Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengaku bakal membersihkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hal ini menyusul isu renggangnya hubungan PBNU dan PKB yang kembali mencuat dalam beberapa waktu belakangan.
"Ini yang akan kami bereskan, akan kami bersihkan DPP PKB itu menjadi PKB sesuai dengan harapan para alim ulama, para pendiri dan para pengurus NU,” ucap Ketua PBNU Umarsyah di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2024).
Baca Juga
Sementara itu, Rais Syuriah PBNU Muhammad Cholil Nafis menyampaikan, hubungan PBNU dan PKB tidak bisa dipandang secara formal hukum. Namun, mesti dipandang secara historis.
Advertisement
"Memang menurut legal formalnya berdiri sendiri (PKB) karena memang saat pendirian itu NU tidak mungkin menjadi parpol, kemudian para ulama dan secara formal PBNU membentuk tim untuk membentuk PKB, artinya secara historis PKB itu ada ikatannya dengan PBNU," katanya.
Oleh karena itu, sumber proses politik PKB dinilai harus dikembalikan sesuai kekuatan para ulama. Ketua umum, kata dia, tidak boleh menjadi sumber kekuatan tunggal partai.
"Kita ingin mengembalikan proses berpolitiknya pun menjadi proses ada nilai-nilai keulamaan, kemudian menyerap visi-visi kebangsaan, religiusitas juga terisi. Itu yang ingin kita kembalikan di situ. Sehingga kembali pada Mabda' Siyasi-nya, pada prinsip dasarnya di dalam pendirian partai politik," ujar Cholil.
"Termasuk juga prinsip dasar bagaimana memperjuangkan nilai-nilai keagamaan, keulamaan, dalam konteks politik praktis dan politik kebangsaan," katanya menandaskan.
PBNU Segera Umumkan Hasil Temuan Sebelum Muktamar PKB
Panel Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berencana mengumumkan hasil temuannya untuk membenahi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam 1-2 hari ke depan.
Adapun pengumuman ini akan dilakukan panel PBNU sebelum Muktamar PKB digelar pada 24-25 Agustus 2024. Hal ini disampaikan Ketua PBNU Umarsyah di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2024).
"Terkait dengan pembacaan hasil atau konklusi dari tim panel ini menjadi kewenangan Kiai Anwar dan Kiai Amin, InsyaAllah 1-2 hari ini akan disampaikan," kata Umar.
Menurut Umar, kesimpulan tersebut juga akan berkaitan dengan Muktamar PKB yang berlangsung di Bali. Meski begitu, dia mengaku tim panel menunggu arahan Ketua Umum (Ketum) PBNU Yahya Cholil Staquf.
"Apa sih yang dilakukan dalam menghadapi Muktamar PKB ini, nah kita sedang menunggu instruksi ketua umum PBNU karena semua apa yang kita lakukan itu di bawah satu komando, yang komandonya ada di tangan ketua umum," jelasnya.
Advertisement
Klaim Bisa Bantu Perbaikan di PKB
Umar bilang, Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf memegang mandat dari Rais Aam untuk membenahi PKB. Umar meyakini, kesimpulan yang akan disampaikan itu bakal membantu perbaikan PKB ke depan.
"Yakin lah teman-teman bahwa proses-proses ini berjalan menuju satu titik InsyaAllah akan terjadi perubahan-perubahan yang lebih baik untuk DPP PKB," ucapnya.
Lebih lanjut, Umar menyebut soal waktu, strategi, hingga taktik itu menjadi rahasia dapur dari Yahya Cholil Staquf. Panel PBNU, ujar dia hanya menunggu instruksi.
"Kami pun sebagai bagian dari tim ini, itu hanya menerima instruksi day to day, semuanya disampaikan oleh ketua umum berdasarkan rapat besar," kata dia.