Golkar soal Anies Baswedan Berniat Buat Partai: Jangan Hanya Mau Dapat Kekuasaannya

Terkait hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ace Hasan Syadzil, mengatakan, siapapun berhak untuk mendirikan partai politik.

oleh Tim News diperbarui 02 Sep 2024, 16:33 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2024, 16:33 WIB
Anies Baswedan
Anies Baswedan mengangat Tongkat Kiai Cokro yang merupakan pusaka Pangeran Diponegoro. (dok. Instagram @aniesbaswedan/https://www.instagram.com/p/BKUNIcSjbAG/)

Liputan6.com, Jakarta Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, keresahannya atas gerakan semangat perubahan yang semakin hari terus membesar dan menguat.

Demi mengakomodir hal tersebut, dia pun berencana membuat sebuah partai atau organisasi masyarakat (ormas) sendiri.

Terkait hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ace Hasan Syadzil, mengatakan, siapapun berhak untuk mendirikan partai politik.

"Menurut saya ya kita kembalikan itu hak siapapun untuk mendirikan parpol," kata dia, di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (2/9/2024).

Ace pun menyinggung, jika ingin berpolitik dan mendapat kekuasaan harus mau mengurus partai politik.

"Kalau kita berpolitik ya harusnya sih melalui partai politik, jangan hanya mau mendapatkan kekuasaannya tetapi mengelola partainya tidak mau," tegas dia.

Sebelumnya, Anies berencana membuat sebuah partai atau organisasi masyarakat (ormas) sendiri.

"Bila untuk mengumpulkan seluruh semangat perubahan yang sekarang makin hari semakin terasa besar dan itu menjadi sebuah kekuatan, diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," tutur Anies dalam siaran langsung di akun YouTube pribadinya, Jumat (30/8/2024).

Anies meminta masyarakat dapat menunggu terealisasinya niatan tersebut. Dia berharap prosesnya dapat segera selesai dan langsung mengakomodir suara perubahan rakyat.

"Kita lihat sama-sama ke depan, semoga tidak terlalu lama lagi kita bisa mewujudkan langkah-langkah konkret untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin membesar, menginginkan Indonesia yang lebih setara, demokrasi yang lebih sehat. Politik yang lebih mengedepankan policy, gagasan," jelas dia.

Anies mengaku juga menerima masukan lain dari berbagai pihak bahwa dirinya lebih baik berkarir di luar negeri. Hanya saja, dia tidak sejalan dengan saran tersebut.

"Ada yang usul saya ke lembaga-lembaga internasional, ada yang beri usul saya untuk mengajar di kampus-kampus di luar negeri. Saya jawab tidak, Insyaallah tidak. Saya mencintai Indonesia secara tanpa syarat. Di sini saya dilahirkan, di sini saya dibesarkan, dan di sini saya akan berjuang. Kecintaan pada Indonesia membuat saya tidak akan bisa meninggalkan tanah ini, Anies menandaskan.

 

Anies Baswedan Beri Selamat ke Peserta Pilkada 2024: Semoga Demokrasi Berjalan Baik

Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengucapkan selamat kepada para tokoh yang berhasil maju menjadi peserta Pilkada 2024.

Dia mendoakan agar setiap prosesnya dapat berjalan dengan lancar dan perhelatan pesta demokrasi semakin baik.

Diketahui, Anies Baswedan tak bisa berkontestasi di Pilkada 2024 lantaran tak punya kendaraan politiknya. Sempat dikabarkan akan maju di Pilkada Jawa Barat, namun hingga terakhir pendaftaran tak ada namanya.

"Saya ingin menyampaikan selamat saja kepada mereka-mereka yang hari ini mulai menjalani periksa kesehatan, mulai dari proses, mudah-mudahan berjalan lancar, demokrasinya juga nanti berjalan dengan baik," kata Anies di kediamannya, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2024).

Dia mengaku akan menyampaikan secara khusus terkait rencananya ke depan usai batal ikut berkontestasi dalam Pilkada 2024. Termasuk perihal langkah-langkah yang akan dan sudah dikerjakan.

"Tapi yang jelas, kita ingin agar suasa demokrasi kita ini sehat. Apa yang menjadi aspirasi rakyat tercermin di dalam apa yang disimpulkan oleh keputusan-keputusan elit," kata Anies. 

Istana Heran Anies Salahkan Kekuasaan saat Tak Bisa Maju Pilkada 2024

Staf Khusus Presiden, Grace Natalie mengaku heran Anies Baswedan menyalahkan kekuasaan saat tidak dapat tiket dari partai politik untuk maju Pilkada 2024. Dia pun menyinggung Anies yang mudah menyalahkan sesuatu saat ada masalah.

Hal ini disampaikan Grace menanggapi pernyataan Anies yang menyebut seluruh partai politik di Indonesia saat ini tersandera oleh pemegang kekuasaan.

"Waktu ditanya warga soal polusi udara DKI Jakarta yang amat buruk, pak Anies menyalahkan angin tidak punya KTP. Waktu banjir parah melanda Jakarta, Pak Anies menyalahkan cuaca ekstrem," kata Grace kepada wartawan, Sabtu (31/8/2024).

"Sekarang tidak dapat tiket partai, pak Anies menyalahkan kekuasaan," sambungnya.

Dia menegaskan bahwa Istana tidak pernah ikut campur dengan urusan pencalonan Pilkada 2024. Grace pun meminta Anies tak sembarangan melempar tuduhan kepada Istana, tanpa ada bukti yang jelas.

"Urusan pencalonan Pilkada adalah ranah internal partai, Istana tidak ikut campur. Terlalu mudah melempar tuduhan, tapi gak menyodorkan bukti-bukti. Ini jelas tidak bertanggung jawab, cuma mengotori ruang percakapan publik," jelas Politisi PSI itu.

 

 

Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya