Polri Kerahkan Tim SSDM ke Sumbar, Bantu Pemulihan Korban Banjir Bandang

Polri mengerahkan tim kemanusiaan untuk membantu pemulihan korban banjir lahar dingin di Sumatera Barat. Selain itu, Polri juga menyalurkan bantuan untuk meringankan penderitaan para korban terdampak bencana alam ini.

oleh Aries Setiawan diperbarui 15 Mei 2024, 21:25 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2024, 21:25 WIB
Polri mengerahkan tim kemanusiaan dari Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) untuk membantu pemulihan korban banjir lahar dingin di Sumatera Barat. (Dok. Polri)
Polri mengerahkan tim kemanusiaan dari Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) untuk membantu pemulihan korban banjir lahar dingin di Sumatera Barat. (Dok. Polri)

Liputan6.com, Jakarta Polri mengerahkan tim kemanusiaan untuk membantu pemulihan korban banjir lahar dingin di Sumatera Barat. Selain itu, Polri juga menyalurkan bantuan untuk meringankan penderitaan para korban terdampak bencana alam ini.

Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Irjen Dedi Prasetyo, mengatakan bantuan tersebut berupa tim trauma healing, layanan kesehatan dan obat-obatan serta air bersih dari kendaraan taktis water treatment.

"Tim kemanusiaan dari Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri langsung kami kerahkan untuk membantu tim SDM Polda Sumatera Barat yang sudah sejak awal hadir membantu masyarakat terdampak. Bantuan yang diberikan antara lain layanan trauma healing kepada masyarakat, terutama anak-anak dan perempuan bertujuan untuk mengatasi trauma akibat bencana banjir lahar dingin," ujar Irjen Dedi dalam keterangannya, Rabu (15/5/2024).

Terkait trauma healing, Irjen Dedi menuturkan, terapinya berupa pemberian motivasi, pendampingan psikologi pada penyintas dan keluarga pascabencana banjir lahar dingin. Tim juga melalukan terapi mendengar cerita dan luapan ungkapan hati para korban.

"Untuk mengetahui alur dari kejadian agar dapat dimanipulasi pola pikir penyintas terhadap kejadian traumatis, terapi pemaparan untuk mengurangi kecemasan dan penyesuaian penyintas terhadap lingkungan sosial, dan terapi CBT (Cognitive Behavioral Therapy) untuk mengevaluasi bentuk pikiran negatif mengganti dengan pikiran yang lebih baik," jelas mantan Kadiv Humas Polri ini.

Dedi menyebut tim trauma healing bersifat gabungan mulai dari level Mabes Polri, Polda Sumbar hingga Polres Tanah Datar. Dia berharap korban selamat dapat segera pulih psikisnya dan melanjutkan kehidupan seperti sediakala.

"Kami mengerahkan konselor-konselor dan psikolog terbaik untuk memulihkan trauma mereka atas bencana yang mereka alami, termasuk para korban yang kehilangan sanak dan saudaranya, orang-orang terdekatnya," ungkap Dedi.

Adapun jumlah personel yang diterjunkan dalam penanganan bencana ini terdiri dari 1 tim yang terdiri dari 5 personel tim trauma healing biro Psikologi SSDM Polri, 15 personel Polwan Polda Sumbar, 25 personel Polresta Bukittinggi, 15 personel Polres Padang Panjang, 15 personel Polres Tanah Datar dan 7 personel Staf Bag Psikologi Polda Sumbar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sebanyak 67 Orang Tewas Akibat Banjir Lahar Dingin di Sumbar

Kementerian PUPR mengerahkan alat-alat berat untuk membantu penanganan darurat bencana banjir lahar dingin yang terjadi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar). (Foto: Kementerian PUPR)
Kementerian PUPR mengerahkan alat-alat berat untuk membantu penanganan darurat bencana banjir lahar dingin yang terjadi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar). (Foto: Kementerian PUPR)

Seperti diketahui, banjir lahar dingin melanda wilayah Kabupaten Agam, Bukittinggi Tanah Datar, Padang Panjang, dan Padang Pariaman sejak Sabtu (11/5/2024). Bencana alam ini mengakibatkan 67 orang tewas, 19 orang luka berat, 39 orang luka ringan, dan 20 orang berstatus hilang.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menetapkan masa tanggap darurat banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi selama 14 hari. Masa tanggap darurat itu dimulai sejak tanggal 12 hingga 25 Mei mendatang.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab yang memicu terjadinya bencana banjir bandang, banjir lahar hujan dan longsor di sejumlah wilayah di Sumbar adalah hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat.

 

Infografis Petaka Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi di Sumbar. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Petaka Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi di Sumbar. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya