Bencana Banjir di Sulawesi Selatan, Pj Gubernur Sulsel Instruksikan 5 Pemda Gunakan Dana BTT

Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan atau Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin menginstruksikan lima pemerintah daerah (Pemda) yang terdampak bencana alam banjir dan longsor agar menggunakan dana Belanja Tak Terduga (BTT).

oleh Devira Prastiwi diperbarui 05 Mei 2024, 17:20 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2024, 17:20 WIB
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan atau Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin menginstruksikan lima pemerintah daerah (Pemda) yang terdampak bencana alam banjir dan longsor agar menggunakan dana Belanja Tak Terduga (BTT).
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan atau Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin menginstruksikan lima pemerintah daerah (Pemda) yang terdampak bencana alam banjir dan longsor agar menggunakan dana Belanja Tak Terduga (BTT). (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Jakarta - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan atau Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin menginstruksikan lima pemerintah daerah (Pemda) yang terdampak bencana alam banjir dan longsor agar menggunakan dana Belanja Tak Terduga (BTT).

"Setelah Pj Gubernur Sulsel mengeluarkan status tanggap darurat, juga diinstruksikan menggunakan dana BTT untuk penanggulangan dan mitigasi bencana," ujar Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin Andi Muhammad Arsjad, melansir Antara, Minggu (5/5/2024).

Dia mengatakan, penggunaan dana BTT tersebut sebagai langkah mitigasi bencana. Ada pun di Sulsel yang terdampak bencana alam banjir dan longsor adalah Kabupaten Luwu, Sidrap, Sinjai, Toraja, Pinrang, Wajo, dan Enrekang.

Arsjad juga mengingatkan agar Pemda tidak meninggalkan wilayah kerjanya masing-masing, kecuali untuk urusan penting dan mendesak guna mengoptimalkan antisipasi dan mitigasi bencana.

"Termasuk melakukan koordinasi bersama dengan Forkopimda, BNPB, Basarnas, relawan Tagana dan pihak terkait lainnya dalam penanganan bencana maupun pascabencana," kata dia.

Dengan adanya status tanggap darurat itu, lanjut Arsjad, Pemda juga diminta menyiapkan dapur umum, posko kesehatan, dan alat-alat penanggulangan bencana lainnya.

"Mengenai Status Tanggap Darurat dan memanfaatkan dana BTT sesuai dengan kondisi dan ketentuan yang berlaku sudah diatur dalam Surat Edaran Pemprov Sulsel tertanggal 3 Mei 2024," jelas Arsjad.

Oleh karena itu, dia berharap agar Pemda yang daerahnya terdampak banjir dan longsor untuk betul-betul memperhatikan instruksi tersebut.

 

Banjir dan Longsor Terjang 6 Kabupaten di Sulawesi Selatan, 14 Warga Meninggal Dunia

Ilustrasi
Ilustrasi banjir. (dok. pixabay/@hermann)

Sebelumnya, intensitas hujan yang cukup tinggi selama beberapa hari terakhir menyebabkan 6 kabupaten di Sulawesi Selatan dilanda banjir dan longsor sejak Jumat 3 Mei 2024. 6 kabupaten itu adalah Luwu, Enrekang, Sidrap, Wajo, Pinrang dan Sinjai.

Hingga Sabtu siang 4 Mei 2024, 14 warga dilaporkan meninggal dunia akibat bencana alam tersebut. Selain itu ribuan warga harus mengungsi lantaran ketinggian mencapai 3 meter lebih.

Penjabat Gubernur Sulsel Baharuddin Andi Muhammad Arsjad mengucapkan turut berduka atas peristiwa yang terjadi di 6 kabupaten tersebut.

"Sebelum saya memberikan sambutan, mohon berkenan kepada kita semua untuk mendoakan saudara-saudara kita di Luwu, Enrekang, Sidrap, Wajo, dan Sinjai yang mendapatkan cobaan, bencana banjir dan tanah longsor," ucap Arsjad.

Atas nama Pemerintah provinsi dan masyarakat Sulsel, Bahtiar menyampaikan duka mendalam atas peristiwa yang menelan korban jiwa tersebut. Iapun telah menginstruksikan Kepala OPD terkait untuk turun langsung melakukan penanganan, termasuk koordinasi dengan pemerintah setempat dan jajaran Forkopimda.

"Atas nama Pemerintah Provinsi dan Masyarakat Sulsel kami menyampaikan turut berduka cita atas apa yang menimpa saudara-saudara kita," ucap Bahtiar.

 

Kerugian yang Dialami Akibat Banjir

Ilustrasi banjir dan longsor
BMKG sebut tanah longsong dan banjir bandang menjadi bencana lanjutan yang patut diwaspadai oleh warga Cianjur. (unsplash.com/Sadiq Nafee)

Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Sabtu 4 Mei 2024 pukul 06.00 WIB, 1.385 KK terdampak dan 115 jiwa mengungsi di beberapa masjid dan rumah kerabat.

Kerugian materil terdata kaji cepat antara lain sebanyak 1.867 unit rumah terdampak, 103 unit rumah rusak berat, 42 unit rumah hanyut, empat titik ruas jalan terdampak, satu unit jembatan terdampak, 14 unit kendaraan roda dua dan empat terdampak, serta lahan persawahan dan perkebunan warga terdampak.

Hingga saat ini tim gabungan dari berbagai unsur mulai dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri hingga masyarakat berjibaku untuk bekerja sama mengevakuasi warga yang terjebak banjir dan longsor.

 

Pj Gubernur Sulsel Kunjungi Lokasi Banjir Terparah di Kabupaten Luwu

Ilustrasi Banjir di Kabupaten Probolinggo (Istimewa)
Ilustrasi Banjir di Kabupaten Probolinggo (Istimewa)

Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan atau Pj Gubernur Sulsel Baharuddin Andi Muhammad Arsjad mengunjungi langsung Kabupaten Luwu yang merupakan kabupaten terparah dilanda banjir dan longsor. Didampingi Pj Bupati Luwu Muhammad Saleh, Arsjad tiba di Kecamatan Suli, Sabtu dini hari 4 Mei 2024.

Kecamatan Suli merupakan merupakan salah satu daerah yang terdampak banjir terparah di Luwu. Kedatangan Bahtiar untuk membawa bantuan dan dukungan moral bagi para korban.

Arsjad mengunjungi dua posko pengungsian yang berlokasi di masjid dan satu dapur umum. Di kecamatan ini, 12 desa dan 1 kelurahan merasakan dampak langsung dari bencana.

Desa Cimpu Utara menjadi saksi bisu ketangguhan warganya. Masjid yang sementara dibangun kini menjadi tempat perlindungan bagi 30 orang, termasuk anak-anak dan balita.

Pertanyaan sederhana "Sudah miki makan?" dari Bahtiar Baharuddin menjadi pembuka interaksi yang penuh empati.

"Kami datang untuk memastikan kebutahan ta terpenuhi dan sehat, yang penting sehat ki dulu," ucapnya kepada warga.

Kisah-kisah warga yang terdampak banjir pun terungkap satu per satu. Nur, menceritakan bagaimana rumahnya roboh dan ia harus menyelamatkan diri melalui jendela.

"Biasa banjir di sini, tapi tidak separah ini, rumah saya roboh, saya keluar lewat jendela dan minta tolong," ucap Nur.

Pengungsi lainnya, Munarti menceritakan bagaimana barang-barangnya terbawa arus.

"Barang-barang terbawa air semua, astagafirullah" tambah Munarti dengan mata yang berkaca-kaca.

Imran, warga lainnya mengungkapkan kondisi alerginya terhadap dingin kepada Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ishaq Iskandar yang mendampingi Bahtiar. Sejumlah Kepala OPD juga turut hadir.

Dalam kunjungan ini, Bahtiar menyerahkan bantuan logistik kepada Pemkab Luwu dan berinteraksi langsung dengan warga, termasuk bagi mereka yang mengungsi di masjid Desa Cimpu Utara. Kunjungan ke dapur umum untuk memastikan kebutuhan makan warga terpenuhi.

Camat Suli, Agus Salim, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan Bahtiar yang memberikan semangat baru dan bantuan bagi warga.

"Semoga ini mempercepat pemulihan dan memberikan semangat ke warga," ucapnya dengan penuh harapan.

Infografis Cuaca Ekstrem, Jakarta Siaga Banjir Besar? (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cuaca Ekstrem, Jakarta Siaga Banjir Besar? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya