Sekjen AMPG Sebut Golkar Sudah Teruji Loyal ke Jokowi dan Prabowo-Gibran

Sekretaris Jenderal Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Syafaat Perdana Syafaat Perdana mengatakan, partai Golkar bukanlah brutus dan setia dengan pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi, bahkan pemerintahan setelahnya yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 21 Mei 2024, 15:37 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2024, 14:00 WIB
Sekretaris Jenderal Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Syafaat Perdana
Sekretaris Jenderal Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Syafaat Perdana. (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Syafaat Perdana mengatakan, partai Golkar bukanlah brutus dan setia dengan pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi, bahkan pemerintahan setelahnya yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Hal ini membantah tudingan dan pernyataan seorang pengamat politik dalam sebuah podcast yang menyebut Golkar bisa menjadi brutus. Diketahui, brutus merupakan tokoh Romawi kuno yang acap kali digunakan dalam politik sebagai bentuk pengkhianatan atau konspirasi terhadap penguasa.

"Mungkin lagi stand up comedy (pengamat politik tersebut). Karena agak lucu ya, kok orang luar bisa lebih paham kondisi internal partai kami," kata Syafaat dalam keterangannya, Selasa (21/5/2024).

Syafaat menegaskan, di bawah kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, partai pemenang nomor dua Pemilu 2024 sudah teruji dalam soliditas dan loyalitas.

Anggota dewan kehormatan HIPMI ini juga menegaskan, Airlangga membawa Golkar sebagai partai yang paling loyal pada Pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Bukan hanya itu saja, loyalitas Golkar juga ditunjukkan dengan mengusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 untuk melanjutkan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Bahkan, menurutnya Airlangga membuktikan jiwa ksatrianya dengan memilih untuk mencalonkan Gibran sebagai cawapres dari Partai Golkar mendampingi Prabowo Subianto. Padahal, seluruh internal kader partai beringin solid untuk mengusung Airlangga sebagai capres 2024.

"Kalau terkait materi uji loyalitas, kami rasa Golkar sudah tuntas lah itu. Jiwa ksatria Pak Airlangga sebagai Ketum Golkar sudah terbukti," ungkap Syafaat.

"Beliau berhasil menahan ego pribadi dan golongan sebagai calon presiden pada saat itu, yang memilih sikap mengedepankan kepentingan bangsa dan negara dengan menyandingkan Mas Gibran sebagai calon wakil presiden dari Pak Prabowo," sambungnya.

 

 

Menggalang Dukungan

Wabendum DPP Partai Golkar ini mengaku menjadi saksi atas loyalitas Airlangga dan Golkar dengan berkeliling seluruh Indonesia untuk menggalang suara pasangan calon nomor urut 2 sehingga menang di Pilpres 2024.

"Kami berjibaku dalam melakukan penggalangan suara demi memenangkan pasangan Pak Prabowo dan Mas Gibran. Saya saksi hidup yang selalu mendampingi beliau melakukan safari politik keliling Indonesia," tutur Syafaat.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Jerry Sambuaga meengatakan, Golkar merupakan partai yang mendukung dari awal soal pencalonan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Karena itu, partai pimpinan Airlangga Hartarto itu akan solid dan totalitas mendukung pemerintahan hari ini, Joko Widodo atau Jokowi dan selanjutnya Prabowo-Gibran.

"Perlu juga diingat bahwa Partai Golkar adalah salah satu partai politik pertama yang mendeklarasikan dan mendukung pasangan Prabowo-Gibran. Apalagi di dalam Partai Golkar kami ada doktrin PDLT yang artinya 'Prestasi Dedikasi Loyalitas Tidak Tercela'," kata Jerry dalam keterangannya, Senin (20/5/2024).

"Jadi loyalitas adalah prinsip yang kami anut dengan sungguh-sungguh di dalam partai golkar," ungkap dia.

 

Tak Giring Opini

Jerry pun berharap agar pihak-pihak yang berbicara terkait Golkar bisa lebih objektif dan tak menggiring opini. Terlebih di Pemilu 2024 ini, partai berlambang pohon beringin itu mendapat kepercayaan lebih dari masyarakat, dengan bisa dilihat meraih peringkat kedua.

"Bisa menyampaikan statement yang lebih objektif dan tidak melakukan insinuasi atau menggiring opini yang misleading mengenai Partai Golkar," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya