Menata Hidup Lebih Baik, Edi Berhasil Jadi Wirausahawan Sukses Berkat Mensos Risma

Bang Edi pernah merasakan kerasnya kehidupan di jalanan setelah ditinggalkan oleh keluarganya dan sempat menjadi pemulung apa saja untuk bertahan hidup, dan sekarang dia mampu menghasilkan omzet mencapai Rp15-25 juta per bulan berkat Kemensos.

oleh stella maris diperbarui 29 Jul 2024, 12:15 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2024, 12:15 WIB
Kemensos
Bong Sak Hiong atau akrab disapa Bang Edi, seorang pedagang minuman jus dan es campur di Sentra Kreasi Atensi (SKA) Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) milik Kementerian Sosial/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta Bangkit dari keterpurukan menjadi salah satu hal dalam hidup yang tak mudah untuk dilakukan. Namun, situasi itu berhasil diatasi oleh Bong Sak Hiong atau akrab disapa Bang Edi. Ya, pria berusia 51 tahun itu adalah seorang pedagang minuman jus dan es campur di Sentra Kreasi Atensi (SKA) Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) milik Kementerian Sosial. 

"Pertolongan Tuhan, datang melalui Bu Risma. Kini jalan hidup saya berubah," kata Bang Edi. 

Dia menceritakan bagaimana bantuan Kemensos yang diterima pada 2021 mengubah hidupnya. Bang Edi, pernah merasakan kerasnya kehidupan di jalanan setelah ditinggalkan oleh keluarganya dan sempat menjadi pemulung apa saja untuk bertahan hidup. 

"Dulu jadi pemulung karena usaha bangkrut. Lontang lantung di Jakarta. Lalu ketemu Bu Risma dan diajak ke STPL Bekasi ini," kata Edi yang berasal dari Kalimantan Barat.

Dia juga tidak tahu persis di ruas jalan mana bertemu Menteri Sosial Tri Rismaharini karena saat itu pikirannya sedang kalut dan bingung. Dia juga belum mengetahui kondisi  jalan di Jakarta. 

 

Kemensos
Bong Sak Hiong atau akrab disapa Bang Edi, seorang pedagang minuman jus dan es campur di Sentra Kreasi Atensi (SKA) Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) milik Kementerian Sosial/Istimewa.

Saat itu, yang dilakukan hanyalah berjalan tanpa arah dan tujuan yang tak tentu. Tiba-tiba saja bertemu Mensos Risma yang diam-diam sering blusukan, baik siang dan malam hari untuk melihat kondisi masyarakatnya. Mensos Risma kemudian turun dari kendaraan dan  meminta stafnya untuk membawa Edi ke sentra milik Kemensos. Edi kemudian ditempatkan di STPL Bekasi.

Tidak sekadar dibawa, Edi mendapat tempat tinggal yang layak secara cuma-cuma di STPL Bekasi. Dia juga diberi modal usaha dan kios lengkap dengan berbagai peralatan untuk berjualan. Bantuan tersebut mencakup etalase, blender, dispenser, termos, talenan, pisau, dan gelas karena Edi ingin membuka usaha jus buah, serta uang belanja buah-buahan sebesar Rp300 ribu.

Awalnya tidak mudah bagi Edi untuk berjualan jus. Masih merebaknya Covid-19 di tahun 2021, menyebabkan usahanya sepi pembeli. Tidak ada pembeli yang mampir ke kiosnya. Namun seiring kondisi yang semakin membaik, jus buah Edi mulai dikunjungi pembeli. 

Rasanya yang enak serta racikannya yang pas tidak terlalu hambar dan tidak terlalu manis, ternyata berhasil membawa banyak pelanggan ke tempatnya berjualan. Pelanggannya semakin bertambah.

"Ssttt…. Omzet sekarang sudah mencapai Rp15-25 juta per bulan," ujar Edi setengah berbisik sambil tersenyum. 

Ya, kini Edi sudah bisa menabung serta membeli mesin press untuk gelas jus, kulkas, dan mesin mini pembuatan es batu. Edi membuktikan, keuletan dan kegigihan dalam berusaha bisa mengubah hidup seseorang. 

Tak hanya itu saja, Edi juga menjadi saksi, bantuan Kemensos sangat bermanfaat karena bisa mengubah hidup seseorang menjadi lebih baik. Berkat bantuan Mensos Risma, Edi bisa menata hidupnya kembali menjadi jauh lebih baik.

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya