Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meninjau Posko Operasi Tribrata Jaya 2024 pada Rabu 4 September 2024.
Keduanya ingin memastikan kesiapan pengamanan Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta.
Advertisement
Baca Juga
"Kami ingin memastikan serangkaian kesiapan pengamanan khususnya terkait dengan kegiatan puncak yang dilaksanakan besok sore ini betul-betul bisa terselenggara dengan baik," ujar Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo di lokasi, Rabu 4 September 2024.
Advertisement
Menurut dia, berdasarkan informasi dari pihaknya, Misa Paus Fransiskus akan dihadiri 86.000 umat Katolik dari berbagai wilayah di Indonesia. Dia ingin seluruh jemaah harus bisa terlayani dengan baik.
Oleh karena itu, Listyo mengatakan, pihaknya ingin mengetahui kesiapan dari sisi pengamanan demi kelancaran acara Misa tersebut. Dia juga meminta jajaran turut memastikan kelancaran arus lalu lintas pada saat pelaksanaan Misa Akbar yang dipimpin Paus Fransiskus tersebut.
Di tempat yang sama, Panglima TNI Jendral Agus Subiyanto menambahkan, pelbagai pihak seperti panitia, TNI, dan Polri serta beberapa dari relawan bekerja sudah baik. Baik dari segi koordinasi, kata Agus, maupun kesiapan pengamanan dan pendukung lainnya.
"Pemadam kebakaran kemudian juga genset-genset, PLN, kemudian mobil derek, tempat parkir juga sudah dipaparkan oleh Polri untuk rekayasa jalan juga sudah disampaikan. Sehingga pada saat pelaksanaan tidak menimbulkan kemacetan yang sangat fatal," ucap Agus.
Berikut sederet pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto jelang Misa Paus Fransiskus yang bakal digelar di GBK Senayan Jakarta pada hari ini, Kamis (5/9/2024) dihimpun Tim News Liputan6.com:
1. Tinjau Posko Operasi Tribrata Jaya 2024, Pastikan Kesiapan Aman
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meninjau Posko Operasi Tribrata Jaya 2024 pada Rabu 4 September 2024.
Mereka ingin memastikan kesiapan pengamanan Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta.
"Kami ingin memastikan serangkaian kesiapan pengamanan khususnya terkait dengan kegiatan puncak yang dilaksanakan besok sore ini betul-betul bisa terselenggara dengan baik," ujar Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo di lokasi, Rabu 4 September 2024.
Listyo menjelaskan berdasarkan informasi dari pihak, Misa Paus Fransiskus akan dihadiri 86.000 umat Katolik dari berbagai wilayah di Indonesia. Dia ingin seluruh jamaah harus bisa terlayani dengan baik.
Karena itu, Listyo mengatakan, pihaknya ingin mengetahui kesiapan dari sisi pengamanan demi kelancaran acara Misa tersebut.
"Tentunya semuanya harus bisa terlayani dengan baik. Oleh karena itu kita ingin memastikan dari sisi pengamanan dari sisi bagaimana pelayanan kepada jemaah bagaimana proses penempatannya dan juga pengaturan parkir serta rekayasa lalu lintas," terang dia.
Advertisement
2. Instruksikan Jajaran Informasikan Jalur Alternatif ke Masyarakat
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajaran turut memastikan kelancaran arus lalu lintas pada saat pelaksanaan Misa Akbar yang dipimpin oleh Paus Fransiskus di SU GBK Senayan, Jakarta.
Skenario rekayasa lalu lintas pun diminta untuk disiapkan secara matang demi meminimalkan kepadatan kendaraan.
"Kami sudah minta kepada jajaran lalu lintas khususnya untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang rute alternatif yang bisa digunakan selama proses kegiatan Misa," kata Listyo.
Listyo mengatakan, Misa Akbar akan dihadiri 86.000 umat Katolik dari berbagai wilayah di Indonesia. Dengan jumlah segitu banyak, Listyo memprediksi akan terjadi kepadatan di kawasan GBK.
"Karena memang ini akan dihadiri dalam jumlah besar dan tentunya akan ada pengaturan-pengaturan lalu lintas yang juga tentunya ini akan sedikit membuat kemacetan," tandas Listyo.
3. Panglima TNI Pastikan Semua Terkoordinasi
Di tempat yang sama, Panglima TNI Jendral Agus Subiyanto menambahkan, pelbagai pihak seperti panitia, TNI, dan Polri serta beberapa dari relawan bekerja sudah baik. Baik dari segi koordinasi, kata Agus, maupun kesiapan pengamanan dan pendukung lainnya.
"Pemadam kebakaran kemudian juga genset-genset, PLN, kemudian mobil derek, tempat parkir juga sudah dipaparkan oleh Polri untuk rekayasa jalan juga sudah disampaikan. Sehingga pada saat pelaksanaan tidak menimbulkan kemacetan yang sangat fatal," ucap dia.
Selain kesiapan dari personel pengamanan, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto juga menyampaikan beberapa persiapan pendukung lain yang bertujuan sebagai langkah mitigasi ketika gelaran Misa Agung nanti.
"Pendukung lainnya seperti pemadaman kebakaran kemudian juga genset-genset PLN, kemudian mobil derek, tempat parkir juga sudah dipaparkan oleh Polri untuk rekayasa jalan juga sudah disampaikan," kata Agus.
Advertisement
4. Panglima TNI Sebut Area di Stadion GBK dan Madya Disterilkan
Misa Akbar yang dipimpin oleh Paus Fransiskus akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta dan Stadion Madya Gelora Bung Karno. Area itu pun akan disterilkan untuk kegiatan-kegiatan lain.
"Aktivitas masyarakat ya agak-agak steril. kalau di tempat ini steril, seperti yang saya sampaikan, kalau di luarnya itu ya seperti biasa ya," kata Panglima TNI Jendral Agus Subiyanto.
Agus mengatakan, sebanyak 9.000 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan agenda Misa Akbar. Dalam hal ini, pola pengamanan terbagi menjadi tiga.
Dia menyebut, ring satu menjadi wewenang Paspampres, ring 2 dari TNI, dan ring 3 dari Polri.
"Itu jumlahnya 9.000, terbagi untuk beberapa tempat yang akan didatangi oleh Paus Fransiskus," ucap dia.
5. Kapolri Pastikan Semua Akan Body Checking
Sementara itu, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menambahkan, pengunjung yang memasuki kawasan GBK juga akan diseleksi. Dipastikan, mereka harus lebih dahulu melewati proses body checking.
"Kita pastikan bagaimana memastikan bahwa semua yang masuk di area GBK dan Stadion Madya ini semuanya dalam kondisi sudah dilaksanakan pengecekan," ucap dia.
Listyo mengatakan, umat katolik yang ingin mengikuti Misa harus memiliki tiket gelang khusus. Hal ini sebagaimana hasil koordinasi antara panitia dengan pihak keamanan.
"Sudah disepakati bahwa karena pendaftarannya juga secara khusus dan kemudian masuknya juga diberikan gelang khusus, dan pada saat masuknya juga nanti tetap kita akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan semuanya dalam kondisi betul-betul sudah aman, baik bagi pengunjung atau pengikut misa yang lain, dan tentunya utamanya bagi Paus Fransiskus sendiri dan tim," ucap dia.
Sedangkan bagi jemaat yang tak memiliki gelang tetap bisa mengikuti Misa Akbar melalui videotron yang disediakan oleh pihak panitia.
"Nanti titiknya akan diinformasikan oleh panitia sehingga yang mungkin tidak terlayani masuk bisa ikut misa di tempat-tempat yang sudah ditentukan oleh panitia," ucap dia.
"Sehingga pada saat masyarakat yang mungkin belum terinformasi untuk masuk itu menggunakan tanda khusus, nanti akan bisa mengikuti misa melalui videotron yang sudah disiapkan di luar GBK dan di luar Madya," dia menandaskan.
Advertisement