Liputan6.com, Jakarta - Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) memilih lima peserta terbaik dari pelatihan pramusaji (waiter-waitress) bersama Teman Tuli. untuk berkesempatan kerja di cafe atau restoran di Aceh. Normansyah selaku instruktur mengaku bangga dengan pencapaian para peserta.
“Progresnya luar biasa, lebih dari yang saya perkirakan. Walaupun, memang kawan-kawan tuli ini perlu waktu untuk belajar atau untuk praktik di tempat kerja yang non tuli karena ada keterbatasan,” ujar Normansyah, seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Baca Juga
Normansyah mengakui, para peserta sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian pelatihan dari hari pertama hingga terakhir. Sikap tersebut menunjukkan keseriusan untuk menjadi pramusaji profesional dan mendapatkan pekerjaan sesuai minat.
Advertisement
“Kita pikir mereka sangat serius. Selama ini, tak ada dunia kerja yang menampung tapi begitu dikasih kesempatan mereka tak menyia-siakan kesempatan itu dan bekerja keras,” ujar Normansyah.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta mendapatkan berbagai materi tentang pelayanan yang baik di cafe dan restoran. Selain pengetahuan untuk menjadi waiter-waitress, para peserta juga diedukasi tentang kopi Gayo dari ahlinya.
“Mereka harus melewati simulasi dan ujian praktik melayani pengunjung secara langsung. Tahapan tersebut sekaligus menjadi bahan penilaian tim AMANAH untuk memilih peserta terbaik yang akan ditempatkan bekerja,” ujar Normansyah.
Sebagai pelatih, Normansyah mengaku bingung memilih yang terbaik dari yang terbaik. Sebab rata-rata nilai para peserta sangat bagus dan mempunyai etos belajar juga bekerja yang baik.
“Jadi Insyaallah merekalah lima orang yang terbaik. Kemudian, nanti mereka akan ditempatkan (bekerja),” ujar Normansyah.
Bermanfaat
Normasyah meyakini, kegiatan seperti itu sangat bermanfaat bagi para penyandang disabilitas agar mereka mendapat pekerjaan yang sesuai. Oleh karena itu, ia mengapresiasi inisiatif AMANAH untuk memberikan kesempatan yang sama kepada teman-teman tuli.
“Potensi para peserta bisa menjadi modal berharga bagi pengusaha untuk mem-branding cafe dan restoran mereka. Normansyah berharap para peserta diberi kesempatan untuk bekerja sebagai waiter-waitress di cafe-cafe atau restoran di Aceh,” harap dia.
“Karena, mereka punya kemampuan dan kekurangan mereka bisa didukung dengan visual. Dengan kartu-kartu, dengan bahan-bahan lain untuk mendukung. Insyaallah tidak ada masalah,” imbuh dia menandasi.
Sebagai informasi, AMANAH memberikan pelatihan ke 20 peserta disabilitas tuli untuk mengikuti pelatihan selama empat hari sejak 29 Juli hingga 1 Agustus 2024.
Diketahui, pelatihan yang digelar di Ivory Coffee, Banda Aceh itu merupakan kolaborasi AMANAH dengan Balai Pelatihan Vokasi Produktivitas (BPVP) Banda Aceh.
Advertisement