile JKN.

"Mereka mengatakan sangat terbantu sekali dengan adanya fitur tersebut karena dianggap sangat memudahkan peserta untuk konsul terhadap kesehatan yang mereka alami,” ungkapnya.

Rafki pun berharap agar JKN di masa yang akan datang terus memberikan layanan kesehatan yang inklusif dan berdaya guna serta lebih banyak orang yang dapat merasakan manfaat dari program JKN.

"Semoga program mulai ini tetap bertahan ke depannya demi kesejahteraan masyarakat, terutama dalam memberikan pelayanan kesehatan karena adalah hak bagi warga Indonesia, dan JKN membuka pintu bagi siapa pun untuk mendapatkan akses kesehatan," ujarnya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya