Din Syamsuddin Bakal Audiensi dengan TNI, Lakukan Aksi Bela Palestina pada Oktober 2024

Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin, berencana beraudiensi dengan Panglima TNI untuk mengadakan Aksi Bela Palestina pada Oktober mendatang.

oleh Tim News diperbarui 18 Agu 2024, 15:05 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2024, 15:05 WIB
Din Syamsuddin.
Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) periode 2005-2015 Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau Din Syamsuddin. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) periode 2005-2015 Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau Din Syamsuddin saat ini mengupayakan melakukan audiensi dengan Panglima TNI.

Tujuan audiensi tersebut guna mengadakan Aksi Bela Palestina sehari setelah peringatan HUT TNI pada Oktober 2024 mendatang.

"Bila perlu pada hari itu Panglima TNI bisa mengirim satu batalyon Kopassus, satu batalyon Kostrad, satu batalyon Marinir, dan Pasukan Khas TNI Angkatan Udara, mungkin terjun payung membawa bendera Indonesia dan Palestina," ujar Din Syamsuddin di Jakarta, melansir Antara, Minggu (18/8/2024).

Dia mengaku sudah mengusulkan kepada komite pelaksana aksi yang dipimpin oleh pendakwah Zaitun Rasmin agar dapat menyiapkan aksi serupa atau Aksi Bela Palestina dengan skala yang lebih besar.

"Mungkin di sekitar hari ulang tahun TNI. Jika HUT TNI 5 Oktober, kita lakukan aksi lebih besar lagi pada 6 Oktober bertepatan dengan hari Ahad (Minggu)," ucap Din.

Dia juga menyebutkan bahwa aksi serupa guna membela bangsa Palestina telah dilakukan beberapa kali sebelumnya dan akan terus diadakan hingga Palestina merdeka dari penjajahan Israel.

"Aksi juga akan terus dilakukan hingga segala bentuk penjajahan hapus dari muka bumi," terang Din.

Adapun alasan dia bersama sederet tokoh termasuk Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid dan massa dari Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) ini akan terus berlanjut.

Salah satu alasannya, menurut Din, lantaran salah satunya adalah utang budi pada Palestina.

"Bangsa Palestina, pertama mengakui kemerdekaan Indonesia. Bahkan setahun sebelum Proklamasi 17 Agustus 1945, yakni tepatnya 6 September 1944 lewat radio dari Berlin,' papar Din.

 

Harus Berjuang Negara Palestina Merdeka

Ketua Pengarah Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) Din Syamsuddin mendorong pemerintah mengirimkan pasukan militer untuk membela rakyat Palestina.
Ketua Pengarah Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) Din Syamsuddin mendorong pemerintah mengirimkan pasukan militer untuk membela rakyat Palestina. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Oleh karena itulah seyogyanya, lanjut Din, bangsa Indonesia sebagai tanda syukur kehadirat Allah SWT, kita juga mengakui kemerdekaan Palestina.

"Kita juga berjuang agar negara Palestina merdeka," papar dia. 

Alasan kedua lanjut Din, yakni karena penjajahan dan tragedi kemanusiaan masih berlanjut bahkan semakin menjadi-jadi.

Dia menjelaskan, merujuk amanah dalam pembukaan UUD 1945 terkait menghapus segala bentuk penjajahan dari muka bumi, maka bangsa Indonesia harus berjuang membela kemerdekaan Palestina.

":Maka siapkan diri, jaga stamina. Jangan ada yang mau terhasut. Jangan mudah terprovokasi. Kuatkan iman, kuatkan keyakinan bahwa apa yang kita lakukan ini dalam bahasa agama Islam adalah jihad fisabilillah," tandas Din.

Sebelumnya, aksi dari massa yang sama mengadakan Aksi Hari Solidaritas Internasional untuk Tahanan Gaza dan Palestina di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada awal Agustus lalu.

Dalam aksinya, mereka menggelar shalat gaib atas meninggalnya pemimpin Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh. Mereka berdzikir, selawatan, bernyanyi bersama, dan mengadakan orasi membela Palestina.

 

Ribuan Massa Gelar Aksi Bela Palestina di Patung Kuda, Berhasil Kumpulkan Donasi Rp46 Juta

Massa Demo Sidang Putusan MK Gelar Salat Zuhur di Patung Kuda
Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin terlihat mengikuti salat zuhur bersama dengan massa yang hadir. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, ribuan orang menggelar Aksi Bela Palestina di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat pada Minggu 9 Juni 2024.

Pantauan Liputan6.com di lapangan, peserta aksi unjuk rasa tumpah ruah menutup jalanan di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat. Tak sedikit, dari mereka datang bersama anak dan istri.

Terlihat, beberapa peserta unjuk rasa mengenakan baju koko dan sorban dengan warna bendera Palestina. Mereka juga dengan penuh semangat mengibar-ngibarkan bendera Palestina. Ada pula yang membentangkan poster bertulisan dukungan terhadap Palestina

Sebuah panggung besar di kawasan Silang Monas. Dari atas panggung, panitia menyampaikan orasi sambil memberikan instruksi kepada peserta Aksi Bela Palestina.

Selain menyampaikan aspirasi, panitia juga menggalang donasi. Hingga pukul 16:08 WIB berhasil menghimpun dana sebanyak Rp 46 juta.

"Update donasi sementara terkumpul, Rp46 juta," ujar panitia dari atas panggung, Minggu 9 Juni 2024.

Hingga berita ini ditulis, peserta aksi bela Palestina terus berdatangan. Situasi arus lalu lintas juga terpantai padat.

Ada Aksi Bela Palestina di Patung Kuda, Polisi Kerahkan 1.597 Personel

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dalam aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024). (Merdeka.com/Rahmat Baihaqi)
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dalam aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024). (Merdeka.com/Rahmat Baihaqi)

Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) akan menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat pada Minggu 9 Juni 2024. Polisi mengerahkan 1.597 personel untuk untuk mengawal aksi tersebut.

"Personel yang dikerahkan berjumlah 1.597 personel," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis, Minggu 9 Juni 2024.

Susatyo mengatakan, aksi bela Palestina rencananya berlangsung pada pukul 15.00 WIB. Terkait hal ini, polisi juga menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar kawasan Medan Merdeka. Namun, sifatnya situasional tergantung kondisi di lapangan.

"Jika ekskalasi meningkatkan akan kita tutup jalan Merdeka Barat, arus lalu lintas akan kita alihkan," ucap dia.

Susatyo mengimbau kepada masyarakat yang akan melintas di sekitar Monas agar mencari jalan alternatif lainnya dikarenakan akan ada aksi penyampaian pendapat di Patung Kuda.

Selain itu, Susatyo juga mengmbau kepada para peserta Aksi Bela Palestina untuk memperhatikan hak-hak masyarakat lainnya, dan tertib untuk menyampaikan pendapatnya di muka umum.

"Kami mengimbau, siapa saja yang akan menyampaikan pendapat di muka umum, sebagaimana diatur dalam undang-undang penyampaian pendapat hak setiap warga negara, tentunya harus memperhatikan hak-hak masyarakat lainnya, sehingga aturan dalam undang-undang penyampaian pendapat di muka umum harap di patuhi," terang dia.

Susatyo mewanti-wanti kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan untuk selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengedepankan negoisasi, pelayanan serta humanis.

"Tidak ada yang membawa senjata api. Layani saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya dengan tulus, ikhlas dan humanis. Kita doakan bersama, semoga konflik Israel Palestina segera usai dan perdamaian dunia tercipta," tandas dia.

Infografis DK PBB Setujui Resolusi Gencatan Senjata Palestina-Israel. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis DK PBB Setujui Resolusi Gencatan Senjata Palestina-Israel. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya