Budi Arie soal Reshuffle Kabinet: Enggak Ada, Tapi Tidak Tahu Minggu Depan

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, minggu ini tak ada perombakan atau reshuffle kabinet di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

oleh Tim News diperbarui 16 Agu 2024, 13:59 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2024, 13:59 WIB
Perangi Judi Online, Menkominfo Budi Arie Setiadi Gandeng MUI
Menkominfo Budi Arie Setiadi meminta sosialisasi pencegahan judi online terus dilakukan dengan sasaran masyarakat luas. Hal tersebut bisa dilakukan melalui satuan kerja di Kementerian Kominfo. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, minggu ini tak ada perombakan atau reshuffle kabinet di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Minggu ini tidak ada reshuffle," kata Budi Arie di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Kendati demikian, dia tak bisa menjamin jika pekan depan tak ada reshuffle kabinet. Sebab, apapun bisa saja terjadi.

"Enggak tahu minggu depan," ujar Budi.

Sementara, Menteri PPPA Bintang Puspayoga enggan menanggapi soal isu reshuffle kabinet.

"Saya sudah bilang tidak komentar itu deh," kata Bintang, di tempat yang sama.

Sebelumnya, Ekonom Senior INDEF, Tauhid Ahmad, menilai wacana Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan reshuffle atau perombakan kabinet Indonesia Maju dianggap tidak fungsional dan efektif.

"Menurut saya, jika dilakukan dalam waktu dekat, reshuffle kabinet ini mungkin tidak akan memberikan manfaat yang signifikan," kata Tauhid saat ditemui di Jakarta, Rabu (14/8/2024).

Tauhid berpendapat bahwa sebuah kementerian seharusnya cukup menjalankan program yang sudah direncanakan, sehingga pergantian menteri tidak diperlukan.

Ia percaya bahwa perubahan menteri tidak akan berdampak signifikan terhadap percepatan program di kementerian tersebut.

"Katakanlah sebuah kementerian, karena saat ini hanya tinggal melaksanakan apa yang sudah direncanakan dan diprogramkan, sehingga di dua bulan terakhir ini, pergantian menteri tidak akan berpengaruh banyak dalam mendorong perubahan kebijakan atau mempercepat program," ujarnya.

Optimalkan Kinerja Menteri

Ia mengusulkan bahwa lebih baik memaksimalkan kinerja menteri yang ada saat ini daripada merombak jajaran menteri. Selain itu, Tauhid juga mengusulkan agar kabinet baru nantinya diisi dengan sosok-sosok baru yang memiliki kapasitas yang baik.

"Jadi, lebih baik jika ada orang-orang terbaik diprioritaskan untuk kabinet yang baru. Mengingat saat ini hanya tersisa dua bulan, rasanya tidak banyak yang bisa dilakukan jika hanya fokus pada perubahan menteri," tambahnya.

Kabar Perombakan Kabinet

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dikabarkan akan melakukan reshuffle kabinet Indonesia Maju menjelang akhir masa jabatannya.

Menurut informasi yang beredar, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly akan digantikan oleh Supratman Andi Agtas, yang merupakan politisi dari Partai Gerindra. Yasonna Laoly sendiri adalah politisi dari PDI Perjuangan (PDIP) dan telah menjabat sebagai Menkumham sejak 2014.

Selain itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, yang telah menjabat sejak 2014, kabarnya akan digantikan oleh Raja Juli Antoni dari Partai Solidaritas Indonesia. Siti Nurbaya adalah menteri dari Partai NasDem.

Arifin Tasrif juga kabarnya akan dicopot dari jabatan Menteri ESDM dan digantikan oleh Bahlil Lahadalia. Sementara itu, jabatan Menteri Investasi yang sebelumnya dijabat oleh Bahlil akan diisi oleh Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani.

 

Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya