Polisi Selidiki Penembakan Warga Sipil oleh OTK di Kabupaten Puncak Jaya, Papua

Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara menjelaskan, sebelum penembakan ada dua orang berdiri di depan kios dengan gerak-gerik yang mencurigakan.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 22 Okt 2024, 08:43 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2024, 08:43 WIB
Seorang warga sipil ditembak orang tak dikenal (OTK) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua. (Istimewa).
Seorang warga sipil ditembak orang tak dikenal (OTK) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua. (Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menyelidiki kasus penembakan terhadap warga sipil oleh orang tak dikenal (OTK) di Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Penembakan itu terjadi pada Senin, (21/10/2024) kemarin.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, saat ini Polres Puncak Jaya sedang melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi yang mengetahui terjadinya penembakan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi terduga pelaku dan motif penembakan. 

"Pukul 18.50 WIT, keponakan korban yang bernama Noval (17) datang melapor ke Mako Polres Puncak Jaya bahwa telah terjadi penembakan terhadap masyarakat sipil oleh OTK di dalam kios kompleks Kuburan 7, Kamp. Pagaleme, Distrik Pagaleme Kabupaten Puncak Jaya," kata Benny dalam keterangannya, Selasa, (22/10/2024).

Sementara itu, Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara menjelaskan, sebelum penembakan ada dua orang berdiri di depan kios dengan gerak-gerik yang mencurigakan. Kemudian, saksi menyuruh korban untuk menutup kios, tetapi tidak dihiraukan oleh korban.

"Pada saat saksi sedang menunduk untuk mengambil uang di dalam karton untuk dihitung, tiba-tiba terdengar bunyi letusan senjata api sebanyak 3 kali yang mana saat itu langsung mengenai korban Jamaluddin Alias Dg Eppe dan korban langsung terkapar di samping kursi dengan wajah yang sudah berlumuran darah," ujar Kuswara.

Setelah kejadian tersebut, anak korban mengirimkan pesan suara via WhatsApp ke group keluarga, yang berisi tangisan anak korban dan teriakan 'bapak, bapak'. Sedangkan, istri korban berlari ke luar kios untuk meminta pertolongan.

"Berselang beberapa menit kemudian, datang adik Korban Muhammad Arief dari rumahnya menuju rumah korban (TKP), dan keponakan korban disuruh oleh keluarga untuk melaporkan kejadian tersebut kepada polisi," sebutnya.

Kondisi di Puncak Jaya Masih Terkendali

Meski ada penembakan Kuswara memastikan bahwa situasi di Kota Mulia Kabupaten Puncak Jaya masih aman terkendali.

Selain itu, Polres Puncak Jaya juga meningkatkan patroli dan kewaspadaan guna mengantisipasi tidak terjadi gangguan keamanan yang sama oleh OTK.

"Kepada masyarakat di sekitar Kota Mulia, agar tetap tenang dan tidak mudah terhasut oleh isu-isu yang meresahkan yang dapat mengganggu situasi keamanan," ucapnya.

Dirinya pun mengimbau kepada masyarakat, jika melihat adanya orang-orang yang mencurigakan agar segera menginformasikan ke polisi.

"Sehingga anggota Polres dapat melakukan tindakan segera untuk memcegah terjadinya kekerasan yang dapat menimbulkan jatuhnya korban masyarakat," pungkasnya.

 

Reporter: Nur Habibie/Merdeka

Infografis Ragam Tanggapan 1 Tahun Pilot Susi Air Disandera KKB Papua. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan 1 Tahun Pilot Susi Air Disandera KKB Papua. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya