Diskusi Gaming Industri Indonesia-Polandia, Jadi Wadah Sekolah Kenal Gim dan Harap Bisa Pertukaran Pelajar

Diskusi dengan tema 'Empowering Future Generation Through Gaming Industry' digelar jadi wadah bagi sekolah dapat berkenalan langsung dengan industri dan pelaku-pelaku dalam industri gim serta diharap kedepan bisa ada program seperti pertukaran pelajar.

oleh Tim News diperbarui 16 Nov 2024, 21:07 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2024, 14:30 WIB
Belajar, siswa, murid, pelajar, sekolah, SMA
Diskusi dengan tema 'Empowering Future Generation Through Gaming Industry' digelar jadi wadah bagi sekolah dapat berkenalan langsung dengan industri dan pelaku-pelaku dalam industri gim. (Photo by Ed Us on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Diskusi dengan tema 'Empowering Future Generation Through Gaming Industry' digelar di Radio Republik Indonesia (RRI), Sabtu (16/11/2024) oleh Gamecomm Indonesia bekerjasama dengan MITRAS DUDI, Polish Investment & Trade Agency, dan Poland Festival Jakarta 2024.

Dalam kesempatan itu, CEO Gamecomm Indonesia Sere Kalina menjelaskan, tujuan dari Gamecomm Special Roadshow Gaming Symposium adalah menjadikan wadah bagi sekolah-sekolah dapat berkenalan langsung dengan industri dan pelaku-pelaku dalam industri gim.

"Jadi acara Gamecomm Special Roadshow Gaming Symposium ini bekerjasama dengan Polish Investment and Trade Agency ini sebagai wadah untuk Gamecomm memberikan kesempatan untuk sekolah-sekolah baik kepala sekolah, guru mau pun murid untuk bisa berkenalan dengan pelaku-pelaku industri game dan juga edukasi dari Polandia," ujar Sere, melalui keterangan tertulis, Sabtu (16/11/2024).

Dia menambahkan, dengan acara tersebut diharapkan hubungan bilateral dari kedua negara dalam bidang industri gim juga semakin erat.

"Dengan harapan kedepannya bisa ada program seperti pertukaran pelajar atau mungkin memperbanyak lagi talenta-talenta berbakat dan berkualitas dari Indonesia," ucap Sere.

Dalam acara Gamecomm Special Roadshow Gaming Symposium ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar.

Menurutnya, acara Gamecomm Special Roadshow Gaming Symposium ini sangatlah bagus karena akan membuka pikiran dari para siswa-siswi SMK untuk dapat langsung memasuki dunia kerja.

"Menurut saya untuk acara ini bagus banget untuk teman-teman SMK ya karena banyak sekali yang merasa kita harus lulus SMA dulu kemudian harus kuliah dulu kalau yang tidak kuliah merasa minder padahal sebenarnya di dunia sekarang apalagi dengan ekonomi kreatif itu umur berapapun juga bisa menghasilkan dan mendapatkan lapangan pekerjaan," tutur Irene.

 

Peluang Kerja di Era Digital Tak Terbatas

Diskusi dengan tema 'Empowering Future Generation Through Gaming Industry' digelar jadi wadah bagi sekolah dapat berkenalan langsung dengan industri dan pelaku-pelaku dalam industri gim.
Diskusi dengan tema 'Empowering Future Generation Through Gaming Industry' digelar jadi wadah bagi sekolah dapat berkenalan langsung dengan industri dan pelaku-pelaku dalam industri gim. (Ist)

Irene menyebut, peluang kerja pada era digital ini tidak terbatas. Dia menilai, sselagi masyarakat memiliki keinginan dan juga kemampuan serta ide yang cemerlang, maka mereka dapat bertahan dengan memanfaatkan teknologi dan juga digital itu sendiri.

"Ada satu lagi (pekerjaan) yang nge-input. AI itu kan kayak anak kecil yang harus banyak belajar. Contohnya ini kacamata, AI tidak langsung tahu ini kacamata, sebelum manusia mengajarkan hal tersebut dengan keyword-keyword," pungkas Irene.

Untuk diketahui, acara ini juga menghadirkan tokoh-tokoh penting dari sektor gaming, CEO Nuadu International JanLambrecht, COO Koding Next Mateusz Rybiński, Communication Lead 11 Bit Studios Gabriela Siemienkowicz, General Manager Game and Apps di Telkomsel Auliya Ilman Fadli, dan Advisor Agate International Cipto Adiguno.

Infografis Sekolah Tak Lagi Seperti Dulu
Infografis Sekolah Tak Lagi Seperti Dulu (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya