Liputan6.com, Jakarta Kabar duka menyelimuti dunia pendakian Indonesia. Lilie Wijayati Poegiono, seorang perancang busana ternama asal Bandung yang akrab disapa "Mamak Pendaki," meninggal dunia pada 1 Maret 2025 di Puncak Jaya Carstenz, Papua, saat melakukan pendakian. Perempuan berusia 60 tahun ini diduga meninggal karena Acute Mountain Sickness (AMS) atau hipotermia saat berada di kawasan puncak. Kejadian ini terjadi saat ia tengah menaklukkan salah satu dari tujuh puncak tertinggi di Indonesia, sebuah impian yang hampir terwujud.
Lilie, yang dikenal memiliki semangat petualang tinggi, telah berhasil menaklukkan beberapa puncak gunung sebelum kematiannya. Ia bukan hanya seorang pendaki berpengalaman dengan puluhan gunung yang telah didaki, tetapi juga sosok inspiratif bagi banyak orang. Melalui akun media sosialnya di Instagram, Lilie rajin membagikan pengalaman dan keindahan alam yang ia temukan selama pendakian, menginspirasi banyak orang untuk mengejar mimpi dan menjelajahi alam Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Kepergian Lilie meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, teman, dan komunitas pendaki. Pendakian terakhirnya ke Puncak Jaya bersama rombongan yang terdiri dari 10 pendaki dan 5 pemandu, termasuk musisi Fiersa Besari, menjadi catatan akhir perjalanan panjangnya di dunia pendakian. Mereka menggunakan helikopter hingga Lembah Kuning sebelum melanjutkan pendakian dengan berjalan kaki. Kondisi cuaca ekstrem di ketinggian diduga menjadi penyebab utama tragedi ini. Berikut informasinya, dirangkum Liputan6, Minggu (2/3).
Advertisement
Tragedi Hipotermia di Puncak Jaya
Lilie Wijayati meninggal bersama seorang pendaki lain, Elsa Laksono, saat proses turun dari Puncak Jaya (Carstensz Pyramid). Keduanya diduga mengalami hipotermia, kondisi tubuh yang kehilangan panas secara berlebihan hingga menyebabkan penurunan suhu tubuh yang signifikan. Selain Lilie dan Elsa, tiga pendaki lain dalam rombongan juga mengalami hipotermia, namun berhasil diselamatkan dan mendapatkan perawatan medis.
"Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, keduanya berumur 60 tahun, meninggal dunia karena kedinginan di Puncak Cartens, dekat Timika, Papua. Lilie perancang busana di Bandung, Elsa dokter gigi di Jakarta. Mereka alumni SMA Dempo Malang tahun 1984," tulis Andreas Harsono, seorang jurnalis dan teman SMA Lilie, yang membenarkan kabar duka tersebut. Jenazah Lilie dan Elsa dievakuasi ke Mimika dan selanjutnya diserahkan kepada keluarga.
Kondisi cuaca ekstrem di ketinggian memang menjadi tantangan tersendiri bagi para pendaki. AMS, atau Acute Mountain Sickness, juga menjadi faktor risiko yang perlu diwaspadai. AMS merupakan kondisi yang disebabkan oleh kurangnya oksigen di ketinggian, yang dapat menyebabkan berbagai gejala, mulai dari sakit kepala hingga sesak napas, bahkan kematian. Persiapan yang matang, termasuk aklimatisasi yang cukup dan peralatan yang memadai, sangat krusial untuk meminimalisir risiko tersebut.
Advertisement
Profil Lilie Wijayati: Mamak Pendaki yang Inspiratif
Lilie Wijayati bukan hanya seorang perancang busana sukses, tetapi juga seorang pendaki gunung yang berpengalaman dan penuh semangat. Dedikasi dan kecintaannya pada alam telah menginspirasinya untuk menaklukkan berbagai puncak gunung di Indonesia. Ia dikenal sebagai sosok yang ramah, penuh semangat, dan selalu berbagi pengalamannya dengan sesama pendaki.
Kegigihan Lilie dalam mencapai impiannya patut diacungi jempol. Ia telah berhasil mendaki berbagai puncak tertinggi di Indonesia sebelum kematiannya, menunjukkan tekad dan semangat pantang menyerah yang luar biasa. Kisah hidupnya menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk berani mengejar mimpi dan menikmati keindahan alam.
Dalam unggahannya di Instagram @mamakpendaki, ia membagikan sejumlah pengalaman menaklukan puncak mulai dari gunung Dukono di Maluku Utara berketinggian 1.335 meter, gunung Kelud di Jawa Timur setinggi 1.731 meter hingga puncak Slamet dengan ketinggian 3.432 meter di atas permukaan laut.
Jatuh Cinta dengan Alam Bersama Elsa Laksono
Lilie Wijayati diketahui sudah mencintai alam sejak usia muda. Ia kemudian menyalurkan hobinya mendaki gunung bersama sang sahabat Elsa Laksono. Sebelumnya, ia juga merupakan seorang fashion desainer yang menetap di Bandung.
Pada usia 50 tahun, Lilie kembali serius menekuni dunia pendakian. Baginya, mendaki gunung bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi juga cara untuk menemukan ketenangan dan kebahagiaan. Dalam unggahannya di Instagram, Lilie memperlihatkan pendakiannya bersama Elsa di Gunung Semeru termasuk Slamet dan keduanya tampak bahagia.
"Alam adalah playground kami. Entah mengapa kalau di alam kami bisa bergembira seperti menari-nari di trek, lupa semua masalah. Dan itulah kami, kami nggak bisa menari, menarinya jelek karena bukan Dancing Queen, tapi kami adalah Hiking Queen," katanya beberapa waktu lalu.
Advertisement
Pendakian Terakhir ke Puncak Carstensz
Seperti diberitakan Liputan6 sebelumnya, pada Februari 2025, Lilie bergabung dengan ekspedisi menuju Puncak Carstensz, bersama Elsa Laksono dan delapan pendaki lainnya dari berbagai negara, termasuk Rusia dan Turki. Rombongan ini dipandu oleh lima orang pemandu profesional.
Mereka menggunakan helikopter hingga Lembah Kuning, titik awal pendakian menuju puncak. Namun, perjalanan tersebut menghadapi tantangan besar berupa cuaca ekstrem dan suhu yang sangat dingin.
Saat mendekati puncak, Lilie dan Elsa mulai menunjukkan tanda-tanda hipotermia, kondisi di mana suhu tubuh turun drastis hingga berbahaya bagi organ tubuhnya. Meskipun tim ekspedisi mencoba memberikan bantuan, kondisi cuaca yang buruk membuat penyelamatan semakin sulit dilakukan. Lilie dan Elsa akhirnya meninggal dunia di Lembah Kuning, sebelum sempat mencapai puncak impian mereka.
Mimpi Menaklukan Puncak Tertinggi yang Tercapai
Rasa duka turut disampaikan oleh sosok Joshua Banjarnahor yang berasal dari Badan SAR Nasional. Joshua membagikan kenangannya akan sosok Lilie Wijayanti yang merupakan pencinta alam sejati.
Menurut Joshua ia sempat menantikan cerita dari Lilie yang hendak mendaki puncak tertinggi di Indonesia itu. Namun kehendak berkata lain, karena Lilie bersama Elsa Laksono gagal mencapai puncak dan meninggal dunia karena hipotermia.
Lilie dan Elsa dianggap sebagai pribadi yang menginspirasi kepada para pendaki gunung. Mereka masih bersemangat menaklukan banyak dataran tinggi, meskipun di usia yang sudah tidak lagi muda yakni 60 tahun.
"Mak Lilie katanya nanti pas pulang ke Bandung pingin cerita serunya Summit di Cartenz kok kita malah dapat kabar Mak Lillie tidur tenang selamanya disana. Mimpi Mak Lilie kesampean summit ke Gunung tertinggi di Indonesia bareng sahabat Ci Elsa, kami kehilangan sosok yang banyak canda diatas gunung. Diumur yang mau menginjak 60 tahun Mak Lilie masih aktif ikut pendakian dan selalu memberi semangat kepada kami yang muda-muda. Kini jenazah Mak Lilie dan Ci Elsa sudah ada di Lembah Kuning dan akan di Evakuasi menggunakan Helikopter menuju RSUD Timika. Bung @fiersabesari kita semua kehilangan, semoga Bung dan rekan-rekan lainnya dapat kembali dengan selamat. Kita Doakan bersama Mak Lilie dan Ci Elsa, tenang di Surga.. selamat jalan the Hiking Queen @mamakpendaki @explorewithelsa," tulis Joshua di Instagramnya.
Advertisement
FAQ: Pertanyaan Seputar Lilie Wijayati dan Pendakian Carstensz
1. Siapa Lilie Wijayati?
Lilie Wijayati adalah seorang perancang busana asal Bandung yang juga dikenal sebagai pendaki senior dengan misi menaklukkan tujuh puncak tertinggi di Indonesia.
2. Bagaimana Lilie Wijayati meninggal dunia?
Ia meninggal di Puncak Carstensz akibat hipotermia, saat melakukan ekspedisi bersama sahabatnya Elsa Laksono.
3. Apa misi pendakian Lilie?
Ia ingin menyelesaikan pendakian tujuh puncak tertinggi di Indonesia, dengan Carstensz sebagai puncak terakhirnya.
4. Apa yang bisa dipelajari dari kisah Lilie?
Kisahnya mengajarkan bahwa usia bukan penghalang untuk bermimpi, tetapi keselamatan harus selalu menjadi prioritas dalam setiap pendakian.
5. Bagaimana komunitas pendaki mengenang Lilie?
Ia dikenang sebagai Mamak Pendaki, sosok yang selalu menyemangati pendaki muda dan membagikan pengalaman berharga dalam petualangan alam.
