Diduga Mobil Dinas DPR di TKP Brigadir RAT, Ini Penjelasan MKD

Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI memastikan pelat dinas yang terpasang pada mobil Toyota Alphard, tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya, Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RAT) adalah palsu.

oleh Putu Merta Surya PutraTim News diperbarui 28 Apr 2024, 22:00 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2024, 22:00 WIB
Keluarga Brigadir RAT mendatangi lokasi bunuh diri anaknya di rumah kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
Keluarga Brigadir RAT mendatangi lokasi bunuh diri anaknya di rumah kawasan Mampang, Jakarta Selatan. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI memastikan pelat dinas yang terpasang pada mobil Toyota Alphard, tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya, Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RAT) adalah palsu.

"Itu bukan mobil DPR, itu mereka menggunakan pelat palsu. Di DPR tidak ada nomor seperti itu," kata Wakil Ketua MKD Nazaruddin Dek Gam saat dikonfirmasi, Minggu (28/4/2024).

Dugaan itu pelat palsu itu, lanjut dia, semakin kuat lantaran tertulis 25 yang mana tidak ada nomor dinas tersebut yang terdaftar.

"Di DPR adanya nomor anggota dan pimpinan. Nah nomor 25 itu tidak ada pimpinan sampai 25 orang," ungkap Nazaruddin.

Oleh sebab itu, dia akan segera menindaklanjuti dugaan terkait pemakaian pelat palsu ke aparat kepolisian agar segera terungkap kebenaran pelat dinas yang terpasang pada mobil tersebut.

"Jadi jelas itu palsu, dan kami akan segera melaporkan ke kepolisian terhadap pemalsuan tersebut," pungkasnya.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal membenarkan ada anggota polisi yang meninggal, di mana peristiwa tersebut sekaligus mengkonfirmasi identitas korban atas nama Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RAT). Kemudian diketahui, Brigadir Ridhal Ari Toni yang sedang izin cuti.

"Iya betul. Kebetulan yang bersangkutan sedang melaksanakan cuti di Jakarta," kata Rahmat Idnal kepada wartawan, Jumat 26 April 2024.

Sejumlah alat bukti berupa rekaman CCTV dan digital forensik yang ada di lokasi kejadian telah diteliti untuk mengungkap kematian anggota Polresta Manado itu.

 

Laporan Warga

Sementara itu, motif korban nekat melakukan bunuh diri dengan cara menembakkan senpi ke kepalanya terungkap.

"(Motif) dugaan masalah pribadi. Namun, masih akan kita dalami kepada pihak istri, keluarga dan kerabat," kata Ade.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro pun menyebut peristiwa itu berdasarkan adanya laporan warga sekitar lokasi kejadian yang melaporkan adanya temuan mayat di dalam mobil.

"Sekitar pukul 18.25 WIB, kami diinformasikan oleh masyarakat adanya jenazah yang ada di dalam mobil, selanjutnya saya bersama Kapolsek Mampang Prapatan turun TKP dan melakukan pengamanan TKP," ucap dia.

"Selanjutnya kami menghubungi bapak Kapolres dan juga Dirkrimum PMJ untuk berkoordinasi terhadap penanganan perkara ini," sambung Bintoro.

Kontak Bantuan

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.icreativelabs.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

 

 

Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya