Waketum Gerindra: Gus Miftah Patut Dievaluasi

Utusan Khusus Presiden untuk Bidang Kerukunan Beragama, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah menjadi sorotan publik usai videonya mencela pedagang es teh saat pengajian viral di media sosial.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 04 Des 2024, 14:03 WIB
Diterbitkan 04 Des 2024, 14:03 WIB
Gibran Bertemu Gus Miftah di Ponpes Ora Aji Yogyakarta
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka bersilaturahmi dengan Gus Miftah di Ponpes Ora Aji, Yogyakarta. Pertemuan ini berlangsung setelah Gibran bersama Prabowo ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024 oleh KPU. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budi Djiwandono menilai tindakan Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah yang mengolok-olok Sunhaji, penjual es teh yang berjualan di acara tablig akbar, perlu dievaluasi Presiden Prabowo Subianto.

“Kita menyayangkan kalau ada apa namanya mungkin statement-statment yang tidak baik, tentu itu patut menjadi evaluasi apalagi namanya pemimpin,” kata Budi Djiwandono di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024). 

Keponakan Presiden Prabowo Subianto ini menegaskan, pihaknya akan menerima masukan hingga kritik masyarakat dengan tangan terbuka.

“Kita terima sebagai masukan dan kritik yang baik dari masyarakat,” kata Budi.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid juga angkat bicara soal perilaku Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah yang viral menghina penjual es teh.

“Ya mungkin lepas kontrol saja ya, karena Gus Miftah ini kan dikenal kiai yang urakan ya, kiai yang ke tempat-tempat yang apa yang disampaikan memang kurang pantas. Tentu yang masyarakat Indonesia publik bisa menilailah,” kata Jazilul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024).

Jazilul mengingatkan profesi apa pun pasti memiliki hati mulia dan harus dihormati. Dia pun meminta Gus Miftah meminta maaf tanpa membawa kausa hukum atau sejenisnya.

“Kenapa pakai kuasa hukum segala ini kasus apa sih? Ini kan soal kemanusiaan saja yang kadang lepas dari kontrol kita atau kontrol tokoh ketika melihat orang yang di bawah, orang yang kurang beruntung, hanya penjual es gitu, tapi kan tetap dia warga Indonesia, dia tetap saudara kita yang harus dihormati,” kata dia.

 

Bertentangan dengan Karakter Prabowo

Pendakwah kondang Gus Miftah bersama Prabowo Subianto (Istimewa)
Pendakwah kondang Gus Miftah bersama Prabowo Subianto (Istimewa)

Menurut Ketua Fraksi PKB DPR itu, Gus Miftah sudah kebablasan dan becanda tidak pada tempatnya.  

“Ya guyonan di tempat yang salah lah menurut saya. Kebablasan, kebablasan, berkerucut lah. Makanya saya lebih baik Gus Miftah datang sajalah, bertemu dengan keluarganya,” kata dia.

Jazilu menilai, sikap Miftah yang suka mengejek rakyat kecil bertentangan dengan apa yang selama ini menjadi karakter Prabowo.

“Pak Prabowo yang selalu mengedepankan orang miskin, enggak mau ada kemiskinan, enggak mau ada orang lemah yang tertindas. Sementara ada orang dekatnya yang berbeda arah, tentu itu kontradiktif dan pasti akan jadi sorotan. Ya buat pelajaran lah buat Gus Miftah dan kita semuanya,” pungkasnya.   

Infografis 7 Utusan Khusus Presiden Prabowo. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 7 Utusan Khusus Presiden Prabowo. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya