Menteri LHK Perkenalkan Ambassadors Bamboo Bike Club, Diplomasi Lingkungan Melalui Bersepeda

Menteri Siti memperkenalkan Ambassadors Bamboo Bike Club sebagai sebuah inisiatif diplomasi lingkungan yang mempromosikan gaya hidup sehat dan rendah emisi melalui bersepeda.

oleh Tim News diperbarui 30 Sep 2024, 17:20 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2024, 16:01 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, mengajak para duta besar negara sahabat dan pimpinan organisasi internasional bersepeda mengisi akhir pekan, Minggu 29 September 2024 (Istimewa)
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, mengajak para duta besar negara sahabat dan pimpinan organisasi internasional bersepeda mengisi akhir pekan, Minggu 29 September 2024 (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, mengajak para duta besar negara sahabat dan pimpinan organisasi internasional bersepeda mengisi akhir pekan, Minggu 29 September 2024. Bertajuk Ambassadors Bamboo Bike Club, komunitas ini pertama kali diluncurkan pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024.

Bersama-sama dengan komunitas Bike to Work, para duta besar dan pimpinan organisasi internasional sebanyak 150 peserta mengayuh sepeda sejauh 7,5 km melintasi kawasan Car Free Day Jakarta.

Menteri Siti memperkenalkan Ambassadors Bamboo Bike Club sebagai sebuah inisiatif diplomasi lingkungan yang mempromosikan gaya hidup sehat dan rendah emisi melalui bersepeda. Klub ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kualitas udara dan mendukung Program Langit Biru, yang berfokus pada pengurangan polusi di perkotaan.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Siti menggarisbawahi tujuh pencapaian utama KLHK selama 2014-2024, yaitu:

1) Laju deforestasi berhasil ditekan hingga angka terendah sepanjang sejarah hingga mencapai 0,10 juta Ha pada periode antara 2021 – 2022 dari sebelumnya seluas 1,09 juta Ha pada periode tahun 2014 – 2015;

2) Pengendalian kebakaran hutan dan lahan berhasil menurunkan luas karhutla dari tahun 2015 (El-Nino) seluas 2,6 juta Ha dengan asap lintas batas negara tetangga selama 2 bulan dengan hotspot 70.971 titik, menjadi 296.942 ribu ha pada tahun 2020 tanpa asap lintas batas dengan hotspot 2568 titik;

3) Trend penggunaan/pemanfaatan kawasan hutan dari tahun 2015 hingga. 2024 menunjukkan trend yang semakin berpihak kepada masyarakat, dari sebelumnya yaitu tahun 2015 hanya sekitar 4% alokasi lahan dan akses hutan yang diberikan izin bagi masyarakat menjadi 26% di tahun 2024 (per Agsutus 2024).

4) Biodiversity dan wildlife conservation menjadi atensi internaisonal, seperti pentingnya pengendalian deforestasi;

5) Langkah-langkah dalam kerja pengendalian pencemaran dan pemulihan lingkungan dilakukan dengan penguatan pengendalian perijinan lingkungan serta upaya-upaya pengawasan dan pemulihan lingkungan seperti pengembangan ekoriparian;

6) Jumlah timbunan sampah di Indoneisa tercatat sebanyak 69,9 juta ton. Melalui upaya pengelolaan timbunan sampah di darat (land-based) bersamaan dengan kampanye peningkatan bahaya sampah plastic maka timbunan sampah plastic jauh berkurang yang sebelumnya tahun 2023 mencapai 339.133 ton dibandingkan tahun 2018 sebesar 538.183 ton;

7) Komitmen Indonesia secara global untuk perubahan iklim dilakukan dengan aksi iklim di berbagai sektor dengan menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 1.229 juta ton CO2eq atau berhasil ditekan lebih rendah dari Business as Usual (BaU) sebesar 2.104 CO2eq. Keberhasilan menurunkan emisi gas rumah kaca ini sebagian besar disumbang dari kontribusi sektor FoLU (Forest and other Land Uses) melalui program FoLU NetSink 2030.

Selain itu, Menteri Siti menjelaskan bagaimana posisi transisi pemerintahan Presiden Jokowi kepada Pemerintahan Presiden Prabowo yang diarahkan oleh kedua pemimpin dimaksud pada Sidang Kabinet Paripurna pada tanggal 12 Agustus 2024 dan tanggal 13 September 2024.

“Saya telah melaporkan materi ini kepada kedua Pemimpin Indonesia dimaksud tentang highlight dan posisi pembangunan sektor lingkungan hidup dan kehutanan. Acara tadi bermuatan fun dengan bersepeda dan musik dengan menyanyi bersama dengan houseband EMWE dan musik tradisional Kalimantan Tengah dan Jawa Barat serta pameran hasil karya kelompok masyarakat hutan dan adat dari Sumatera; Kalimantan; Jawa, Bali dan Nustra; Sulawesi dan Maluku serta Papua. Jadi ada materi fun, ada substansi kerja dan ada tentang posisi politik dalam negeri,” jelas Menteri Siti.

"Bersepeda bukan hanya sarana untuk menjaga kesehatan, tetapi juga merupakan bentuk kontribusi nyata dalam upaya menjaga kualitas udara yang lebih baik. Dengan bersepeda, kita mengurangi emisi gas rumah kaca dan ikut serta dalam memerangi perubahan iklim. Melalui Ambassadors Bamboo Bike Club, kami ingin mengajak lebih banyak pihak untuk terlibat dalam inisiatif ramah lingkungan ini,” jelas Menteri Siti.

Tarik Perhatian Publik

Keterlibatan para Duta Besar dalam acara ini diyakini dapat menarik perhatian publik, sehingga pesan mengenai pentingnya menjaga kualitas udara dapat menjangkau lebih banyak masyarakat. Ambassadors Bamboo Bike Club bukan hanya sekadar acara olahraga, tetapi simbol kerja sama internasional untuk melindungi bumi kita. Hal ini diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih berkelanjutan.

Kegiatan bersepeda ini juga menjadi platform penting bagi diplomasi lingkungan, dimana diskusi dan pertukaran gagasan dapat terjadi dalam suasana santai namun bermakna. Kehadiran para pemimpin dari berbagai negara memberikan ruang untuk membahas lebih lanjut mengenai solusi-solusi inovatif dalam menghadapi tantangan lingkungan global.

Menteri Siti juga menegaskan bahwa keberhasilan dalam menjaga lingkungan dan mengurangi polusi udara membutuhkan kerjasama kolektif dari masyarakat dan komunitas internasional. Diharapkan klub ini dapat menjadi inspirasi dan memperkuat kerjasama global dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.Kegiatan pagi ini juga menjadi momen penting untuk mempererat silaturahmi antara Indonesia dan negara-negara mitra. Kehadiran para Duta Besar negara sahabat tidak hanya sebagai peserta, tetapi juga sebagai duta lingkungan yang berperan penting dalam menyebarkan pesan-pesan pelestarian lingkungan ke kancah internasional.

Duta Besar Norwegia, H.E. Rut Kruger Giverin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Menteri Siti Nurbaya atas kerja keras dan dedikasi yang luar biasa selama ini dalam menjaga lingkungan hidup dan kehutanan.

"Kolaborasi yang telah terjalin antara Norwegia dan Indonesia dalam bidang ini telah memberikan dampak positif yang signifikan. Kami sangat menghargai personal effort Ibu Menteri, yang telah menjadi pendorong utama dalam inisiatif-inisiatif penting ini. Kami juga berharap kegiatan bersepeda ini dapat terus berlanjut sebagai simbol komitmen bersama untuk menjaga kelestarian alam di masa depan," ungkap H.E. Rut Kruger Giverin.Pada kesempatan ini juga, Menteri Siti menyampaikan bahwa kolaborasi ini adalah langkah penting dalam mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan.

"Dengan memperkuat hubungan antar negara, kita dapat bersama-sama menciptakan solusi yang lebih efektif untuk mengatasi tantangan lingkungan global," ujar Menteri Siti.

Sebagai penutup, Menteri Siti menyampaikan ucapan terima kasih kepada para Duta Besar atas kerjasama yang baik dan dukungan negara-negara sahabat kepada Indonesia. Terima kasih telah bersama-sama KLHK dan pada waktu-waktu tertentu juga bersama Bapak Presiden Jokowi di berbagai acara seperti di Rumpin, Kaltara, Mentawir/IKN dll. Terima kasih atas kebersamaan dan semoga dengan Ambassador Bamboo Bike Club hubungan kerja semakin erat.

“Terima kasih banyak ya," pungkasnya. 

Infografis Prediksi Kementerian Baru di Kabinet Prabowo-Gibran. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Prediksi Kementerian Baru di Kabinet Prabowo-Gibran. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya