Liputan6.com, Tarakan Pemerintah Kota Tarakan akan menggelar Pawai Budaya yang menghadirkan keberagaman di "Bumi Paguntaka" pada Sabtu (5/10/2024). Pawai Budaya yang digelar untuk menyambut Iraw Tengkayu itu pun akan diikuti paguyuban maupun organisasi kemasyarakatan yang menampilkan ciri khasnya masing-masing.
Ketua Panitia Iraw Tengkayu sekaligus Sekretaris Daerah Kota Tarakan, Jamaluddin mengatakan bahwa Pawai Budaya ini akan menghadirkan kendaraan hias yang diikuti oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), instansi vertikal, maupun pihak swasta.
Baca Juga
"Di barisan kedua, akan ada sepeda hias yang berasal dari komunikas, pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA, sedangkan barisan paling akhir akan diisi oleh peserta jalan kaki," katanya.
Advertisement
"Untuk teknisnya sama seperti tahun-tahun sebelumnya, peserta pawai ini akan dinilai karena ini juga lomba ajang kreativitas dan untuk start kita laksanakan sekitar pukul 13.00 WITA, di Jalan Sumatera depan Stadion Datu Adil,” jelas Jamaluddin.
Ragam Budaya Dihadirkan
Jamaluddin mengungkapkan, jumlah peserta tidak ada batasan dalam mengikuti Pawai Budaya menyambut Iraw Tengkayu. Ia mengatakan, sebelum pelaksanaan akan ada technical metting ke perwakilan peserta untuk memberikan arahan serta hal-hal yang tidak diperbolehkan selama pelaksanaan pawai.
“Kalau untuk penilaian aka nada juri yang tersembunyi, maupun di lokasi start, jadi selama mengikuti pawai peserta wajib tetap menjaga keamanan dan ketertiban bersama," ungkapnya.
"Berbagai macam budaya dari seluruh Indonesia yang telah bermukim di Tarakan ini akan ikut tampil, dengan mempertontonkan keunikan dan kekhasan masing-masing,” jelas Jamaluddin.
Dirinya pun menyebut, penilaian akan lebih mengedepankan unsur pariwisata, budaya, dan pendidikan. Baginya, hal itu dapat memberikan hiburan bagi pengunjung yang datang ke Tarakan.
“Acara ini terbuka untuk umum, akan ada rekayasa lalu lintas dan jalur yang dilintasi pawai budaya ini mulai dari Jalan Sumatera, menuju RE Martadinata, Jenderal Sudirman, Yos Sudarso, dan Fhinis di Kusuma Bangsa," sebut Jamluddin.
"Kegiatan ini akan menjadi daya tarik wisatawan, sehingga jasa perhotelan dan wisata kuliner akan mendapatkan dampak baiknya,” imbuhnya.
(*)
Advertisement