Bawaslu, KPU dan Kementerian PPPA Komitmen Jaga Ruang Aman bagi Perempuan di Pilkada

Bagja mengharapkan pemilih perempuan di Indonesia berani mengawasi pelaksanaan tahapan Pilkada 2024.

oleh Tim News diperbarui 17 Nov 2024, 12:07 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2024, 12:07 WIB
Ilustrasi – Kotak suara Pilkada serentak. (Istimewa/Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi – Kotak suara Pilkada serentak. (Istimewa/Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) berkomitmen menjaga ruang aman bagi perempuan di Pilkada 2024.

Komitmen itu disampaikan dalam Deklarasi Bersama Kampanye Pilkada Damai 2024 bertajuk “perempuan berani mengawasi dan memilih #bersamalawandiskriminasi” di hari bebas kendaraan bermotor, Jakarta, Minggu (17/11/2024).

“Kami harapkan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan itu tidak dilakukan, dan kemudian, para pemilih perempuan bisa bebas dalam menggunakan hak pilihnya maupun hak dipilihnya,” kata Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja usai acara di Kantor Bawaslu RI, Jakarta, Minggu.

Selain itu, Bagja mengharapkan pemilih perempuan di Indonesia berani mengawasi pelaksanaan tahapan Pilkada 2024.

"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersinergi dan bersama-sama mengawasi dan mencegah segala bentuk diskriminasi dalam pilkada. Dengan begitu, kita tidak hanya menjaga pilkada, tetapi menjaga menegakkan hak perempuan dalam pilkada,” ujarnya.

Sementara itu, Anggota KPU RI Iffa Rosita mengingatkan bahwa setengah populasi dari daftar pemilih tetap (DPT) adalah perempuan, sehingga pemilih perempuan menjadi penting dalam Pilkada 2024.

"Sehingga di sini, hari ini, saya ingin agar perempuan menjadi garda terdepan mengawal suksesnya Pilkada 2024. Perempuan harus berani, kritis, dan terbuka, menyampaikan semua keluh kesah terkait seluruh tahapan Pilkada 2024,” kata Iffa.

 

Butuh Partisipasi Perempuan

Simulasi Pemilu 2024
TPS-TPS itu antara antara lain pada Lapas Kelas I Cipinang (2.736 orang, 12 TPS), Lapas Kelas IIA Salemba (1.925 orang, 7 TPS), Lapas Narkotika Kelas IIA Jakarta (3.121 orang, 11 TPS), Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta (283 orang, 1 TPS). (merdeka.com/Imam Buhori)

Iffa juga menyampaikan bahwa Pilkada 2024 tetap membutuhkan partisipasi pemilih perempuan. Oleh sebab itu, dia mengatakan bahwa suara pemilih perempuan sangat penting.

"Saya harap nanti di TPS (tempat pemungutan suara) kita bisa membuktikan kembali, setelah Pemilu 2024, suara perempuan bisa lebih tinggi daripada laki-laki,” ujarnya.

Lebih lanjut, Menteri PPPA Arifah Fauzi mengatakan bahwa deklarasi tersebut menjadi bagian usaha kementeriannya untuk meminimalkan kekerasan terhadap perempuan selama Pilkada 2024.

Jadi, kami awasi bersama-sama beserta Bawaslu dan kawan-kawan semua agar para perempuan khususnya bisa memilih sesuai dengan hati nurani mereka,” kata Menteri PPPA.

Selain Bawaslu RI, KPU RI, dan Kemen PPPA, Badan Perserikatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pemberdayaan perempuan, UN Women, Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), Yayasan Kalyanamitra, dan Koalisi Perempuan menyatakan komitmen yang sama.

Infografis Debat Terakhir Pilkada Jakarta 2024
Infografis Debat Terakhir Pilkada Jakarta 2024 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya