Liputan6.com, Jakarta - Kawanan begal bikin ulah di warteg Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat (Jakbar). Sepasang kekasih menjadi korban, ponselnya raib digasak begal. Terkait kejadian ini, satu orang pelaku berhasil diringkus.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol M Syahduddi membenarkan salah seorang pelaku yang berperan sebagai eksekutor telah berhasil diamankan. Dia ditangkap pada Senin 8 Juli 2024.
"Benar, satu orang sudah kami amankan kemarin," kata Syahduddi, Selasa (9/7/2024).
Advertisement
Sementara itu, Kapolsek Grogol Petamburan Kompol Muharram Wibisono menambahkan, pihaknya masih mendalami keterangan tersangka berinisial R.
Saat ini, Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan di bawah pimpinan Kanit Reskrim AKP Aprino Tamara sedang memburu terduga pelaku lainnya.
"Satu orang masih kami buru, untuk detailnya nanti akan kami update lagi," tuturnya.
Aksi begal handphone itu viral di media sosial. Tindakan kejahatan terekam CCTV yang ada di dalam warteg. Pelaku saat itu mengancam akan membacok korban dengan golok jika melakukan perlawanan.
Usai merampas ponsel milik sepasang kekasih, pelaku langsung bergegas keluar dan korban sempat berlari mengejar pelaku.
Sebelumnya, berkah di balik musibah layak untuk disematkan pada kisah hidup Satrio Mukhti. Pemuda 18 tahun ini adalah korban begal di Jalan Arjuna, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Satrio sempat berduel melawan pelaku bersenjata golok.
"Awalnya saya tidak melihat dia bawa senjata tajam, jadi berantem pertama tidak membawa senjata tajam. Sempat satu lawan satu," ujar Satrio mengutip laman Polri Tribratanews Sumut, Senin 8 Juli 2024.
Pemuda Jakbar yang Berani Lawan Begal saat Mau Tes Bintara Dapat Penghargaan dari Kapolri
Pembegalan terjadi pada Sabtu, 11 Mei 2024. Kala itu, ia tengah berangkat untuk psikotes bintara Polri di SMK Media Informatika Pasanggrahan, Jakarta Selatan. Dia berangkat pukul 04.00 WIB karena tes dilakukan pada pukul 05.00 WIB.
"Pelaku itu satu motor tapi tiga orang. Pas berantem itu orang pertama kalah, tapi temannya yang tengah langsung turun dan ngeluarin senjata tajam," kata Satrio.
Pelaku yang membawa golok langsung mengayunkan senjatanya hingga ditangkis oleh Satrio. Akibatnya, jari kelingkingnya hampir putus.
"Pertama pas dibacok saya nggak merasa tangan saya kena, karena saya merasa nangkisnya pegangan goloknya. Dua kali dibacok, tangan dan kaki, Alhamdulillah saya pakai helm jadi kepala nggak kena," ujar Satrio.
Akibat pembegalan ini, Satrio mengalami luka parah di tangan. Jari kelingkingnya hampir putus karena menangkis golok.
"Kalau luka yang parah tangan, kaki juga cukup parah. Tulang kelingkingnya putus, tapi masih nyantel, pas operasi saya masih pegang jari saya," ucap Satrio.
Advertisement
Sudah Dua Kali Tes Bintara Polri
Tak kuasa melawan begal, Satrio akhirnya terjatuh. Sementara para pelaku berhasil membawa kabur motor dan ponsel miliknya.
Dengan kejadian yang dialaminya, Satrio berharap masih bisa mengikuti rangkaian tes bintara Polri. Satrio mengaku telah dua kali mengikuti tes bintara Polri. Menurut dia, menjadi polisi adalah cita-citanya sejak kecil.
"Dengan kejadian ini, jika mimpi saya harus terkubur saya ikhlas. Tapi kalau dengan kejadian ini saya bisa jadi anggota Polri, saya siap," tegas Satrio.
Pada kesempatan berbeda, Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Sutrisno menuturkan korban telah menjalani operasi penyambungan jari. “Sudah, sudah dioperasi. Sudah disambung,” katanya pada Selasa, 15 Mei.
Mendengar kisah Satrio, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan penghargaan kepada calon siswa Bintara Polri itu. Jenderal Sigit memutuskan untuk merekrut Satrio untuk ikut pendidikan Bintara Polri melalui jalur khusus disabilitas.
Kabar perekrutan Satrio disampaikan oleh Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo.
"Bapak Kapolri prihatin dengan kejadian yang dialami casis tersebut. Namun Bapak Kapolri pun bangga, casis tersebut memiliki keberanian melawan komplotan begal, dan casis tersebut tetap semangat ingin mengikuti rekrutmen," kata Dedi dalam keterangan tertulis, Jumat, 17 Mei 2024.
"Sehingga Bapak Kapolri memberikan penghargaan kepada adik kita, Satrio Mukhti, diterima sebagai anggota Polri," lanjut Irjen Dedi.