Kementan Kirim 61 Petani Milenial Magang ke Taiwan

Kementerian Pertanian (Kementan) memberangkatkan puluhan petani muda magang ke Taiwan, Sabtu (20/4/2024). 61 petani yang diberangkatkan mereka yang telah lolos seleksi dan psikotes selama 17 hari.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 21 Apr 2024, 04:00 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2024, 04:00 WIB
Pengukuhan dan pelepasan peserta magang Taiwan di Bogor, Sabtu (20/4/2024)
Pengukuhan dan pelepasan peserta magang Taiwan di Bogor, Sabtu (20/4/2024). (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) memberangkatkan puluhan petani muda magang ke Taiwan, Sabtu (20/4/2024). 61 petani yang diberangkatkan mereka yang telah lolos seleksi dan psikotes selama 17 hari.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan petani milenial program magang di luar negeri yang digelar Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) dengan Taipei Economic and Trade Office (TETO) sejalan dengan upaya Kementan untuk menghasilkan petani muda berkualitas dan berkompeten.

"Di Taiwan mereka akan mendalami teknologi dan pola pertanian modern yang nantinya akan diterapkan di Tanah Air," ujar Dedi usai pengukuhan dan pelepasan peserta magang Taiwan di Bogor, Sabtu (20/4/2024).

Peserta magang, kata Dedi, diharapkan dapat memperoleh manfaat ilmu dan praktik guna mempromosikan sektor pertanian serta dapat menerapkan pembelajaran yang didapat di Indonesia.

Dedi juga mengingatkan para peserta jika mereka adalah duta bangsa, bukan duta Jawa Barat atau Jawa Timur.

"Ingat, tujuan kalian dikirimkan kesana, sebagai peserta magang, untuk magang, bekerja, belajar, menimba ilmu untuk nantinya pengalaman dan ilmu tersebut diterapkan di tempat asal. Taati peraturan dan norma hukum di sana," tuturnya kepada para peserta.

 

Magang 1 Tahun

Pengukuhan dan pelepasan peserta magang Taiwan di Bogor, Sabtu (20/4/2024)
Pengukuhan dan pelepasan peserta magang Taiwan di Bogor, Sabtu (20/4/2024). (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Menurutnya, tipikal orang Taiwan adalah pekerja keras. Kinerja mereka di perkantoran maupun di sawah sangat luar biasa.

"Karena itu peserta harus siap untuk kerja keras," ujar Dedi.

Kapusdiktan, Idha Widi Arsanti menambahkan para perseta akan mengikuti magang selama satu tahun. Namun tidak mentutup kemungkinan diperpanjang dan menjadi Specialized Skill Worker (SSW).

"Di sana mereka akan belajar proses agribisnis dari hulu sampai akhir, dari produksi sampai dengan marketing. Dan pada akhirnya bagaimana kita menciptakan pelaku agribisnis indonesia, dari petani muda ini," katanya.

Ia menerangkan, pada tahun 2023 BPPSDMP melalui program YESS telah mengirimkan peserta Magang Taiwan sejumlah 99 orang dan tahun 2024 ini akan diberangkatkan 61 orang. Direncanakan pada Oktober 2024 akan ada pemberangkatan kembali sejumlah 40 orang.

"Para peserta magang dari Indonesia bersaing dengan peserta dari negara lain, dan perusahaan penerima peserta memang lebih menyukai peserta dari Indonesia karena dinilai taat dan penurut," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya